Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Antara Aku dan Anak Murid

Assalamualaikum... Bu ini aku. Masih ingat sama aku gak Bu? Sebuah pesan masuk ke ponselku. Rupanya dari anak murid. Wa'alaikumsalam... Tentu masih ingat. Apa kabarnya? Dokumen pribadi Aku menjawab pesannya. Dan bla... bla.. bla...Cerita mengalir begitu saja melalui messenger. Setelah bertukar nomor WhatsApp kami pun sepakat membuat janji ketemu. Dan disepakatilah hari Sabtu sore kami bertemu. “Kemana nih enak n ya? ” tanyaku pada si murid begitu kami bertemu. “Terserah Ibu. Ayah dan ibu percaya saja kalau perginya sama ibu,” jawab muridku. Aku tersenyum. Antara senang karena diberikan kepercayaan. Tetapi bingung juga kalau tak mau disebut beban. Karena saat bersamaku berarti si anak murid ini menjadi tanggung jawabku. Akhirnya kuputuskan kita jalan ke mall yang ada toko bukunya. Jalan lalu lanjut makan. Khas gayanya anak remaja sekarang.  Dokumen pribadi Kita sebagai orangtua mengikuti dan mengawasi saja. Sejauh itu tidak menyimpang dari jalur. Dalam perjalanan bany

Kamus Singkat Jajanan Sehari-hari

Judul di atas jangan dibawa serius ya? Jangan pula dianggap bakal nyaingin kamus gaulnya Deby Sahertian yang sempat booming itu. Ini karena kudetnya saya makanya langsung saya tulis. Siapa tahu ada yang ingin menambahi, jadi saya bisa lebih update. Berawal dari rasa penasaran saya ketika dijalan sepulang beraktifitas melihat-lihat sekeliling, berharap ada yang seru dan asyik untuk dibeli. Nah, ada satu gerobak yang menarik perhatian saya. Tertera jelas di gerobaknya tulisan SUHE. Apaan tuh? Saya tahunya SULE. Penasaran dong? Jelas. Saya pun mengarahkan kendaraan roda dua untuk mendekatinya. Agar bisa lebih jelas membaca tentang SUHE ini. Ternyata SUHE singkatan dari Susu Jahe. Oalaaaahh....gak update banget ya saya? Gitu saja gak tahu. Dari sini saya terpikir untuk menuliskan beberapa kamus (kerennya) atau istilah jajanan yang mungkin sudah tak asing lagi didengar. Semoga bermanfaat bagi teman-teman yang kurang update seperti saya juga. Bagi yang ingin menambahi silakan. Dengan sena

Kiat Sabar Dalam Luka dan Kesakitan

Dalam untaian doa yang selalu kita panjatkan pasti salah satunya adalah minta diberikan kesehatan. Iya, kan. Iya? Tapi yang namanya perjalanan hidup, pasti ada saja hal-hal yang akhirnya membuat kita terluka bahkan jatuh sakit. Entah itu karena kecerobohan kita atau kelalaian orang lain lalu kita yang terkena imbasnya. Contoh mudahnya, kita sudah hati-hati saat mengendarai sepeda motor. Sudah berjalan dipinggir, tidak ngebut dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Eh, pengendara lain dengan seenaknya ngebut lalu menyenggol motor kita. Dia kabur dan membiarkan kita terjerembab dijalan tanpa memperdulikan teriakan serta makian sekitar. Orang-orang lantas berkerumun menghampiri kita. Bersimpati melalui tutur bahasa penuh empati. “Mau di antar ke rumah sakit!” Atau “Cepat diurut nanti biar gak Kasep. Itu sakit pastinya. Kurang ajar tuh orang. Naik motor seenaknya. Nyrempet orang malah kabur.” Apapun simpati yang diberikan atau pertolongan yang didapat. Pada akhirnya kita sendi

Satu Pohon Berjuta Kebaikan

Dalam Rain Fellow Festival di Bogor beberapa waktu yang lalu. Saya berkesempatan ikut serta dalam kegiatan menanam pohon di Taman Nasional Halimun Salak. Tergabung dengan komunitas Perempuan Berkebaya Bogor dan beberapa komunitas lain, kami konvoi mengendarai motor untuk sampai ditujuan. Dokumen pribadi Acara terselenggara atas kerjasama berbagai pihak terkait. Termasuk jajaran Walikota Bogor. Gerakan menanam 1000 pohon ini bukan ajang gaya-gayaan atau seru-seruan. Tapi sebuah gerakan peduli lingkungan. Mengingat kondisi alam yang mulai mengkhawatirkan akibat pemanasan global.  Cuaca ektrim dan perubahan iklim yang sudah tak bisa dipastikan ini jika terus dibiarkan begitu saja, maka dampaknya dikemudian hari anak cucu kita yang merasakan. Salah satunya sulit mendapatkan air bersih dan udara yang segar lagi. Karena itu harus ada sebuah tindakan yang bisa mengurangi dampak buruk tersebut. Salah satunya dengan menanam pohon.  Kenapa pohon? Sebab sebuah pohon besar itu manfaatnya sanga

