Langsung ke konten utama

Satu Pohon Berjuta Kebaikan

Dalam Rain Fellow Festival di Bogor beberapa waktu yang lalu. Saya berkesempatan ikut serta dalam kegiatan menanam pohon di Taman Nasional Halimun Salak. Tergabung dengan komunitas Perempuan Berkebaya Bogor dan beberapa komunitas lain, kami konvoi mengendarai motor untuk sampai ditujuan.

Dokumen pribadi

Acara terselenggara atas kerjasama berbagai pihak terkait. Termasuk jajaran Walikota Bogor. Gerakan menanam 1000 pohon ini bukan ajang gaya-gayaan atau seru-seruan. Tapi sebuah gerakan peduli lingkungan. Mengingat kondisi alam yang mulai mengkhawatirkan akibat pemanasan global. 

Cuaca ektrim dan perubahan iklim yang sudah tak bisa dipastikan ini jika terus dibiarkan begitu saja, maka dampaknya dikemudian hari anak cucu kita yang merasakan. Salah satunya sulit mendapatkan air bersih dan udara yang segar lagi. Karena itu harus ada sebuah tindakan yang bisa mengurangi dampak buruk tersebut. Salah satunya dengan menanam pohon. 

Kenapa pohon? Sebab sebuah pohon besar itu manfaatnya sangat besar sekali. Selain mencegah erosi, pohon dapat menyerap karbondioksida dan juga menghasilkan oksigen. Jika satu pohon minimal menghasilkan oksigen yang bisa untuk menghidupi dua orang. Berapa banyak orang yang terselamatkan dari puluhan bahkan ribuan pohon yang ada. 

Dokumen pribadi

Selain itu pohon juga sebagai tempat menyimpan cadangan air bersih. Jika pohon-pohon tak ada lagi tak bisa dibayangkan bagaimana rasanya kehidupan ini. Oleh karena itu perlu kepedulian kita semua dalam menjaga lingkungan. 

Badan Lingkungan Hidup Bogor bahkan berujar dalam sambutannya. Seyogyanya manusia itu dalam hidupnya paling sedikit menanam 25 pohon. Saat Sekolah Dasar (SD) 5 pohon, saat Sekolah Menengah Pertama (SMP) 5 pohon, saat Sekolah Menengah Atas (SMA) 5 pohon, saat kuliah juga 5 pohon. Begitu pun saat bekerja 5 pohon. 

Jika hal ini diterapkan niscaya bumi kita ini tak kehilangan pohon. Karena berapa banyak juga pohon yang habis digunakan untuk kebutuhan hidup manusia. Rasanya tidak ada kata terlambat untuk memulai sebuah kebaikan. Sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan niscaya akan ada hasilnya. 

#onedayonepost
#desember2016
#tulisanke-25
#gerakantanam1000pohon
#pedulilingkungan









Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Dari Dekat Para Pengisi Suara Animasi "Doraemon"

DORAEMON. Salah satu film animasi yang cukup populer di Indonesia. Merupakan judul sebuah manga dari Jepang karya Fujiko F. Fujio. Terbit pertama kali pada Desember 1969. Doraemon adalah sebuah robot musang yang datang dari abad ke-22. Doraemon dikirim untuk menolong Nobita. Seorang anak kelas 5 Sekolah Dasar yang sangat pemalas. Tujuannya agar keturunan Nobita dapat menikmati kesuksesan di masa depan, tidak menderita akibat sifat pemalas Nobita. Dalam cerita ini Nobita suka lalai dan tidak mau mendengarkan apa kata Doraemon. Sehingga benda-benda dari Doraemon yang gunanya untuk membantu dan mewujudkan keinginan Nobita, kerap jatuh ke tangan teman-temannya yang usil. Kekacauan pun terjadi karena ulah teman-temannya. Gian, Shizuka, dan Suneo adalah tokoh-tokoh sentral dalam cerita ini. Anime Doraemon dan kawan-kawan        Di Indonesia anime Doraemon dikenal sejak 13 November 1988 sampai sekarang. Disiarkan oleh stasiun tel...

Layar Tancap Dalam Kenangan

Pada suatu hari ketika saya melewati sebuah perkampungan yang sedang menggelar hajatan, ada sebuah pemandangan yang tiba-tiba menggelitik hati. Yaitu layar tancap (layar tancep). Sesuatu yang sudah jarang sekali ditemukan. Apalagi di zaman sekarang.  Dokumen pribadi Padahal beberapa tahun yang lalu layar tancap pernah menjadi primadona masyarakat. Terutama masyarakat kalangan menengah ke bawah. Dahulu dalam setiap acara hajatan terutama jika masyarakat Betawi yang menggelarnya, layar tancap menjadi sebuah hiburan yang ditunggu-tunggu. Semacam tren mark yang tak boleh dilewatkan. Bahkan bisa menaikkan gengsi si pemilik hajat, bila dilihat dari jenis layar tancap yang disewa. Mabak. Itu salah satu jenis layar tancap yang dianggap paling bagus. Dari tampilan di layar, kejernihan suara dan kualitas gambar yang baik, mabak memang berbeda. Oleh karena itu harga sewanya konon mahal. Tak heran bila si empunya hajatan lantas disebut sebagai orang yang mampu. Sekitar tahun 1990-an ke...

Misteri Pohon Besar di Kalibata City Apartement

Saat saya sedang berjalan-jalan di Kalibata City Apartment, Jakarta Selatan. Pandangan saya tertarik pada sebuah pohon besar di samping belakang apartement. Ukuran pohonnya memang besar sekali. Pikir saya. ”Kenapa tidak ditebang? Bisa bahaya kalau roboh.”  Dokumen pribadi Saya pun iseng menanyakan hal tersebut kepada kawan yang sudah lama tinggal di sana. Jawabannya sungguh membuat merinding bulu kuduk.  “Gak ada yang bisa menebang pohon tersebut. Karena banyak penunggunya. Setiap malam ada saja yang melihat penampakan-penampakan dibawah pohon itu.”  Hiiii...Seram juga ya, pikir saya. “Makanya ada semacam meja kecil diatas pohon itu. Untuk tempat sesajen. Biar penunggunya gak mengganggu orang-orang di sini,” papar kawan saya. Diam-diam ada rasa penasaran dalam hati saya. Seperti apa sih pohon itu jika dilihat dari dekat?  Maka saya pun mendekati pohon tersebut. Memang besar sekali. Terlihat dari batangnya yang besar dan tinggi. Nama pohonnya ternyata pohon mah...