Langsung ke konten utama

Antara Aku dan Anak Murid

Assalamualaikum...
Bu ini aku. Masih ingat sama aku gak Bu?

Sebuah pesan masuk ke ponselku. Rupanya dari anak murid.

Wa'alaikumsalam...
Tentu masih ingat. Apa kabarnya?

Dokumen pribadi


Aku menjawab pesannya. Dan bla... bla.. bla...Cerita mengalir begitu saja melalui messenger.
Setelah bertukar nomor WhatsApp kami pun sepakat membuat janji ketemu. Dan disepakatilah hari Sabtu sore kami bertemu.

“Kemana nih enaknya?” tanyaku pada si murid begitu kami bertemu.

“Terserah Ibu. Ayah dan ibu percaya saja kalau perginya sama ibu,” jawab muridku.

Aku tersenyum. Antara senang karena diberikan kepercayaan. Tetapi bingung juga kalau tak mau disebut beban. Karena saat bersamaku berarti si anak murid ini menjadi tanggung jawabku. Akhirnya kuputuskan kita jalan ke mall yang ada toko bukunya. Jalan lalu lanjut makan. Khas gayanya anak remaja sekarang. 

Dokumen pribadi


Kita sebagai orangtua mengikuti dan mengawasi saja. Sejauh itu tidak menyimpang dari jalur. Dalam perjalanan banyak hal yang kami bicarakan. Karena kami cukup lama tak bertemu. Ya, si murid yang bersama saya ini anak murid les saya ketika Sekolah Dasar (SD).


Sekarang ia sudah duduk dibangku kelas IX. Cukup lama juga kami tak bertemu. Apalagi ia melanjutkan sekolah di luar kota. Menjadi kehormatan ketika kembali ke ibu kota langsung menyapa dan mengajak bertemu. Temu kangen.

Saat berjalan bersamanya saya senyum-senyum dalam hati. Betapa cepatnya waktu berlalu. Dulu saya mengenalnya pertama kali saat masih kecil. Kini ia sudah menjadi gadis remaja. Yang juga telah mengenal cinta. Cinta monyet.

Ini menjadi rumpiian seru kami ketika duduk-duduk menikmati segelas lemon tea dan pizza hangat.

“Kenapa aku bisa galau begini ya, Bu? Aku bingung dengan sikapnya?"

Dan bla...bla.. curhatan lainnya. Mulai masalah cowok sampai urusan memilih jurusan. Aku tersenyum. Peranku kini sebagai teman curhat. Jadi harus bisa bersikap bijak. Tak harus menggurui. Dan alhamdullilah semua baik-baik saja.

Pertemuan itu pun kami tutup dengan shoping bareng. Juga wefie bareng tentunya. Karena lusa ia harus kembali ke luar kota melanjutkan studinya. Semoga lancar semuanya ya, Nak! 

Dokumen pribadi


Sebagai orang tua didiknya (dulu) tentu ikut senang jika si murid berhasil sesuai dengan apa yang ia dan orangtuanya cita-citakan. Meskipun kini hanya bisa membantu lewat doa. Semangat Nak! (EP)

#onedayonepost
#desember2016
#harike-31
#temukangen
#gurudanmurid






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misteri Pohon Besar di Kalibata City Apartement

Saat saya sedang berjalan-jalan di Kalibata City Apartment, Jakarta Selatan. Pandangan saya tertarik pada sebuah pohon besar di samping belakang apartement. Ukuran pohonnya memang besar sekali. Pikir saya. ”Kenapa tidak ditebang? Bisa bahaya kalau roboh.”  Dokumen pribadi Saya pun iseng menanyakan hal tersebut kepada kawan yang sudah lama tinggal di sana. Jawabannya sungguh membuat merinding bulu kuduk.  “Gak ada yang bisa menebang pohon tersebut. Karena banyak penunggunya. Setiap malam ada saja yang melihat penampakan-penampakan dibawah pohon itu.”  Hiiii...Seram juga ya, pikir saya. “Makanya ada semacam meja kecil diatas pohon itu. Untuk tempat sesajen. Biar penunggunya gak mengganggu orang-orang di sini,” papar kawan saya. Diam-diam ada rasa penasaran dalam hati saya. Seperti apa sih pohon itu jika dilihat dari dekat?  Maka saya pun mendekati pohon tersebut. Memang besar sekali. Terlihat dari batangnya yang besar dan tinggi. Nama pohonnya ternyata pohon mahoni. Usianya lebih

Alhamdulillah Bisa Kentut

Uuupppss!!! Ini bukan bicara jorok atau kotor. Tapi hanya untuk mengingatkan. Bahwa maaf, kentut itu termasuk anugerah terindah yang patut disyukuri. Loh! Kok? Eits, jangan bengong begitu ah. Coba saja rasakan ketika kita beberapa hari ternyata enggak bisa kentut. Rasanya ini perut kembung dan enggak enak. Tapi begitu bisa kentut. Rasanya legaaaa...sekali. Bisa terbayang toh bagaimana mereka yang tidak bisa kentut atau BAB (Buang air besar) akhirnya harus ke rumah sakit untuk diambil tindakan. Maka bersyukurlah kita yang bisa kentut setiap saat. Selama ini kita mengucapkan syukur itu jika berhubungan dengan rezeki dan sesuatu yang menyenangkan.  "Alhamdulillah dagangan hari ini ludes."  Atau  "Alhamdulillah si kakak juara kelas." Sangat jarang jika mengeluarkan kentut langsung mengucap Alhamdulillah. Padahal kentut salah satu nikmat yang luar biasa.  Jadi mulai sekarang biasakan mengucap syukurnya bukan saja ketika berhubungan dengan rezeki dan gengsi.

Gaya Rambut Muslimah yang Dianjurkan

Gaya rambut seseorang biasanya mengikuti karakter diri orang tersebut. Jika ia seorang yang aktif dan energik. Maka gaya rambut yang dipilih biasanya model Demi Moore. Itu loh si cantik di film Ghost. Gaya rambut ala Demi Moore Image foto by Lifestyle Okezone Gaya rambut ala Demi Moore sempat nge-hits di jamannya. Atau gaya rambut ala Putri Diana. Mendiang istri Pangeran Charles dari Inggris ini tetap cantik dan anggun meski berambut pendek. Gaya rambut ala Putri Diana Image foto by pinteres Bagi orang yang memiliki rambut panjang disebut sebagai orang yang sabar. Karena memiliki rambut panjang memang butuh kesabaran. Terutama dalam hal perawatan. Image foto by tagged.com Sementara orang yang menyukai gaya rambut pendek disebut sebagai orang yang tidak sabaran. Ingin serba cepat dalam bertindak. Tentu orang yang seperti ini tidak akan sabar kalau harus merawat rambut. Itu semua pendapat yang saya yakini ketika belum berhijab. Setelah berhijab dan mengetahui