Bhineka Tunggal Ika dalam Hyper Love Folksongs Musical

Dalam rangka menyambut hari ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember yang lalu, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) bekerjasama dengan Bank BCA, Indomaret dan Kidung Bangsaku Foundation, menggelar acara Hyper Love Folksongs Musical di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Dokumen pribadi Ini merupakan salah satu bentuk nyata karya mereka para survivor kanker. Dan bentuk lain kepedulian kita yang hadir dalam mendukung serta mengapresiasi karya mereka. Adapun musik yang dipilih dalam kesempatan kali ini, Karena musik dipercaya sebagai salah satu terapi dalam penyembuhan. Bukan saja sebagai hiburan. Bahkan sebagai pemersatu perbedaan. Saya bersama Komunitas Perempuan Berkebaya sangat senang sekali mendapatkan kesempatan menonton konser Hyper Love tersebut. Hal utama yang membuat saya antusias menonton acara tersebut karena salah satu pengisi acara adalah survivor kanker. Mereka membentuk paduan suara yang akan tampil membawakan dua buah lagu. Dokumen pribadi   Antusias penonton ta

Kisah Badut Berkostum Unik

Pada saat mengunjungi tempat hiburan rakyat banyak hal yang bisa kita lihat. Mulai dari aneka permainan, rupa-rupa jajanan dan juga pernak-pernik souvenir. Semua dikemas sedemikian rupa guna menarik perhatian pengunjung. Termasuk salah satunya adalah penampilan badut-badut berkostum unik yang berseliweran di kawasan tempat hiburan. Dokumen pribadi Badut-badut berkostum unik itu ada yang meniru tokoh-tokoh film kartun, super hero, tokoh pewayangan bahkan bermacam-macam jenis hantu yang dikenal masyarakat, seperti pocong, kuntilanak, sundel bolong dan lain-lain. Dibawah mereka tergeletak sebuah kaleng untuk menampung uang dari pengunjung yang biasanya mengajak foto bersama. Meskipun ada juga pengunjung yang tidak memberikan uang. Sejak lama saya penasaran ingin mengetahui sosok dibalik kostum-kostum unik tersebut. Dan kesempatan itu baru tiba saat saya berjalan-jalan ke Bandung beberapa waktu yang lalu. Di sepanjang jalan Asia Afrika hari Minggu yang cerah suasananya sangat ramai oleh

Cara Perempuan Turut Serta Melestarikan Budaya Bangsa

Salah satu perjuangan kita dalam mengisi kemerdekaan yang sudah dicapai adalah mempertahankan apa-apa yang sudah menjadi milik bangsa ini. Mempertahankan kemerdekaan bangsa, keutuhan bangsa, keragaman dalam bhinneka tunggal Ika, kebudayaan bangsa dan masih banyak lagi.  Dokumen pribadi Hal itu bisa dilakukan oleh siapapun yang merasa sebagai warga negara Indonesia. Tua, muda, laki-laki, perempuan, anak-anak dan juga remajanya. Banyak cara yang bisa dilakukan. Asalkan sesuai dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Serta tidak bertentangan dengan SARA.  Sebagai seorang perempuan yang menyukai berbagai hal yang terkait dengan kebudayaan, terutama yang berhubungan dengan kain Nusantara. Maka saya pun mencari tahu tentang keberadaan teman-teman yang membuat minat sama. Bertemulah saya dengan Komunitas Perempuan Berkebaya.  Komunitas yang memang konsen dalam hal melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia berupa kebaya dan kain Nusantara ini baru dua tahun berdiri. Tetapi anggota yang

