Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Yuk, Cari Tahu Asal Mula Celana Jeans

Celana dan rok berbahan jeans seperti tak ada matinya dalam dunia fashion. Terutama menjelang hari raya. Dibuat dalam model apa pun selalu laku keras dan menjadi incaran para remaja. Tetapi tahukah? Siapa orang yang memiliki andil besar dalam perkembangan mode dan fashion, terkait nge-trendnya bahan jeans di kalangan anak muda?  Dia adalah Lob Straus atau yang lebih dikenal dengan nama Levi Strauss. Pria kelahiran Buttenheim, Jerman, pada tanggal 26 Februari 1829. Dialah yang dikemudian hari mengguncang pasar mode Amerika Serikat dan dunia, dengan merk dagangnya, Levi's.  Berawal dengan kepindahannya dari Jerman ke San Fransisco, Amerika Serikat pada tahun1847. Sebagai pemuda yang merantau tanpa memiliki pekerjaan, ia membawa beberapa bahan tekstil untuk dijual di sana. Ia tawarkan bahan-bahan itu kepada para pekerja tambang yang memang sedang marak di Amerika Serikat saat itu. Dan hasilnya laku keras. Kecuali tenda berbahan Kanvas yang tidak laku sama sekali.  Strauss pun menc

Merpati Tak Pernah Ingkar Janji

Merpati. Semua tentu mengenal jenis burung yang satu ini. Burung yang mayoritas bulunya berwarna putih bersih. Meski pun ada juga yang memiliki bulu berwarna keabu-abuan. Tetapi yang sering ditampilan biasanya burung merpati yang berwarna putih bersih.  Sejak jaman dulu burung merpati memiliki kredibilitas nama yang cukup bagus. Sebagai seekor hewan, burung merpati termasuk amanah. Karena bisa disuruh mengantarkan surat sampai ke tujuan yang dimaksud. Oleh sebab itu lambang Pos Indonesia dan dunia, umumnya memakai gambar burung merpati dalam salah satu logonya. Sedangkan dalam hubungan kasih, simbol kesetiaan dilambangkan dengan gambar burung merpati. Sebab burung merpati memang hewan yang setia menurut penelitian para ahli. Ia jika telah menemukan pilihan hatinya, tidak bergeming untuk mencari yang lain. Apalagi jika ia sudah mengawini si betina. Kemana pun ia terbang, akan kembali ke sarang si betina. Selain itu burung merpati juga dikenal sebagai hewan yang rajin dan suka menolong

Kenapa Ibu Cenderung Cerewet?

“Hadeuuuhh. Jangan naik-naik tangga, Nak! Nanti jatuh!” teriak seorang ibu ketika melihat anaknya mulai merangkak menuju tangga. "Apa? Mau naik gunung? Wuduh, wuduh...gak..gak..gak. Ibu gak ijinin kamu pergi ke gunung. Nyari bahaya. Jalan-jalan ketempat lain saja. Jangan ke gunung?” celoteh ibu lain kepada anaknya yang mulai menyukai petualangan. Lain lagi celotehan seorang ibu kepada anaknya yang sudah memiliki kekasih. “Kamu sudah serius ingin menikah dengannya? Ibu sih terserah saja. Kamu yang akan menjalani. Tapi dipikirkan lagi. Kamu masih muda. Perjalananmu masih panjang. Kalau sudah menikah, gerak-gerikmu terbatasi. Apa-apa harus ijin suami. Iya, kalau suami pengertian? Kalau gak? Kerja dulu yang bener. Baru mikirin nikah.” Semua celotehan para ibu itu tidak salah. Benar adanya. Tetapi ditanggapi berbeda oleh si anak.  “Ibu gue bawel banget dah. Naik gunung aja gak boleh. Itu kan mimpi gue sejak lama.” Hampir semua anak berpendapat demikian. Ketika si ibu mengeluarkan p

Jangan Abaikan Lampu Sein

Saat berkendaraan menggunakan motor atau mobil. Jangan anggap enteng penggunaan lampu sein. Karena lampu sein merupakan mata ketiga bagi para pengendara jalan. Jika menganggap enteng atau malah mengabaikannya, bisa berakibat fatal.  Etikanya, sebuah kendaraan pada saat akan menikung seharusnya menyalakan lampu sein, tanda bahwa ia akan belok. Entah belok kanan atau kiri. Agar kendaraan yang dibelakang bisa waspada. Tetapi yang terjadi terkadang membuat kepala ingin keluar tanduk (emosi). Karena tidak menerapkan etika di jalan. Bagaimana tidak? Kadang kendaraan itu membelok tanpa memberi tanda (tanpa menyalakan lampu sein). Atau memberi tanda ketika sudah hampir membelok. Lebih parahnya lagi, lampu sein menyala di sebelah kiri, ternyata membeloknya ke kanan. Makanya ada lelucon yang berbunyi:   “Ya, Tuhan! Hindarkan saya dari ibu-ibu yang sein-nya ke kiri tapi beloknya ke kanan.” Karena memang dampak dari kelalaian menyalakan atau mematikan lampu sein itu bisa fatal. Yang jika tidak

