Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2020

Berkah dan Hikmah Dibalik Musibah yang Diterima

Sesungguhnya dibalik setiap musibah pasti ada berkah dan hikmah yang bisa dipetik. Ada hal-hal yang bisa saya ambil dari musibah banjir yang menimpa beberapa waktu yang lalu. Rezeki Pemulung Secara umum, musibah yang saya alami menjadi berkah bagi yang lain. Di antaranya para pemulung yang panen barang rongsokan. Tak dipungkiri ada banyak kerugian materi yang dialami ketika mendapat musibah, seperti banjir beberapa waktu yang lalu. Mulai dari peralatan dapur, kasur dan barang-barang elektronik yang tak bisa diselamatkan. Pada akhirnya semua barang tersebut menjadi barang rongsokan yang menjadi rezeki para pemulung. Pemulung yang "kebanjiran" barang rongsokan Rezeki Tukang Bengkel Selain itu banjir membawa berkah juga bagi para tukang bengkel. Bagaimana tidak? Kalau sebagian besar kendaraan bermotor dan mobil milik warga yang kebanjiran terendam hingga setengahnya. Hal ini membuat tukang bengkel kewalahan order. Sebab usai banjir hampir semua kendaraan tersebu

Meet Up Pertama di Tahun 2020

"Butuh apa Mba? " "Minta alamatnya ya?" Pesan yang masuk di WhatsApp sesaat usai posting kondisi terkini saat kebanjiran. "Butuh rumah yang gak kebanjiran." "Butuh ke salon. Ingin perawatan tubuh." Jawaban yang saya berikan sambil bersenda-gurau di WhatsApp. " Beneran gak perlu apa-apa, Mba?" "Gue bantuin beres-beres ya?" Sejujurnya bingung juga ketika ditanya butuh apa? Karena saya sudah mengikhlaskan yang rusak. Pokoknya buku-buku aman, kain-kain juga aman dan surat-surat penting aman. Sudah lega rasanya. My friends Jadi tak merasa perlu apa-apa selain doa dan support ketika musibah banjir menimpa. Mau dibantuin bingung juga. Sebab tak akan selesai juga dalam sehari. Akhirnya setelah kondisi rumah sudah layak dikunjungi barulah saya persilakan teman-teman untuk berkunjung. Teman Main Tanpa pemberitahuan pasti bahwa akan datang hari itu. Saya dikejutkan dengan kedatangan seorang teman yang cukup

Kebanjiran, Membuka Hariku di Tahun Baru 2020

Azan subuh baru saja selesai berkumandang. Saya bergegas mengambil air wudhu guna menunaikan kewajiban salat lima waktu. Suara hujan masih terdengar deras. Padahal sudah sejak malam hujan turun. " Berarti hujannya awet," pikir saya. Karena tak ada yang ingin dilakukan dalam kondisi seperti ini, meski tanggal merah. Maka saya berniat menyelesaikan tulisan yang sudah sejak tadi malam saya ketik. Mengawali tahun baru dengan tulisan. Sebuah niat awal untuk bisa konsisten menulis setiap  hari di tahun 2020. Untuk itu harus dimulai dari sekarang. Saya pun bergegas untuk menunaikan salat subuh. Baru satu  rakaat usai, adik saya terbangun sambil berteriak-teriak. " Banjir. Kasur gue basah nih." Saya sedang menyelesaikan rakaat kedua. Usai salam, saya merasakan sajadah yang digunakan basah.  Tak lama saya melihat air mulai menggenang di lantai sebatas mata kaki. Astaghfirullah, rumah saya kebanjiran. Saya segera melempar sajadah dan mukenah yang basah ke ker