Potret Indah Dunia Anak

Anak merupakan harta tak ternilai yang dimiliki oleh setiap pasangan. Di akhirat nanti ketika kita tak ada, doa anak sajalah yang masih terhubung dan bisa menjadi penolong kita. Bukan doa istri atau suami. Anak-anak yang Sholeh dan Sholehah tentunya. Dokumen pribadi Sedangkan di dunia ini, anak menjadi penerus generasi kita. Keturunan kita. Anak yang berbakti pada orang tua tentunya yang kelak menjadi penjaga dan perawat kita di kala usia senja menghampiri.  Untuk mendapatkan anak seperti itu peran orang tua yang utama. Kitalah yang membentuk seorang anak itu akan menjadi seperti apa nantinya. Anak yang berbakti pada orang tua atau anak yang durhaka. Anak itu seperti banyak diungkapkan, ibarat kertas putih. Polos, bersih tak ada noktah sedikit pun. Karenanya ketika bersama anak-anak hati kita merasa tenang. Melihat tingkah polah anak-anak perasaan kita menjadi bahagia. Hati anak-anak itu polos dan bersih. Tak mengerti arti dendam dan benci. Lugu dan lucu apa adanya. Tak heran jika s

Cara Dude Herlino PDKT dengan Kekasih-Nya

Dalam rangka menyambut hari besar Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 Desember 2016, Sampoerna University menggelar berbagai acara. Di antaranya lomba pidato dalam Bahasa Inggris, lomba nasyid dan juga seminar.  Dokumen pribadi Dalam seminar bertajuk “PDKT dengan kekasih-Nya” menghadirkan seorang aktor yang cukup terkenal, Dude Herlino, sebagai pengisi acara. Seminar yang diadakan pada hari Sabtu, 3 Desember 2016 di gedung L, Avenue, Pancoran, Jakarta. Alhamdulillah sukses dan berjalan lancar.  Saya yang mendapat kesempatan terlibat dalam acara tersebut merasa bersyukur sekali, karena bisa menambah ilmu dan wawasan. Terutama mengenai nilai agama di mata seorang aktor. Selama ini kebanyakan kita beranggapan bahwa aktris/aktor itu jauh dari agama. Kehidupannya hanya dipenuhi dengan hura-hura.  Anggapan itu meleset ketika kita mendengar langsung kisah Dude Herlino. Aktor sinetron yang telah meraih beberapa penghargaan atas prestasinya di dunia entertainment ini, terjun

Tak Ada yang Sia-sia (Kisah Touring Promo Album Bersama D'Masiv)

Dalam rangka promo album ke-5 D'Masiv bertajuk Orange Album dan sekaligus untuk memecahkan rekor MURI bernyanyi di 50 outlet Alfamidi dalam waktu 24 jam. Mereka mengadakan touring dengan mengendarai sepeda motor untuk menuju tiap titik Alfamidi yang telah ditunjuk. Dan saya berkesempatan menjadi bagian dari acara mereka. Berawal dari kesempatan yang diberikan kepada para Masivers (sebutan bagi fans D'Masiv) untuk turut serta meramaikan acara tersebut. Saya akhirnya tergabung dalam rombongan mereka. Karena keponakan saya adalah salah satu Masivers sejak kecil. Dia (keponakan saya) sudah jauh-jauh hari dikabari tentang hal ini. Dan saya pun jauh-jauh hari sudah mengosongkan jadwal. Bersama ibunya saya akan mendampingi dia ikut serta acara tersebut. Maka pada hari Minggu tanggal 4 Desember 2016 kami pun tak kalah sibuk mempersiapkan segala sesuatunya.  Cuaca pagi itu sudah mendung diiringi angin. Cuaca yang enak untuk bergelung diselimuti. Tetapi kami harus segera berangkat. Apa

Mencermati Kata Malas Sebagai Sebuah Dalih

Suatu hari seorang kawan (Dinda namanya) dengan tergesa-gesa menghampiri saya di rumah, mengadu tentang perangai salah satu kawannya (sebut saja Aleya). “Males gue sama Aleya. Gue ajak lihat pameran buku bilangnya lagi males jalan. Gak tahunya malah pergi nonton sama Rina,” cerocos Dinda begitu saya persilakan masuk. “Darimana kamu tahu kalau Aleya sedang jalan sama Rina?” tanya saya. “Nih, Rina upload foto mereka berdua di bb. Gue kan berteman sama Rina di bb. Cuma Aleya gak tahu aja,” sungut Dinda. Saya tersenyum melihat mimik wajah Dinda yang tampak lucu saat cemberut seperti itu. “Ya, udah sih nyantai aja kalau Aleya lebih memilih pergi nonton dengan Rina, daripada pergi melihat pameran buku sama kamu,” kata saya santai. “Ya, memang gak apa-apa. Cuma gue sebel aja dibohongin gitu. Ngakunya lagi males jalan, Eh diajak nonton hayuk aja. Memangnya kalau nonton bioskop gak pake jalan ya? Langsung sampe dengan memejamkan mata. Iya, gitu ta?” ujar Dinda masih dengan mimik kesal dan

