Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

Jalan Setapak Riwayatnya Nanti

Pembangunan jalan-jalan di desa memang baik dan bermanfaat bagi masyarakat. Terutama dipelosok-pelosok yang jalannya masih becek. Tetapi jika semua jalan di aspal atau diplester. Apalagi jalan setapak antar rumah penduduk. Lalu kemana air akan meresap. Wajar jika kemudian timbul genangan saat hujan.  Jalan setapak daerah Pamulang (dokumen pribadi) Saya suka modernisasi. Tapi saya juga suka yang alami. Jadi ketika melihat jalan-jalan setapak mulai di plester. Sedih rasanya. Kelak tak akan bisa berjalan di antara rerumputan dan merasakan aroma bau tanah selepas hujan.  Maka saat bepergian disekitar rumah, saya lebih memilih untuk berjalan kaki. Menyusuri jalan setapak dan menikmati lembutnya tanah serta lumut jalanan. Karena kelak, entah kapan. Jalan setapak seperti ini akan hanya jadi ceeita.  #onedayonepost #februari2017 #hari ke-27 #jalansetapak

Kembang Ilalang

Perempuan itu konon identik dengan bunga. Kebanyakan perempuan suka dengan bunga. Terutama bunga mawar. Saya salah satunya. Tapi bunga yang saya suka adalah bunga ilalang. Bukan bunga mawar. Agak nylengeh ya? Tidak juga.  Kembang ilalang (dokpri) Entah ya? Saya suka saja melihatnya. Dia tumbuh di antara semak-belukar. Tapi tampak indah dan elegan. Warna abu-abu dan kemerah-merahan bata membuatnya terlihat berbeda. Melambai indah saat tertiup angin. Dan tetap kokoh tertimpa hujan.  Tidak sembarang orang ingin memetiknya. Hanya orang-orang tertentu saja. Kembang ilalang pun tak mudah gugur. Dan ternyata ilalang memiliki banyak manfaat juga. Hikmah yang bisa diambil. Jadilah seperti ilalang. Tetap indah dimana pun berada. Dan tetap memberi warna meski tak semua peduli atas keberadaannya.  #onedayonepost #fevruari2017 #harike-25 #ilalang

Misteri Pohon Besar di Kalibata City Apartement

Saat saya sedang berjalan-jalan di Kalibata City Apartment, Jakarta Selatan. Pandangan saya tertarik pada sebuah pohon besar di samping belakang apartement. Ukuran pohonnya memang besar sekali. Pikir saya. ”Kenapa tidak ditebang? Bisa bahaya kalau roboh.”  Dokumen pribadi Saya pun iseng menanyakan hal tersebut kepada kawan yang sudah lama tinggal di sana. Jawabannya sungguh membuat merinding bulu kuduk.  “Gak ada yang bisa menebang pohon tersebut. Karena banyak penunggunya. Setiap malam ada saja yang melihat penampakan-penampakan dibawah pohon itu.”  Hiiii...Seram juga ya, pikir saya. “Makanya ada semacam meja kecil diatas pohon itu. Untuk tempat sesajen. Biar penunggunya gak mengganggu orang-orang di sini,” papar kawan saya. Diam-diam ada rasa penasaran dalam hati saya. Seperti apa sih pohon itu jika dilihat dari dekat?  Maka saya pun mendekati pohon tersebut. Memang besar sekali. Terlihat dari batangnya yang besar dan tinggi. Nama pohonnya ternyata pohon mahoni. Usianya lebih

Berhenti Mengeluh

Dalam hidup ini banyak hal yang bisa kita lihat. Kemudian kita jadikan cara untuk meningkatkan kesyukuran kepada Allah SWT, atas apa-apa yang sudah Dia diberikan. Dokumen pribadi Melihat seorang ibu yang sudah berusia senja masih mengais rupiah dijalan. Bersyukurlah karena ibu kita tidak sampai mengalami hal seperti itu di usia yang sama.  Melihat pedagang kaki lima yang berpayah-payah mengusung dagangannya. Bersyukurlah kita dengan pekerjaan saat ini.  Rasa syukur yang kita ucapkan menimbulkan kebahagiaan tersendiri dalam hidup. Bahwa di luar sana masih banyak yang hidupnya tak sebaik dan seberuntung kita. Maka berhentilah mengeluh. Nikmati hidup sesuai kodar yang telah digariskan oleh sang Pencipta.  #onedayonepost #februari2017 #harike-17 #berhentimengeluh

