Langsung ke konten utama

Sabar, Tabah dan Kuat Senantiasa Untuk Keluarga Ridwan Kamil Terutama Sang Istri

Ketika pertama kali membaca kabar tentang hilangnya putra Ridwan Kamil yang terseret arus Sungai Aaree di Swiss,  hati saya makyes rasanya.

“Ya, Allah. Semoga baik-baik saja dan segera ditemukan.”

Picture by Instagram Ridwan Kamil

Saya langsung membayangkan bagaimana perasaan sang ibu, Atalia Kamil. Pasti tidak bisa dikata-kata lagi. Karena saya pernah merasakan kekhawatiran dan kecemasan yang sama.

Kejadiannya sudah lama. Saat terjadinya tsunami di Selat Sunda  yang membuat Ivan  Seventeen kehilangan istri dan para personil grup tersebut.

Nah, keponakan (laki-laki) saya yang masih duduk di bangku SLTA, siang harinya berangkat ke Anyer dengan  teman-teman vespanya. Mereka ingin malam Mingguan di sana.

Sejujurnya saya kurang setuju mereka akan ke pantai. Dengan pertimbangan bulan Desember. Sedang musim penghujan. Ombak di laut pun kurang bagus. Saya takutnya mereka berenang di laut terus ada ombak ganas. 

Duh, kepikiran segala macamlah. Tapi ibunya pikir tak apalah mumpung libur dan masih bebas. Ibunya merestui jadi ya sudah. Maka begitulah. Keponakan dan teman-temannya konvoi naik Vespa ke sana.

Begitu malamnya ada berita tsunami yang menerjang pantai Anyer. Hati saya langsung ciut. Langsung kepikiran keponakan dan teman-temannya. 

Apalagi korban jiwanya banyak. Termasuk personil Seventeeen dan istri sang vokalis. Ya, Allah. Saya dan orang-orang rumah langsung mencari tahu keberadaan keponakan kami. 

Saya panik sekali. Karena ponselnya tidak bisa dihubungi. Ndilalahnya kita semua tidak memiliki nomor kontak salah satu dari teman-temannya. Jelas saja kondisi tersebut membuat kami semakin panik.

Saya sudah uring-uringan. Sempat ngedumel pada ibunya.

“Tuh. Feeling gue bener kan?” 

“Mending bakar jagung atau bakar ayam di rumah.”

Tapi sudah kejadian mau bagaimana lagi. Yang bisa kita lakukan adalah berdoa dan update info terbaru terus. Karena memang tak bisa dihubungi sama sekali.

Jelang tengah malam barulah saya mendapatkan kabar dari keponakan. Bahwa mereka baik-baik saja. Tidak jadi ke Anyer. Tapi ke rumah salah satu kawan. 

Batere ponselnya mati. Jadi saat berganti rencana tidak bisa mengabari. Begitu tiba di tujuan dan mengetahui berita tentang tsunami di Selat Sunda. Langsung menelpon kami. Takutnya kepikiran.

Jelas saja kepikiran. Wong bilangnya ke Anyer. Setelah menerima kabar keberadaan keponakan dan teman-temannya. Hati saya terasa plong. Lega rasanya.

Saya loh yang hanya budenya. Rasanya tidak karuan hati ini mendengar kabar tentang keponakan. Apalagi ibunya. Hal tersebutlah yang pasti dirasakan oleh Atalia Kamil terkait hilangnya sang anak.

Saya hanya bisa berdoa semoga Eril bisa segera ditemukan. Bagaimana pun kondisinya. Kita mintakan yang terbaik saja pada sang pemilik hidup. Aamiin. (EP)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misteri Pohon Besar di Kalibata City Apartement

Saat saya sedang berjalan-jalan di Kalibata City Apartment, Jakarta Selatan. Pandangan saya tertarik pada sebuah pohon besar di samping belakang apartement. Ukuran pohonnya memang besar sekali. Pikir saya. ”Kenapa tidak ditebang? Bisa bahaya kalau roboh.”  Dokumen pribadi Saya pun iseng menanyakan hal tersebut kepada kawan yang sudah lama tinggal di sana. Jawabannya sungguh membuat merinding bulu kuduk.  “Gak ada yang bisa menebang pohon tersebut. Karena banyak penunggunya. Setiap malam ada saja yang melihat penampakan-penampakan dibawah pohon itu.”  Hiiii...Seram juga ya, pikir saya. “Makanya ada semacam meja kecil diatas pohon itu. Untuk tempat sesajen. Biar penunggunya gak mengganggu orang-orang di sini,” papar kawan saya. Diam-diam ada rasa penasaran dalam hati saya. Seperti apa sih pohon itu jika dilihat dari dekat?  Maka saya pun mendekati pohon tersebut. Memang besar sekali. Terlihat dari batangnya yang besar dan tinggi. Nama pohonnya ternyata pohon mahoni. Usianya lebih

Alhamdulillah Bisa Kentut

Uuupppss!!! Ini bukan bicara jorok atau kotor. Tapi hanya untuk mengingatkan. Bahwa maaf, kentut itu termasuk anugerah terindah yang patut disyukuri. Loh! Kok? Eits, jangan bengong begitu ah. Coba saja rasakan ketika kita beberapa hari ternyata enggak bisa kentut. Rasanya ini perut kembung dan enggak enak. Tapi begitu bisa kentut. Rasanya legaaaa...sekali. Bisa terbayang toh bagaimana mereka yang tidak bisa kentut atau BAB (Buang air besar) akhirnya harus ke rumah sakit untuk diambil tindakan. Maka bersyukurlah kita yang bisa kentut setiap saat. Selama ini kita mengucapkan syukur itu jika berhubungan dengan rezeki dan sesuatu yang menyenangkan.  "Alhamdulillah dagangan hari ini ludes."  Atau  "Alhamdulillah si kakak juara kelas." Sangat jarang jika mengeluarkan kentut langsung mengucap Alhamdulillah. Padahal kentut salah satu nikmat yang luar biasa.  Jadi mulai sekarang biasakan mengucap syukurnya bukan saja ketika berhubungan dengan rezeki dan gengsi.

Gaya Rambut Muslimah yang Dianjurkan

Gaya rambut seseorang biasanya mengikuti karakter diri orang tersebut. Jika ia seorang yang aktif dan energik. Maka gaya rambut yang dipilih biasanya model Demi Moore. Itu loh si cantik di film Ghost. Gaya rambut ala Demi Moore Image foto by Lifestyle Okezone Gaya rambut ala Demi Moore sempat nge-hits di jamannya. Atau gaya rambut ala Putri Diana. Mendiang istri Pangeran Charles dari Inggris ini tetap cantik dan anggun meski berambut pendek. Gaya rambut ala Putri Diana Image foto by pinteres Bagi orang yang memiliki rambut panjang disebut sebagai orang yang sabar. Karena memiliki rambut panjang memang butuh kesabaran. Terutama dalam hal perawatan. Image foto by tagged.com Sementara orang yang menyukai gaya rambut pendek disebut sebagai orang yang tidak sabaran. Ingin serba cepat dalam bertindak. Tentu orang yang seperti ini tidak akan sabar kalau harus merawat rambut. Itu semua pendapat yang saya yakini ketika belum berhijab. Setelah berhijab dan mengetahui