Antara Aku dan Kepala Suku

Teman-teman tentu sudah sering mendengar nama ini, Kepala Suku. Yaitu seseorang yang memegang kepemimpinan tertinggi dalam sebuah suku. Kekuasaannya mirip "Raja Kecil" dan lebih independen daripada kepala desa. Jabatan Kepala Suku biasanya seumur hidup.  Dia dipilih melalui 3 cara. Pertama diwariskan. Artinya memang dia anak Kepala Suku yang dengan otomatis ketika ayahnya wafat dia yang menggantikan jabatan itu. Kedua dengan cara dipilih secara demokratis layaknya pemilihan umum. Dan ketiga melalui perlombaan. Dengan mengadakan sayembara yang terdiri atas beberapa tantangan cukup berat. Cara terakhir biasanya yang sering diadopsi kedalam sebuah film atau buku. Karl May adalah salah seorang penulis yang sangat bagus menggambarkan kisah tentang Kepala Suku, Apache, lewat bukunya Winnetou.  Lalu apa yang ada dibenak teman-teman ketika mendengar nama Kepala Suku disebut? Terbayang tokoh sebuah film atau dibukukah? Kalau saya sih merasa kagum, takjub, penasaran dan ingin melihat

Mari Mainkan Permainan Jadul

Dalam sebuah event semisal festival, pekan raya, pameran dan lain sebagainya, jika sebuah stand atau booth menggunakan kata jadul atau tradisional, ternyata memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Hal ini menandakan bahwa sesuatu yang jadul atau tradisional itu tetap menarik loh!  Aneka permainan tradisional (dokpri) Sebuah booth yang menggelar permainan tradisional sebagai temanya menjadi salah satu tempat yang diminati banyak pengunjung. Bagi orang tua, ini bisa menjadi semacam nostalgia bisa memainkan kembali permainan yang dulu sangat diakrabi. Ada permainan egrang, gundu,karet, gasing dan masih banyak lagi.  Sedangkan bagi anak-anak sekarang, itu menjadi pengetahuan bagi mereka. Bahwa permainan jaman dahulu seperti itu jenisnya. Permainan yang tampaknya mudah dilakukan tetapi begitu mereka coba ternyata tak mudah dilakukan.  Tanpa disadari jenis permainan jaman dahulu itu melibatkan banyak fungsi pada anggota tubuh. Otak, tentu saja. Biar pun hanya sebuah egrang, tetap

Ibu, Pahlawan Bagi Semua

Bulan ini adalah bulan Nopember. Bulan yang penuh dengan berbagai peringatan dan peristiwa bersejarah. Ada hari Ayah Nasional yang diperingati pada tanggal 12 Nopember nanti. Juga ada hari Guru Nasional yang diperingati pada tanggal 25 Nopember. Dan hari ini tepat tanggal 10 Nopember. Orang menyebutnya sebagai hari Pahlawan.  Ibuku (dokumen pribadi) Ayah adalah pahlawan bagi keluarganya. Kerja keras dan segala usaha yang ia lakukan semua demi keluarga. Hujan dan panas tak dihiraukannya. Dari pagi buta sampai malam hari,  ia curahkan segala tenaga dan pikiran untuk bekerja, demi memenuhi kebutuhan keluarga. Tanpa mengenal putus asa dengan jenis pekerjaan beragam yang dilakukan oleh seorang ayah. Pantaslah jika seorang ayah disebut sebagai Pahlawan Keluarga. Guru adalah para pendidik yang mengajarkan kita tentang berbagai macam ilmu. Sejak kita tak tahu apa-apa sampai menjadi siapa-siapa, guru adalah sosok yang memiliki peran dalam pendidikan kita. Kesabaran dan ketegasannya dalam membi

