Bagi pencinta wastra tentu sudah tidak asing dengan nama Dian Oerip. Salah satu desainer etnik Indonesia yang namanya sudah mendunia. Nah, pada hari Sabtu, 2 Nopember 2019 kemarin ia merayakan "11 Tahun Oerip Berkarya."
Wah, 11 tahun? Itu bukan rentang waktu yang sedikit. Selamat, selamat. Salut untuk Mba Dian Oerip atas dedikasinya bagi bangsa ini melalui wastra. Terutama dalam mengangkat wilayah Timur Indonesia. Karena memang baju rancangan Dian Oerip itu lebih banyak mengangkat tenun daerah Timur sana.
Foto taken by IG Dian Oerip
Orang menyebut baju rancangan Dian Oerip itu Satu Wastra Tiga Pulau. Artinya satu model baju bahannya berasal dari tiga pulau. Ada tenun Lombok, tenun Jepara dan tenun Baduy. Semua dijadikan satu dalam sebuah desain dengan tanpa memotong si kain tenun tersebut.
Bingung ya membayangkannya? Bagi yang belum mengetahui desain rancangan Dian Oerip silakan goegling dulu deh. Dijamin jatuh hati karena unik. Bagaimana tidak unik? Dari ujung kaki sampai ujung kepala berbahan dasar kain tenun dari berbagai daerah. Keren deh.
Para perempuan pelestari budaya Indonesia
Dalam perayaan 11 Tahun Oerip Berkarya, ia berkolaborasi dengan Komunitas Perempuan Pelestari Budaya Indonesia dan juga Jambuluwuk Hotel Thamrin, Jakarta. Acara diisi dengan bincang wastra, tarian, bazar dan peragaan busana serta makan tumpeng bersama.
Saya merasa beruntung sekali bisa hadir dalam acara ini. Kapan lagi bisa berjumpa dengan desainer sekeren dirinya. Selama ini saya hanya bisa mengikuti kiprahnya melalui media sosial. Melihat lewat video betapa kerennya peragaan busana yang ia gelar di luar negeri. Maka saya tak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini.
Meski harus berjibaku dengan waktu. Sebab di hari yang sama saya sedang ada kelas literasi media, yang sayang untuk ditinggalkan. Sebab untuk masuk kelas ini melalui proses seleksi. Masa sudah beruntung jadi yang terpilih saya mengabaikannya? Jadi harus rela berjibaku dengan waktu untuk mendapatkan keduanya. Bukankah untuk meraih segala sesuatu memang butuh pengorbanan?
Maka begitulah. Setelah usai mengikuti kelas literasi media, saya ajak satu kawan ke lokasi acara. Satu kawan lainnya sudah lebih dulu tiba di sana. Berhubung tidak tahu persis lokasi hotelnya jadi kita cukup seperjuangan mencarinya. Alhamdulillah akhirnya ketemu juga.
Alhamdulillah acara baru saja dimulai. Jadi kita tidak terlambat-lambat amat. Tiba di tujuan langsung menemui kawan yang sedang kalap berbelanja produk Dian Oerip. Diskon besar-besaran soalnya.
Tak lama acara segera dimulai. Diawali dengan bincang Wastra, tarian di dalam kolam baru kemudian acara menari Maumere bersama-sama dan peragaan busana.
Untuk acara peragaan busana siapa saja yang mengenakan desain rancangan Dian Oerip diperkenankan ikut. Saya dan teman-teman turut serta juga dalam acara peragaan busana ini. Untuk seru-seruan dan kenang-kenangan. Kapan lagi manggung ditonton oleh sang desainer sendiri. Desainer kenamaan pula.
Kami tidak mengejar kemenangan. Siapalah kami. Semeter tak sampai hahahaha. Para peserta lainnya sih keren-keren. Ya tampilannya ya orangnya. Tapi kami tidak minder. Urusan fisik kan sudah cetakannya masing-masing dari sana. Jadi untuk apa minder. Yang penting sehat dan happy menjalani semua. Jadi saya pribadi menghadiri acara ini untuk happy-happy. Ingin mengenal lebih dekat sosok yang selama ini dikagumi.
Saya sungguh beruntung bisa bertemu langsung dengan dirinya. Satu mimpi terwujud. Mimpi lainnya menyusul. Terkait Dian Oerip, saya ingin sekali berkunjung ke galeri miliknya di daerah Ngawi. Omah Oerip Kahoeripan namanya. Melihat tampilannya sih sangat menarik. Sudah terbayang rasanya berada di sana. Di antara tenun-tenun cantik dan aneka desain baju yang mbois.
Ya, mbois. Itu juga julukan bagi para Oerip lover. Karena rancangan Oerip itu selain unik juga terlihat nyleneh. Tapi tetap enak dilihat. Padu padan tenunnya tidak asal. Disitulah seninya. Yang tidak semua orang diberi talenta semacam itu. Kita juga bisa membuat model baju tabrak kain. Tapi apa semenarik itu jika sudah jadi? Itulah yang membedakan. Sisi art-nya yang tidak kita punyai. Maka jadi penikmat saja. Dengan begitu hidup jadi penuh warna. Oerip lebih Oerip kata orang Jawa. (EP)
Larindah, Nopember 2019
Saya merasa beruntung sekali bisa hadir dalam acara ini. Kapan lagi bisa berjumpa dengan desainer sekeren dirinya. Selama ini saya hanya bisa mengikuti kiprahnya melalui media sosial. Melihat lewat video betapa kerennya peragaan busana yang ia gelar di luar negeri. Maka saya tak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini.