Nasihat Bagi Mak Comblang

Mak Comblang. Istilah yang entah darimana asal muasalnya. Tetapi sangat familiar di telinga. Terutama bagi mereka yang masih single atau istilah sekarang masih jomblo. Karena mak comblang ini yang biasanya gencar mencarikan pasangan untuk mereka. Mengenal-ngenalkan si laki-laki single dengan perempuan yang juga masih single. Gampangnya, sebagai perantara jodoh bagi mereka yang masih single. Sebuah usaha dan niat mulia apa yang dilakukan oleh si mak comblang ini. Selain itu apa yang dilakukan oleh mak comblang memang berganjar pahala yang besar jika berhasil menjodohkan mereka yang single, jika sampai bisa menyempurnakan setengah agama mereka dalam sebuah pernikahan. Namun, niat baik tersebut hendaknya diimbangi dengan hati yang tulus dan penuh welas asih. Artinya ya perlu ada rasa empati dan simpati yang mendalam terhadap si laki-laki atau perempuan single tersebut. Jangan semata-mata ingin meraih pahala tetapi mengabaikan hati dan perasaan si single. Salah satu contohnya adal

Artistis vs Eksistensi

Seiring perkembangan jaman dan kemajuan teknologi. Daya kreativitas masyarakat semakin tinggi dan terbuka. Graffiti atau seni mencoret-coret di tembok yang dahulunya dilarang. Harus sembunyi-sembunyi melakukannya. Kini seolah sudah menjadi kebutuhan sebagai bagian dari seni. Dokumen pribadi Kita bisa melihat seni semacam itu diberbagai tempat. Mulai dari pusat perbelanjaan sampai sudut-sudut kota. Terutama yang menjadi pusat hiburan masyarakat. Atau tempat rekreasi dan wisata dalam kota. Di kota Bandung kita bisa menjumpai hal tersebut di sekitar jalan Asia-Afrika dan di depan alun-alun. Tembok di sepanjang  jalan itu penuh coretan dan gambar dengan berbagai tema. Membuat mata menoleh bagi siapa saja yang melintasi daerah itu. Menjadi tempat untuk selfie atau wifie bagi mereka yang sangat eksis di media sosial. Begitu pun yang terlihat di dalam mall atau pusat perbelanjaan. Dinding mall yang dilapisi baner dengan gambar unik menjadi ajang anak muda untuk bergaya. Demi mendapatka

Koleksi Unik "Stop"

Dari beberapa kolektor yang saya kenal, ada salah satu kawan yang koleksinya itu unik dan lucu menurut saya. Selama ini yang paling sering dijumpai adalah kolektor buku, perangko, koin, uang kuno, kartu pos, sepatu. Lha! Ini? Koleksi STIP atau penghapus.  Stop atau penghapus aneka bentuk (dokpri) Saya sempat kaget. Penghapus karet? Macem mana? Setahu saya ya penghapus kan begitu saja. Kotak atau lonjong. Ternyata ada bermacam-macam bentuk dan lucu-lucu sekali. Saya jadi terkesima.  Rupanya si mba satu ini, sebut saja namanya Arianti. Sudah mengoleksi STIP atau penghapus atau eraser sejak tahun 1980. Dan masih utuh sampai sekarang. Semua koleksinya tertata rapih dalam kotak. Dibedakan sesuai tema.  Ada tema makanan, binatang, mainan, kendaraan dan lain-lain. Uniknya dari semua koleksi tersebut tidak ada yang sama. Mba Arianti tertarik mengoleksi stip karena melihat bentuknya yang unik-unik. Koleksinya ini didapat dari berbagai tempat. Tidak hanya di Indonesia. Ada juga yang dari

Lihat Sekitar Kita

Hidup ini seperti halnya perputaran roda. Kadang posisi kita ada di atas. Tapi lain waktu sudah ada di bawah. Dalam kondisi di bawah, rasanya hidup kita itu merana sekali. Lalu protes kepada Tuhan sampai kapan seperti ini? (Bosan susah) Dokumen pribadi Jika perasaan seperti itu dibiarkan merajalela. Maka bisa menggerogoti lahir dan batin kita. Karena itu harus segera dibuang jauh-jauh perasaan seperti itu. Caranya? Lihat Sekitar kita. Ya, lihatlah sekitar kita. Akan banyak kesyukuran yang kita ucapkan jika mau melihat sekeliling kita. Pedagang keliling yang mendorong pulang dagangannya yang utuh. Tukang becak yang mengayuh pedalnya di tengah teriknya matahari. Semua itu mereka lakukan demi mencari rupiah untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup. Kita yang mencari rupiah diruangan ber-AC atau duduk manis di meja resepsionis. Atau yang berdiri seharian sebagai satpam atau penjaga toko. Seringkali mengeluh atas pekerjaan yang membosankan itu. Dan terlintas untuk keluar dari pekerjaan kare