Kembang Teleng, Bukan Sembarang Kembang

Suatu hari, saya dan seorang kawan berada dalam satu mobil yang terparkir di depan rumah seorang warga. Kami sedang menunggu satu kawan lagi untuk selanjutnya bersama-sama menghadiri sebuah undangan.  Behubung rumah kawan kami satu ini agak masuk ke dalam gang, jadi kami menunggu saja di depan gang. Sambil menunggu itu kami melihat-lihat sekeliling rumah yang ada di hadapan kami.   Sebuah rumah berukuran sedang yang dipenuhi dengan aneka jenis tanaman. Tiba-tiba kawan saya nyeletuk.  “Lihat deh! Masa rumput dipelihara sampai lebat gitu. Gak takut ada ular atau binatang apa gitu!”  Saya pun melongok dari jendela mobil. Lalu memotret tumbuhan yang oleh kawan saya disebut rumput.  “Oh, ini sih bukan rumput. Tapi kembang Teleng. Cuma dibiarkan tumbuh liar di tanah. Biasanya kan ditanam merambat ke tembok,” sahut saya.  “Kembang Teleng. Apaan tuh?” tanya kawan saya.  Saya tersenyum. Lalu berbekal cerita dari almarhum ibu dan hasil Googling, saya ceritakan kepadanya tentang apa itu

Yuk, Cari Tahu Asal Mula Celana Jeans

Celana dan rok berbahan jeans seperti tak ada matinya dalam dunia fashion. Terutama menjelang hari raya. Dibuat dalam model apa pun selalu laku keras dan menjadi incaran para remaja. Tetapi tahukah? Siapa orang yang memiliki andil besar dalam perkembangan mode dan fashion, terkait nge-trendnya bahan jeans di kalangan anak muda?  Dia adalah Lob Straus atau yang lebih dikenal dengan nama Levi Strauss. Pria kelahiran Buttenheim, Jerman, pada tanggal 26 Februari 1829. Dialah yang dikemudian hari mengguncang pasar mode Amerika Serikat dan dunia, dengan merk dagangnya, Levi's.  Berawal dengan kepindahannya dari Jerman ke San Fransisco, Amerika Serikat pada tahun1847. Sebagai pemuda yang merantau tanpa memiliki pekerjaan, ia membawa beberapa bahan tekstil untuk dijual di sana. Ia tawarkan bahan-bahan itu kepada para pekerja tambang yang memang sedang marak di Amerika Serikat saat itu. Dan hasilnya laku keras. Kecuali tenda berbahan Kanvas yang tidak laku sama sekali.  Strauss pun menc

Merpati Tak Pernah Ingkar Janji

Merpati. Semua tentu mengenal jenis burung yang satu ini. Burung yang mayoritas bulunya berwarna putih bersih. Meski pun ada juga yang memiliki bulu berwarna keabu-abuan. Tetapi yang sering ditampilan biasanya burung merpati yang berwarna putih bersih.  Sejak jaman dulu burung merpati memiliki kredibilitas nama yang cukup bagus. Sebagai seekor hewan, burung merpati termasuk amanah. Karena bisa disuruh mengantarkan surat sampai ke tujuan yang dimaksud. Oleh sebab itu lambang Pos Indonesia dan dunia, umumnya memakai gambar burung merpati dalam salah satu logonya. Sedangkan dalam hubungan kasih, simbol kesetiaan dilambangkan dengan gambar burung merpati. Sebab burung merpati memang hewan yang setia menurut penelitian para ahli. Ia jika telah menemukan pilihan hatinya, tidak bergeming untuk mencari yang lain. Apalagi jika ia sudah mengawini si betina. Kemana pun ia terbang, akan kembali ke sarang si betina. Selain itu burung merpati juga dikenal sebagai hewan yang rajin dan suka menolong

Kenapa Ibu Cenderung Cerewet?

“Hadeuuuhh. Jangan naik-naik tangga, Nak! Nanti jatuh!” teriak seorang ibu ketika melihat anaknya mulai merangkak menuju tangga. "Apa? Mau naik gunung? Wuduh, wuduh...gak..gak..gak. Ibu gak ijinin kamu pergi ke gunung. Nyari bahaya. Jalan-jalan ketempat lain saja. Jangan ke gunung?” celoteh ibu lain kepada anaknya yang mulai menyukai petualangan. Lain lagi celotehan seorang ibu kepada anaknya yang sudah memiliki kekasih. “Kamu sudah serius ingin menikah dengannya? Ibu sih terserah saja. Kamu yang akan menjalani. Tapi dipikirkan lagi. Kamu masih muda. Perjalananmu masih panjang. Kalau sudah menikah, gerak-gerikmu terbatasi. Apa-apa harus ijin suami. Iya, kalau suami pengertian? Kalau gak? Kerja dulu yang bener. Baru mikirin nikah.” Semua celotehan para ibu itu tidak salah. Benar adanya. Tetapi ditanggapi berbeda oleh si anak.  “Ibu gue bawel banget dah. Naik gunung aja gak boleh. Itu kan mimpi gue sejak lama.” Hampir semua anak berpendapat demikian. Ketika si ibu mengeluarkan p