Dokumen pribadi Suatu pagi saat saya berbelanja di Pasar Beringharjo, Yogyakarta. Kala liburan akhir tahun empat tahun silam. Ada satu hal yang menyentuh perasaan ini. Tapi Bukan tentang bakul-bakul penjual dagangan di sana yang sebagian besar embah-embah (perempuan tua) yang seharusnya tinggal manis di rumah bermain bersama cucu. Melainkan tentang percakapan antara penjual dan pembelinya.(termasuk saya). Mereka bakul-bakul itu menawarkan dagangannya dengan logat Jawa yang sangat kental dan khas. Sesekali terselip bahasa Indonesia yang medok (tetap nadanya Jawa). Sementara pembelinya yang merupakan turis domestik berusaha menanggapi dengan logat Jawa juga. Namun blepotan. Bukan orang Jawa asli biasanya (termasuk saya). Berharapnya akan diberi harga murah ne podo-podo Jowone.. .hehehe....Namanya juga usaha. Sah-sah saja toh. Nah, ada seorang turis asing yang tiba...
Tulisan yang terkait humaniora dan kisah-kisah inspiratif