Langsung ke konten utama

Batik Indonesia Antara Tradisi dan Jati Diri

Ketika berbicara mengenai batik, siapa sih yang tidak mengenalnya? Hampir semua orang mulai dari anak-anak sampai orang lanjut usia (lansia), tahu yang namanya batik. Tetapi pengertian mengenai apa itu batik, bagaimana sejarah batik dan seperti apa makna filosofi yang terkandung dalam batik, tidak semua orang mengetahuinya. 


Meskipun pemakaian batik sekarang ini sudah bebas dengan berbagai corak dan model. Namun pemahaman tentang batik berikut sejarah serta filosofinya perlu juga dipelajari. Agar tidak salah dalam pemakaian. Karena batik merupakan budaya nenek moyang yang dipertahankan. Digunakan mulai dari masa kehamilan sampai meninggal. Dengan motif dan corak berbeda sesuai dengan filosofi yang terkandung pada saat pembuatan batik. 

Batik adalah seni melukis di atas kain dengan menggunakan lilin atau malam. Dengan berbagai ragam hiasan yang memiliki arti tertentu dan melalui beberapa proses pengerjaan setelahnya. Dikerjakan menggunakan canting sebagai alatnya dan pewarna alami dari berbagai macam tumbuhan yang ada di alam.

Batik merupakan kerajinan yang memiliki seni tinggi. Tradisi membatik sudah menjadi tradisi turun temurun dan menjadi bagian dari budaya Indonesia, terutama masyarakat Jawa sejak jaman dahulu. Dahulu itu batik hanya digunakan oleh kalangan tertentu. Biasanya kalangan keraton Jogjakarta dan Surakarta. Itu pun tidak sembarangan motif yang digunakan.


Pemakai batik motif parang. Putra raja motif kesatrian. Wanita hamil motif babon angrem. Saat menikah motif batik sido mukti dan masih banyak lagi motif-motif batik sesuai kegunaannya. Penggunaan batik menjadi simbol budaya yang menjadi identitas rakyat Indonesia. Maka ketika negara tetangga menyatakan bahwa batik merupakan warisan budaya mereka, semua orang yang merasa sebagai warga negara Indonesia menentang hal itu. Dari pakar batik sampai masyarakat umum yang sama sekali tak paham masalah batik merasa tersinggung. Perjuangan pun segera dilakukan demi jati diri.

Setelah melalui proses perdebatan yang ulet dan gigih oleh pakar batik Indonesia di kancah internasional. Perjuangan itu pun membuahkan hasil. Akhirnya UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 menetapkan, bahwa batik Indonesia sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi ( Mastsrpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity). Tanggal 2 Oktober kini diperingati sebagai Hari Batik Nasional.

Sejak itu pemakaian batik mulai serentak dan merata diberbagai kalangan masyarakat Indonesia. Tidak hanya dikenakan dalam acara-acara resmi seperti pernikahan dan pelantikan jabatan. Tetapi sudah meliputi aktivitas sehari-hari seperti sekolah dan ke kantor. Bahkan dalam keseharian para ibu rumah tangga. Batik ya Indonesia. Indonesia ya batik.


Meski begitu tidak berarti tradisi membatik dan filisofi batik diabaikan begitu saja. Sebab batik yang beredar sangat beragam dan bervariasi. Jika tidak mau memperhatikan, mengamati dan memahami, maka batik yang digunakan lebih mengarah ke jenis batik cetakan atau printing. Yang semua negara mampu membuatnya. Sedangkan batik Indonesia yang diakui dunia adalah batik tulis. Sesuai dengan teknik pembuatan, teknologi yang digunakan dan pengembangannya. Kini, menjadi tugas semua dalam menjaga batik agar tetap menjadi jati diri bangsa tanpa mengubah tradisi yang sudah ada secara turun temurun. 


Larinda, Oktober 2016

#BatikIndonesia
#BiennaleBatikJogja

.                                                            








                                                            

















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Dari Dekat Para Pengisi Suara Animasi "Doraemon"

DORAEMON. Salah satu film animasi yang cukup populer di Indonesia. Merupakan judul sebuah manga dari Jepang karya Fujiko F. Fujio. Terbit pertama kali pada Desember 1969. Doraemon adalah sebuah robot musang yang datang dari abad ke-22. Doraemon dikirim untuk menolong Nobita. Seorang anak kelas 5 Sekolah Dasar yang sangat pemalas. Tujuannya agar keturunan Nobita dapat menikmati kesuksesan di masa depan, tidak menderita akibat sifat pemalas Nobita. Dalam cerita ini Nobita suka lalai dan tidak mau mendengarkan apa kata Doraemon. Sehingga benda-benda dari Doraemon yang gunanya untuk membantu dan mewujudkan keinginan Nobita, kerap jatuh ke tangan teman-temannya yang usil. Kekacauan pun terjadi karena ulah teman-temannya. Gian, Shizuka, dan Suneo adalah tokoh-tokoh sentral dalam cerita ini. Anime Doraemon dan kawan-kawan        Di Indonesia anime Doraemon dikenal sejak 13 November 1988 sampai sekarang. Disiarkan oleh stasiun tel...

Layar Tancap Dalam Kenangan

Pada suatu hari ketika saya melewati sebuah perkampungan yang sedang menggelar hajatan, ada sebuah pemandangan yang tiba-tiba menggelitik hati. Yaitu layar tancap (layar tancep). Sesuatu yang sudah jarang sekali ditemukan. Apalagi di zaman sekarang.  Dokumen pribadi Padahal beberapa tahun yang lalu layar tancap pernah menjadi primadona masyarakat. Terutama masyarakat kalangan menengah ke bawah. Dahulu dalam setiap acara hajatan terutama jika masyarakat Betawi yang menggelarnya, layar tancap menjadi sebuah hiburan yang ditunggu-tunggu. Semacam tren mark yang tak boleh dilewatkan. Bahkan bisa menaikkan gengsi si pemilik hajat, bila dilihat dari jenis layar tancap yang disewa. Mabak. Itu salah satu jenis layar tancap yang dianggap paling bagus. Dari tampilan di layar, kejernihan suara dan kualitas gambar yang baik, mabak memang berbeda. Oleh karena itu harga sewanya konon mahal. Tak heran bila si empunya hajatan lantas disebut sebagai orang yang mampu. Sekitar tahun 1990-an ke...

Misteri Pohon Besar di Kalibata City Apartement

Saat saya sedang berjalan-jalan di Kalibata City Apartment, Jakarta Selatan. Pandangan saya tertarik pada sebuah pohon besar di samping belakang apartement. Ukuran pohonnya memang besar sekali. Pikir saya. ”Kenapa tidak ditebang? Bisa bahaya kalau roboh.”  Dokumen pribadi Saya pun iseng menanyakan hal tersebut kepada kawan yang sudah lama tinggal di sana. Jawabannya sungguh membuat merinding bulu kuduk.  “Gak ada yang bisa menebang pohon tersebut. Karena banyak penunggunya. Setiap malam ada saja yang melihat penampakan-penampakan dibawah pohon itu.”  Hiiii...Seram juga ya, pikir saya. “Makanya ada semacam meja kecil diatas pohon itu. Untuk tempat sesajen. Biar penunggunya gak mengganggu orang-orang di sini,” papar kawan saya. Diam-diam ada rasa penasaran dalam hati saya. Seperti apa sih pohon itu jika dilihat dari dekat?  Maka saya pun mendekati pohon tersebut. Memang besar sekali. Terlihat dari batangnya yang besar dan tinggi. Nama pohonnya ternyata pohon mah...