Langsung ke konten utama

Kebaya dan Identitas Perempuan Indonesia

Kebaya adalah pakaian lengan panjang sebatas pinggul yang dipadukan dengan kain atau sarung. Bahan dan model yang digunakan bervariasi sesuai kebutuhan.


Perempuan Indonesia terutama ibu-ibu pada zaman dulu lebih memilih bahan dari katun untuk dikenakan sehari-hari. Baik yang polos atau pun yang bercorak.

Sementara untuk acara resmi biasanya mereka mengenakan kebaya bordir. Adapun jenis kebaya itu sendiri bermacam-macam. Ada kebaya kutu baru, kebaya encim, kebaya kartini dan lain sebagainya.

Sedangkan padu padan untuk bawahnya bisa berupa kain batik, tenun atau songket. Semua itu memberi makna bagi keragaman budaya bangsa ini.

Kebaya telah dikenakan sebagai pakaian sehai-hari sejak dulu. Mulai dari anak-anak , ibu-ibu dan juga nenek-nenek. Ibu negara dan para ibu pendamping pejabat negara kerap mengenakan kebaya pada saat menghadiri acara kenegaraan. Baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Namun ketika bangsa Indonesia kedatangan bangsa asing yang kemudian menjajah negeri ini.  Terjadi pergeseran secara perlahan-lahan. Gaya berpakaian perempuan Indonesia mulai mengikuti model kebarat-baratan. 


Kebaya pun sudah mulai ditinggalkan. Hanya pada waktu-waktu tertentu dikenakan. Seperti acara wisuda, pernikahan dan pelantikan jabatan.

Seperti halnya dengan batik, kebaya dan kain nusantara merupakan warisan budaya yang perlu dijaga kelestariannya. Terutama kebaya dalam hal ini. Agar tidak hilang apalagi punah. Sehingga bisa menjadi warisan dunia sebagai identitas perempuan Indonesia dalam hal berbusana.

Akan menjadi sebuah kebanggaan manakala berada di luar negeri. Perempuan Indonesia bisa dikenali hanya dari busana yang dikenakan.

 “Hi! Are you from Indonesia? I like kebaya. You so beutiful with kebaya.”

Lalu bagaimana caranya agar hal itu bisa terwujud? Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian budaya itu. Salah satunya dengan rajin mengenakan kebaya dalam setiap kesempatan. Baik untuk acara formal atau pun nin formal. Di dalam negeri atau pun di luar negeri. Merata di setiap kalangan. Agar tercipta keseragaman dan keberagaman.


“Aduh! Kebayaan? Kayak ibu-ibu pejabat saja,” celoteh yang terlontar. “Iya nih. Udah kayak embah-embah jaman dulu saja kemana-mana kebayaan,” keluh yang lain lain. 


Wah, jika seperti itu cara berpikirnya. Itu pemikiran yang picik sekali. Sebab saat ini kebaya bisa dimodifikasi sesuai kepribadian masing-masing. Tidak perlu merasa seperti ibu-ibu atau nenek.

Sekarang ini sudah banyak perempuan yang konsen dalam pemakaian kebaya untuk keseharian. Sebagai salah satu upaya melestarikan kembali budaya bangsa yang mulai pudar. Dan mereka para perempuan pencinta kebaya itu merasa bangga dengan busana yang dikenakan. Lebih merasa sebagai perempuan Indonesia sekali.  Bagaimana dengan Anda? (EP)

















Komentar

  1. Aku suka kebaya...ni mulai ngoleksi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asyiiikk...ayo Mba Lisa semangaaatt...next ketemuan wes biasa Yo kebayaan..hehe

      Hapus
  2. Aku suka kebaya...ni mulai ngoleksi..

    BalasHapus
  3. Hhiii... Aku ga punya kebaya, 1 doang itu aja ga pernah dipake. Duh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aaaiihh...ditambah atuh. Yuuuukkk... asyiiikk kok kebayaan itu..hehe

      Hapus
    2. Aaaiihh...ditambah atuh. Yuuuukkk... asyiiikk kok kebayaan itu..hehe

      Hapus
  4. Balasan
    1. Ops! Hehehe..nti juga punya... semangaaatt..hehe

      Hapus
  5. Sama-sama semangat berkebaya mbak :)
    ini anna :D pake profile blog ku, yuk mampir mbak..