Lunturnya Kesakralan Akad Nikah

Ke tika mendapat sebuah undangan pernikahan dari salah satu kerabat, kenalan atau handai taulan. Apa yang terbersit dalam benak Anda? Kalau saya sih merasa senang dan bahagia. Karena mereka bisa menyempurnakan setengah dari agamanya.  Maka  ketika hari "H" itu tiba, saat yang paling saya tunggu adalah prosesi akad nikah. Selain ingin mendapatkan pahala dalam menyaksikan sebuah akad, juga bisa merasakan sakralnya sebuah pernikahan. Dibandingkan saat menyaksikan prosesi upacara adat yang dilakukan pada saat resepsi. Perasaan haru menyelusup di dada manakala menyaksikan prosesi akad dari awal hingga akhir. Tentu kedua mempelai lebih haru biru perasaannya. Seharusnya. Tetapi tidak demikian yang saya saksikan  dalam sebuah undangan pernikahan beberapa waktu yang lalu. Mempelai wanita pada saat diminta oleh penghulu untuk memohon ijin menikah pada kedua orang tuanya, terlihat bingung.  "Belum menyiapkan kata-katanya," ujar si mempelai wanita. Loh! Dalam hati saya

Batik Indonesia Antara Tradisi dan Jati Diri

Ketika berbicara mengenai batik, siapa sih yang tidak mengenalnya? Hampir semua orang mulai dari anak-anak sampai orang lanjut usia (lansia), tahu yang namanya batik. Tetapi pengertian mengenai apa itu batik, bagaimana sejarah batik dan seperti apa makna filosofi yang terkandung dalam batik, tidak semua orang mengetahuinya.  Meskipun pemakaian batik sekarang ini sudah bebas dengan berbagai corak dan model. Namun pemahaman tentang batik berikut sejarah serta filosofinya  perlu juga dipelajari. Agar tidak salah dalam pemakaian. Karena batik merupakan budaya nenek moyang yang dipertahankan. Digunakan mulai dari masa kehamilan sampai meninggal. Dengan motif dan corak berbeda sesuai dengan filosofi yang terkandung pada saat pembuatan batik.  Batik adalah seni melukis di atas kain dengan menggunakan lilin atau malam. Dengan berbagai ragam hiasan yang memiliki arti tertentu dan melalui beberapa proses pengerjaan setelahnya. Dikerjakan menggunakan canting sebagai alatnya dan pewarna alami da

Pada Nyamuk dan Semut Teriring Rasa Syukur Itu

“Hah! Tetangga sebelah kemalingan tadi malam? Jam 3 pagi. Duh, padahal jam 02.30 saya terjaga loh. Begitu melihat weker masih jam segitu, tarik selimut lagi deh.” Sebuah lontaran kalimat yang pernah terdengar atau bahkan kita sendiri yang mengucapkannya, ketika terjadi suatu peristiwa dalam kehidupan bertetangga. Dan kita tidak peka. Atau  keluhan yang kerap terucap begitu saja dalam keseharian kita di mana pun berada. “Iiih, semalam nyamuknya banyak bener. Gak bisa tidur saya. Baru sekitar jam 3-an pagi deh mulai bisa lelap tuh!”  Juga ketika kita tiba-tiba terjaga dalam tidur nyenyak hanya gara-gara merasa gatal digigit semut. Ucapan yang tercetus begitu saja biasanya sebuah keluhan. "Aduh, semut dari mana sih! Ganggu orang tidur saja. Masih jam 2 juga.” Hal-hal seperti itu tanpa kita sadari kerap kita alami loh! Bukan hanya sekali, dua kali. Sering kali. Kita pun merasa bahwa itu gangguan tidur, yang tentu semua orang pernah mengalaminya. Dan menganggapnya biasa saja.   Pad

Kebaya dan Identitas Perempuan Indonesia

Kebaya adalah pakaian lengan panjang sebatas pinggul yang dipadukan dengan kain atau sarung. Bahan dan model yang digunakan bervariasi sesuai kebutuhan. Perempuan Indonesia terutama ibu-ibu pada zaman dulu lebih memilih bahan dari katun untuk dikenakan sehari-hari. Baik yang polos atau pun yang bercorak. Sementara untuk acara resmi biasanya mereka mengenakan kebaya bordir. Adapun jenis kebaya itu sendiri bermacam-macam. Ada kebaya kutu baru, kebaya encim, kebaya kartini dan lain sebagainya. Sedangkan padu padan untuk bawahnya bisa berupa kain batik, tenun atau songket. Semua itu memberi makna bagi keragaman budaya bangsa ini. Kebaya telah dikenakan sebagai pakaian sehai-hari sejak dulu. Mulai dari anak-anak , ibu-ibu dan juga nenek-nenek. Ibu negara dan para ibu pendamping pejabat negara kerap mengenakan kebaya pada saat menghadiri acara kenegaraan. Baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Namun ketika bangsa Indonesia kedatangan bangsa asing yang kemudian menjajah negeri ini.  Terj

Kisah Haru Guntur Soehardjanto Untuk Menjadi Sutradara

Dalam sebuah acara yang saya hadiri. Ada salah satu sosok yang tak terlalu dikerubuti oleh tamu wanita yang hadir. Namun tidak bagi saya. Begitu melihat sosoknya, saya langsung tergelitik untuk berbincang dengannya, walaupun hanya sebentar. Karena bagi saya mencari ilmu bisa dari mana saja. Pun dari sekedar berbincang dengan seseorang. Terutama orang-orang sukses. Dan dia adalah salah satunya. Sutradara handal Indonesia, Guntur Soehardjanto.  Guntur merupakan salah satu orang dibalik kesuksesan Film 99 Cahaya di Langit Eropa, Assalamualaikum Beijing, Jilbab Traveler Sparks in Korea, dan yang  akan segera tayang yaitu Film Pinky Promise serta Bukan Cinta Lelaki Biasa. Beberapa penghargaan di dunia perfilman sudah ia terima. Diantaranya sebagai sutradara terbaik dalam Festival Film Indonesia tahun 2005. Juga 9 penghargaan lain di ajang yang sama. Pada tahun 2006 FTV karyanya yang berjudul Sebatas Aku Mampu menjadi Best Film di FFI tahun itu.    Pria kelahiran tahun 1976 ini bercer