Meski harus berjibaku dengan waktu. Sebab di hari yang sama saya sedang ada kelas literasi media, yang sayang untuk ditinggalkan. Sebab untuk masuk kelas ini melalui proses seleksi. Masa sudah beruntung jadi yang terpilih saya mengabaikannya? Jadi harus rela berjibaku dengan waktu untuk mendapatkan keduanya. Bukankah untuk meraih segala sesuatu memang butuh pengorbanan?
Belajar dulu seru-seruan kemudian
Maka begitulah. Setelah usai mengikuti kelas literasi media, saya ajak satu kawan ke lokasi acara. Satu kawan lainnya sudah lebih dulu tiba di sana. Berhubung tidak tahu persis lokasi hotelnya jadi kita cukup seperjuangan mencarinya. Alhamdulillah akhirnya ketemu juga.
Alhamdulillah acara baru saja dimulai. Jadi kita tidak terlambat-lambat amat. Tiba di tujuan langsung menemui kawan yang sedang kalap berbelanja produk Dian Oerip. Diskon besar-besaran soalnya.
Bazar produk Dian Oerip
Tak lama acara segera dimulai. Diawali dengan bincang Wastra, tarian di dalam kolam baru kemudian acara menari Maumere bersama-sama dan peragaan busana.
Menari Maumere
Untuk acara peragaan busana siapa saja yang mengenakan desain rancangan Dian Oerip diperkenankan ikut. Saya dan teman-teman turut serta juga dalam acara peragaan busana ini. Untuk seru-seruan dan kenang-kenangan. Kapan lagi manggung ditonton oleh sang desainer sendiri. Desainer kenamaan pula.
Bukan foto model
Kami tidak mengejar kemenangan. Siapalah kami. Semeter tak sampai hahahaha. Para peserta lainnya sih keren-keren. Ya tampilannya ya orangnya. Tapi kami tidak minder. Urusan fisik kan sudah cetakannya masing-masing dari sana. Jadi untuk apa minder. Yang penting sehat dan happy menjalani semua. Jadi saya pribadi menghadiri acara ini untuk happy-happy. Ingin mengenal lebih dekat sosok yang selama ini dikagumi.
Bersama Dian Oerip
Saya sungguh beruntung bisa bertemu langsung dengan dirinya. Satu mimpi terwujud. Mimpi lainnya menyusul. Terkait Dian Oerip, saya ingin sekali berkunjung ke galeri miliknya di daerah Ngawi. Omah Oerip Kahoeripan namanya. Melihat tampilannya sih sangat menarik. Sudah terbayang rasanya berada di sana. Di antara tenun-tenun cantik dan aneka desain baju yang mbois.
Ya, mbois. Itu juga julukan bagi para Oerip lover. Karena rancangan Oerip itu selain unik juga terlihat nyleneh. Tapi tetap enak dilihat. Padu padan tenunnya tidak asal. Disitulah seninya. Yang tidak semua orang diberi talenta semacam itu. Kita juga bisa membuat model baju tabrak kain. Tapi apa semenarik itu jika sudah jadi? Itulah yang membedakan. Sisi art-nya yang tidak kita punyai. Maka jadi penikmat saja. Dengan begitu hidup jadi penuh warna. Oerip lebih Oerip kata orang Jawa. (EP)
Larindah, Nopember 2019
#BloggerPerempuan
#BloggerMuslimah
#SpesialMomen
#DianOerip
#Desainer
#11tahun
#Berkarya
Tanpa memotong kain. Percaya aja sih designer Pro😊
BalasHapustapi masih buta dg acara seperti ini
Hihihi...bingung ya? Kalo diperhatikan sih kain tradisionalnya lebih banyak dijadikan eksyen dari baju yang dibuat. Kalaupun langsung hanya kain tradisional saja biasanya modelnya besar-besar
HapusTerus terang, saya baru mendengar nama Dian Oerip. Mungkin karena saya tidak terlalu berjibaku dengan dunia fashion. Hm mungkin belum. Meski saya cinta batik dan tenun, serta motif khas nusantara.
BalasHapusBtw, "jadi, berapa harga outfit loe, Oerip lovers?" Hehe
Harganya sih lumayan... hehehehe
HapusKemarin saat ikut acara Persamuhan di Anyer aku ketemu mba Dian . Humble ya and koleksinya keren-keren.
BalasHapusIyap. Betul. Koleksinya keren. Orangnya juga keren.
HapusAku kudet banget nih. Baru denger nama Dian Oerip ini. MasyaAllah karyanya etnik dan keren banget mbak. Ikut bangga Indonesia punya banyak talenta ya. Beruntung banget mbak Denik bisa hadir di acara seperti ini. I wish i could be there too, indeed.