    BalasHapus
  6. Kebayaku.. udah kekecilan😂😂😂

    BalasHapus
  7. bagus kebayanya, ada di istana bogor lagi.. bagus2..

    Tran Ran

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misteri Pohon Besar di Kalibata City Apartement

Saat saya sedang berjalan-jalan di Kalibata City Apartment, Jakarta Selatan. Pandangan saya tertarik pada sebuah pohon besar di samping belakang apartement. Ukuran pohonnya memang besar sekali. Pikir saya. ”Kenapa tidak ditebang? Bisa bahaya kalau roboh.”  Dokumen pribadi Saya pun iseng menanyakan hal tersebut kepada kawan yang sudah lama tinggal di sana. Jawabannya sungguh membuat merinding bulu kuduk.  “Gak ada yang bisa menebang pohon tersebut. Karena banyak penunggunya. Setiap malam ada saja yang melihat penampakan-penampakan dibawah pohon itu.”  Hiiii...Seram juga ya, pikir saya. “Makanya ada semacam meja kecil diatas pohon itu. Untuk tempat sesajen. Biar penunggunya gak mengganggu orang-orang di sini,” papar kawan saya. Diam-diam ada rasa penasaran dalam hati saya. Seperti apa sih pohon itu jika dilihat dari dekat?  Maka saya pun mendekati pohon tersebut. Memang besar sekali. Terlihat dari batangnya yang besar dan tinggi. Nama pohonnya ternyata pohon mahoni. Usianya lebih

Alhamdulillah Bisa Kentut

Uuupppss!!! Ini bukan bicara jorok atau kotor. Tapi hanya untuk mengingatkan. Bahwa maaf, kentut itu termasuk anugerah terindah yang patut disyukuri. Loh! Kok? Eits, jangan bengong begitu ah. Coba saja rasakan ketika kita beberapa hari ternyata enggak bisa kentut. Rasanya ini perut kembung dan enggak enak. Tapi begitu bisa kentut. Rasanya legaaaa...sekali. Bisa terbayang toh bagaimana mereka yang tidak bisa kentut atau BAB (Buang air besar) akhirnya harus ke rumah sakit untuk diambil tindakan. Maka bersyukurlah kita yang bisa kentut setiap saat. Selama ini kita mengucapkan syukur itu jika berhubungan dengan rezeki dan sesuatu yang menyenangkan.  "Alhamdulillah dagangan hari ini ludes."  Atau  "Alhamdulillah si kakak juara kelas." Sangat jarang jika mengeluarkan kentut langsung mengucap Alhamdulillah. Padahal kentut salah satu nikmat yang luar biasa.  Jadi mulai sekarang biasakan mengucap syukurnya bukan saja ketika berhubungan dengan rezeki dan gengsi.

Gaya Rambut Muslimah yang Dianjurkan

Gaya rambut seseorang biasanya mengikuti karakter diri orang tersebut. Jika ia seorang yang aktif dan energik. Maka gaya rambut yang dipilih biasanya model Demi Moore. Itu loh si cantik di film Ghost. Gaya rambut ala Demi Moore Image foto by Lifestyle Okezone Gaya rambut ala Demi Moore sempat nge-hits di jamannya. Atau gaya rambut ala Putri Diana. Mendiang istri Pangeran Charles dari Inggris ini tetap cantik dan anggun meski berambut pendek. Gaya rambut ala Putri Diana Image foto by pinteres Bagi orang yang memiliki rambut panjang disebut sebagai orang yang sabar. Karena memiliki rambut panjang memang butuh kesabaran. Terutama dalam hal perawatan. Image foto by tagged.com Sementara orang yang menyukai gaya rambut pendek disebut sebagai orang yang tidak sabaran. Ingin serba cepat dalam bertindak. Tentu orang yang seperti ini tidak akan sabar kalau harus merawat rambut. Itu semua pendapat yang saya yakini ketika belum berhijab. Setelah berhijab dan mengetahui