Langsung ke konten utama

Kisah Haru Guntur Soehardjanto Untuk Menjadi Sutradara

Dalam sebuah acara yang saya hadiri. Ada salah satu sosok yang tak terlalu dikerubuti oleh tamu wanita yang hadir. Namun tidak bagi saya. Begitu melihat sosoknya, saya langsung tergelitik untuk berbincang dengannya, walaupun hanya sebentar.


Karena bagi saya mencari ilmu bisa dari mana saja. Pun dari sekedar berbincang dengan seseorang. Terutama orang-orang sukses. Dan dia adalah salah satunya. Sutradara handal Indonesia, Guntur Soehardjanto. 

Guntur merupakan salah satu orang dibalik kesuksesan Film 99 Cahaya di Langit Eropa, Assalamualaikum Beijing, Jilbab Traveler Sparks in Korea, dan yang  akan segera tayang yaitu Film Pinky Promise serta Bukan Cinta Lelaki Biasa.

Beberapa penghargaan di dunia perfilman sudah ia terima. Diantaranya sebagai sutradara terbaik dalam Festival Film Indonesia tahun 2005. Juga 9 penghargaan lain di ajang yang sama. Pada tahun 2006 FTV karyanya yang berjudul Sebatas Aku Mampu menjadi Best Film di FFI tahun itu. 
 
Pria kelahiran tahun 1976 ini bercerita bahwa ia tak begitu saja meraih kesuksesan tersebut. Ia bahkan rela berjualan botol bekas untuk bisa menonton Film ketika masih kecil. “Saya tertarik menjadi sutradara sebab saya suka menonton Film. Bahkan selalu takjub ketika sedang menonton Film. Takjub dengan orang yang bisa membuat Film sebagus itu,” ujarnya.

Berawal dari rasa suka dan takjub ia pun memiliki angan-angan untuk bisa membuat film bagus. “Jurasik Park adalah film yang saya tonton hingga jauh ke luar dari Temanggung,” kisahnya. “Karena saya ingin tahu kedahsyatan film tersebut yang sedang booking saat itu. Sementara Temanggung hanyalah desa kecil, sehingga saya harus ke kota untuk bisa menonton."

Setelah menonton film tersebut ia mencari tahu semua hal tentang film. Salah satunya dengan rajin mengunjungi perpustakaan daerah Temanggung. Dan melalui berbagai liku proses kehidupan, akhirnya ia pun bisa meraih cita-cita dan mimpinya seperti sekarang ini. 

Pelajaran yang bisa dipetik dari perbincangan singkat itu adalah bahwa segala sesuatu itu butuh proses. Tidak ujug-ujug jadi. Butuh perjuangan dan kerja keras. Yang jika diniati dengan ungguh-sungguh dan pantang menyerah akan berbuah ma
nis. Menjadi apa pun itu.


#onedayonepost 
#hari ke-3
#oktober
#kisahsukses 
#kisahinspiratif



Komentar

  1. Mbak denik selalu bertemu orang orang hebat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah Mba...jadi banyak belajar ttg kehidupan mereka.

      Hapus
  2. Wawww... Tularin ilmu sukses dr orang2 hebatt.. Luar biasaa.

    BalasHapus
  3. Tidak ada yang instan, karena mie instan pun butuh proses. Hehe

    BalasHapus
  4. Iya ih mbak denik mah bikin sirik..😂😂😂 keren banget..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Dari Dekat Para Pengisi Suara Animasi "Doraemon"

DORAEMON. Salah satu film animasi yang cukup populer di Indonesia. Merupakan judul sebuah manga dari Jepang karya Fujiko F. Fujio. Terbit pertama kali pada Desember 1969. Doraemon adalah sebuah robot musang yang datang dari abad ke-22. Doraemon dikirim untuk menolong Nobita. Seorang anak kelas 5 Sekolah Dasar yang sangat pemalas. Tujuannya agar keturunan Nobita dapat menikmati kesuksesan di masa depan, tidak menderita akibat sifat pemalas Nobita. Dalam cerita ini Nobita suka lalai dan tidak mau mendengarkan apa kata Doraemon. Sehingga benda-benda dari Doraemon yang gunanya untuk membantu dan mewujudkan keinginan Nobita, kerap jatuh ke tangan teman-temannya yang usil. Kekacauan pun terjadi karena ulah teman-temannya. Gian, Shizuka, dan Suneo adalah tokoh-tokoh sentral dalam cerita ini. Anime Doraemon dan kawan-kawan        Di Indonesia anime Doraemon dikenal sejak 13 November 1988 sampai sekarang. Disiarkan oleh stasiun tel...

Layar Tancap Dalam Kenangan

Pada suatu hari ketika saya melewati sebuah perkampungan yang sedang menggelar hajatan, ada sebuah pemandangan yang tiba-tiba menggelitik hati. Yaitu layar tancap (layar tancep). Sesuatu yang sudah jarang sekali ditemukan. Apalagi di zaman sekarang.  Dokumen pribadi Padahal beberapa tahun yang lalu layar tancap pernah menjadi primadona masyarakat. Terutama masyarakat kalangan menengah ke bawah. Dahulu dalam setiap acara hajatan terutama jika masyarakat Betawi yang menggelarnya, layar tancap menjadi sebuah hiburan yang ditunggu-tunggu. Semacam tren mark yang tak boleh dilewatkan. Bahkan bisa menaikkan gengsi si pemilik hajat, bila dilihat dari jenis layar tancap yang disewa. Mabak. Itu salah satu jenis layar tancap yang dianggap paling bagus. Dari tampilan di layar, kejernihan suara dan kualitas gambar yang baik, mabak memang berbeda. Oleh karena itu harga sewanya konon mahal. Tak heran bila si empunya hajatan lantas disebut sebagai orang yang mampu. Sekitar tahun 1990-an ke...

Misteri Pohon Besar di Kalibata City Apartement

Saat saya sedang berjalan-jalan di Kalibata City Apartment, Jakarta Selatan. Pandangan saya tertarik pada sebuah pohon besar di samping belakang apartement. Ukuran pohonnya memang besar sekali. Pikir saya. ”Kenapa tidak ditebang? Bisa bahaya kalau roboh.”  Dokumen pribadi Saya pun iseng menanyakan hal tersebut kepada kawan yang sudah lama tinggal di sana. Jawabannya sungguh membuat merinding bulu kuduk.  “Gak ada yang bisa menebang pohon tersebut. Karena banyak penunggunya. Setiap malam ada saja yang melihat penampakan-penampakan dibawah pohon itu.”  Hiiii...Seram juga ya, pikir saya. “Makanya ada semacam meja kecil diatas pohon itu. Untuk tempat sesajen. Biar penunggunya gak mengganggu orang-orang di sini,” papar kawan saya. Diam-diam ada rasa penasaran dalam hati saya. Seperti apa sih pohon itu jika dilihat dari dekat?  Maka saya pun mendekati pohon tersebut. Memang besar sekali. Terlihat dari batangnya yang besar dan tinggi. Nama pohonnya ternyata pohon mah...