Musibah banjir melanda hampir sebagian besar wilayah Indonesia diawal tahun 2020. Sudah dua bulan berlalu. Rasanya saya masih belum bisa move on nih dari cerita tentang banjir. Maklum, baru pertama kali itu terkena banjir. Tetapi bukan cerita sedih atau pilu sebagai korban banjir ye? Saya dan keluarga Alhamdulillah baik-baik semua. Banjir yang saya alami sih belum seberapa dibandingkan dengan banjir yang dialami oleh orang lain. Gambar by Phinemo Namun, namanya juga kebanjiran. Sampai setinggi pinggang pula. Maka dengan terpaksa harus mengungsi ke tempat yang aman. Mengungsinya sih bukan di tenda-tenda pengungsian seperti yang terlihat di televisi. Melainkan di rumah ketua RT kampung sebelah. Mengungsi, di mana saja tempatnya tetap saja tidak senyaman di rumah sendiri. Makanya ada ungkapan baiti jannati (rumahku surgaku). Karena memang enak-enaknya itu di rumah sendiri deh. Saya bukannya tidak bersyukur. Ini hanya berpendapat. Saya nikmati suasana di tempat m...
Tulisan yang terkait humaniora dan kisah-kisah inspiratif