Indonesia negeri yang kaya akan budaya dan tradisi. Salah satunya tentang tradisi mengenakan kain tradisional dalam acara-acara tertentu dalam suatu daerah. Dengan keragaman suku yang ada di Indonesia tentu saja menghasilkan keragaman pula dalam hal kain yang digunakan. Seperi suku Jawa yang terkenal dengan kain batiknya. Suku di Sumatera dengan kain songket dan tenun. Suku di Lombok dan wilayah Indonesia Timur lain dengan kain tenunnya. Itu semua merupakan warisan budaya yang patut dijaga dan dilestarikan.
Generasi muda adalah pewaris semua itu. Lalu bagaimana nasib budaya negeri ini jika generasi mudanya tak peduli. Jangankan peduli, mengenal saja tidak. Dalam hal ini tentang kain contohnya. Hanya segelintir anak muda yang diperlihatkan sebuah kain, ia bisa menjawab darimana asal kain tersebut. Jika kenal saja tidak? Lalu bagaimana dengan cara penggunaannya. Tentu tidak tahu sama sekali. Miris bukan? Jika akhirnya kembali orang-orang luar yang justru mencintai dan melestarikan budaya kita.
Generasi muda adalah pewaris semua itu. Lalu bagaimana nasib budaya negeri ini jika generasi mudanya tak peduli. Jangankan peduli, mengenal saja tidak. Dalam hal ini tentang kain contohnya. Hanya segelintir anak muda yang diperlihatkan sebuah kain, ia bisa menjawab darimana asal kain tersebut. Jika kenal saja tidak? Lalu bagaimana dengan cara penggunaannya. Tentu tidak tahu sama sekali. Miris bukan? Jika akhirnya kembali orang-orang luar yang justru mencintai dan melestarikan budaya kita.
Didorongg rasa keprihatinan ini, maka ketika saya bersama rekan-rekan yang tergabung dalam Kelas Inspirasi Cilegon kembali ke sekolah, dalam program Back to School. Saya pun mengisi kelas di sana dengan tema Mari Berkain.
Dalam kegiatan di SD Negeri Temugiring, Cilegon ini saya mengajak anak-anak untuk mengenal dan mengenakan kain tradisional yang saya bawa. Sebelumnya saya jelaskan juga kepada anak-anak mengenai asal-usul kain batik. Supaya anak-anak mengerti, bahwa sebuah kain batik yang kita gunakan memilki proses perjalanan yang panjang sebelum sampai ke kita sebagai pengguna.
Antusias anak-anak melihat cara mengenakan kain sarung yang benar
Keceriaan anak-anak kala dipakaikan kain
Menjelaskan jenis kain yang akan dikenakan
Anak-anak begitu antusias mendengarkan penjelasan saya. Apalagi ketika memasuki sesi praktek cara mengenakan kain. Semua tunjuk tangan ingin maju untuk menjadi model seperti yang saya inginkan. Begitu salah satu anak ditunjuk, semuanya mendekat ke depan ingin melihat dengan jelas. Suasana pun menjadi riuh rendah. Semua ingin mengenakan kain. "Saya juga mau ya Bu pakai kain ini!"
Meski terlihat kebesaran karena ukuran kain yang tidak pas. Tapi mereka terlihat senang. Saya pun merasa senang menyaksikan antusias mereka. Setidaknya sudah terekam dalam memori mereka tentang apa itu kain tradisional. Sehingga kelak ketika mereka dewasa dan mendapatkan sebuah kain, mereka tidak bingung dengan jenis kain yang bermacam-macam. Sehari mengajar. Selamanya Menginspirasi. (DENIK)
Anak2 senang banget ya mbak hehe
BalasHapusIya Mba. Sesuatu yang baru untuk anak-anak umur segitu. Terima kasih sudah berkunjung.
HapusPakai kain jarik saja susah tahu. Hehehe
BalasHapusHihihi...iya. Peeku dipelajari juga. Enggak asal pakai.
HapusTradisi memang harus dijaga ������
BalasHapusKalau masih SD gini sudah diajarkan jadi nambah bangga jadi anak Indonesia 😁
BalasHapus