BalasHapusAyo di goegling Mba... hehehehe. Iya, Dewi Fortuna sedang menaungi aku saat itu Mba. Jadi diberi kesempatan untuk ketemu sosoknya. Susah soalnya. Mainnya ke luar negeri terus.
HapusWah ikut bingung mbak, bikin desain tanpa memotong kain gimaana kira2 bentuk jadinya, tapi asik deh mengenakan sandang yang berbau etnik, kalau saya seneng gunakan tas etnik itung2 mempopulerkan budaya daerah hehe
BalasHapusBentuknya ya begitu. Slengean. Tapi keren. Yang penting percaya diri aja pakainya... hehehehe
HapusKeren ya. Bikin design tanpa memotong kain .. Saya bingung bayanginnya. Sambil motong kain aja kadang saya masih suka keliru. Gimana kalau sambil ga potong kain. Bisa acak-acak an jadinya haha kalau saya ya. Beda kalau udah pro kayak mba dian oerip ini. Hihi
BalasHapusHihihi.. memang acak-acakan kesannya. Tapi keren sih Mba. Pokoknya PD aja pakainya.
HapusSelalu suka dengan fashion trandisional macam batik, tenun, ulos dan sebagainya.... bangga kalau pakai itu :) sejujurnya aku baru dengan nama Dian Oerip,,, aku googling dulu deh hehehe
BalasHapusHihihii....iya, silakan goegling dulu Mba. Dijamin suka deh.
HapusWah cantik-cantik ya desain tenunnya, padu-padan warnanya juga oke-oke, walaupun bingung awalnya kok.bisa bikin desain tanpa memotong kain, ternyata hasilnya keren2, seru banget bisa hadir di acara seperti ini Mbak..
BalasHapusBetul Mba. Hasilnya keren banget. Etnik deh.
HapusMenjaga budaya melalui dunia fashion banyak ragamnya, salah satunya yang dilakukan Dian Oerip. Keren ya, melestarikan kain tenun.
BalasHapusBenar Mba. Ini salah satu cara melestarikan karya anak negeri.
HapusSaya galfok fengan semangat mbak Denik yg tampil PD dan selalu happy :)
BalasHapusBtw, jadi kepo dgn rancangan Dian Oerip, secara saya tahunya desainer Dian Pelangi heheheee... Yakin deh pasti keren² meski belum liat modelnya.
Terima kasih Mba. Soalnya kesempatan tidak datang dua kali. Jadi harus selalu dimaksimalkan... hehehehe
HapusSaya malah baru tahu nama Dian oerip dari postingan ini. Duh ketahuan deh nggak ikuti perkembangan desainer, jadi nama desainer terkenal ini aja nggak tahu. Eh tapi bener ya hasil desainnya cakep-cakep. Jadi pengen juga bisa nyoba karya dari Mbak Dian ini.
BalasHapusHihihi... iya. Dia kelasnya dunia. Pameran di luar negeri terus. Jadi memang kesempatan langka bisa bertemu dirinya.
HapusSaya termasuk yg kudet nih, hiks. Baru tahu tentang Mbak Dian Oerip ini. Keren memang ya. Mau lah lihat-lihat instagramnya dulu. Makasih infonya, Mbak :)
BalasHapusSama-sama Mba. Iya silakan lihat-lihat IGnya. Dijamin suka... hehehehe
HapusBaru tahu namanya. Maklum gak pernah baca-baca tentang desaigner. Tapi, aku salut sama orang-orang yang gigih melestarikan kebudayaan Indonesia.
BalasHapusIya, Mba. Keren ini Mba Dian. Aku merasa beruntung sekali bisa bertemu dirinya.
Hapus11 tahun adalah masa yang cukup untuk sebuah penggemblengan sampai menjadi solid dan mendunia. Semoga makin sukses ya mbak Dian oerip,.jadi bikin bangga akan karya anak bangsa
BalasHapusBetul Mba. Bangga ada sosok seperti Mba Dian. Yang bisa mengharumkan nama Indonesia melalui Wastra.
HapusBangga dengan banyaknya masyarakat yang masih melestarikan budaya kita, semoga selalu tetap lestari sampai ke generasi selanjutnya
BalasHapusAamiiin. Betul Mba. Kita harus dukung dan support demi nama besar bangsa Indonesia.
HapusWah 11 tahun berkarya memang enggak mudah ya, apalagi dengan kain tenun yang membuatnya memakan waktu yang lama. Tapi hasilnya kain tenunnya cantik dan etnik sekali ya mba
BalasHapusBenar Mba. Cantik dan keren hasil desainnya Mba Dian Oerip.
HapusMemang bagus mbak, baju-baju rancangannya. Terlihat elok dan cantik dipakai. Yang memakai juga jadi kelihat memesona..
BalasHapusIya Mba. Pokoknya percaya diri saja memakainya.
HapusAku baru dengr nama Dian Oerip mbak. Hihi
BalasHapusApa karena saya nggak update ama design ya. Tapi seriusan acara dan rancangannya keren bnget
Hihihi... sekarang jadi tahu kan? Iya, keren designnya.
Hapus