Suatu hari, saya dan seorang kawan berada dalam satu mobil yang terparkir di depan rumah seorang warga. Kami sedang menunggu satu kawan lagi untuk selanjutnya bersama-sama menghadiri sebuah undangan.
Behubung rumah kawan kami satu ini agak masuk ke dalam gang, jadi kami menunggu saja di depan gang. Sambil menunggu itu kami melihat-lihat sekeliling rumah yang ada di hadapan kami.
Sebuah rumah berukuran sedang yang dipenuhi dengan aneka jenis tanaman. Tiba-tiba kawan saya nyeletuk.
“Lihat deh! Masa rumput dipelihara sampai lebat gitu. Gak takut ada ular atau binatang apa gitu!”
Saya pun melongok dari jendela mobil. Lalu memotret tumbuhan yang oleh kawan saya disebut rumput.
“Oh, ini sih bukan rumput. Tapi kembang Teleng. Cuma dibiarkan tumbuh liar di tanah. Biasanya kan ditanam merambat ke tembok,” sahut saya.
“Kembang Teleng. Apaan tuh?” tanya kawan saya.
Saya tersenyum. Lalu berbekal cerita dari almarhum ibu dan hasil Googling, saya ceritakan kepadanya tentang apa itu kembang Teleng.
Kembang Teleng adalah jenis tumbuhan merambat. Orang Sunda menyebutnya kembang Telang. Sedangkan nama latinnya adalah ClitoriaTernatea. Tumbuhan ini berasal dari Asia.
Almarhum ibu dulu memelihara tanaman ini juga. Biasanya digunakan sebagai obat mata alami. Bunganya yang berwarna ungulah yang dijadikan obat alami oleh ibu. Dan ternyata memang tanaman ini memiliki banyak khasiat.
Selain sebagai obat mata, juga bisa digunakan sebagai obat bisul, bronkitis dan cuci darah. Bunganya yang berwarna ungu itu bisa juga digunakan sebagai pewarna makanan. Di Malaysia untuk mewarnai ketan. Sedangkan di Thailand untuk penyegar warna minuman.
Jadi tanaman ini bukan sembarang tanaman. Tetapi memiliki banyak daya guna. Saya bersyukur memiliki ibu yang menyukai tanaman dan kerap menerangkan berbagai khasiat tanaman, ketika kami sedang duduk-duduk menikmati secangkir teh di teras rumah. Sehingga saya tidak terlihat kepo seperti kawan saya ini.
#onedayonepost
#tanamanberkhasiat
#celotehringan
#tanamanberkhasiat
#celotehringan
Komentar
Posting Komentar