Langsung ke konten utama

Serunya Liburan Sambil Bikin Konten Bareng Teman-teman Blogger

Sebagai seorang blogger yang sehari-hari berkutat dengan tulisan dan konten, urusan interaksi dengan teman-teman blogger lebih sering lewat WA grup atau japrian. Jadi ketika ada event offline bareng rasanya senang banget. Semacam ajang temu kangen.

Bersama teman blogger di Bali (dokpri)

Tentu saja tidak sebebas dan sesantai biasa. Karena disambil kerja. Biasanya dilanjut lewat japrian WA lagi atau bikin janji ketemuan. Yang ujung-ujungnya cuma wacana. Janjiannya sudah kapan tahu, ketemuannya bisa setahun kemudian. 

Begitulah seorang blogger. Saya sih. Entah kalau teman-teman ya? Nah, maka ketika ada tawaran liburan bareng harus segera direalisasikan. Agar benar-benar terwujud. Bukan hanya wacana semata. 

Liburan yang saya rencanakan bareng teman blogger adalah ke Bali. Kebetulan saya belum pernah ke Bali. 

“Mau enggak Mba kalo ke Bali?”

“Wah, hayuk saja,” kata saya.

Liburan ke Bali Bareng Teman Blogger

Maka begitulah. Saya berdua teman blogger dari Jakarta (Mba Dian saya menyebutnya) mulai mengatur jadwal. Mulai dari tanggal keberangkatan, waktu yang dibutuhkan di sana, masalah penginapan, sampai waktu keberangkatan dan pulangnya kita atur bareng. 

Karena menyesuaikan dengan urusan keluarga masing-masing dulu. Setelah semua deal. Terbanglah kita ke Bali. Hanya berdua. Ya, liburan berdua. Di Bali baru kita hubungi teman-teman blogger di sana.

Dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta kita sudah mulai bikin konten nih. 

Saya dengan Mba Dian saat di bandara Soekarno-Hatta (dokpri)

“Kapan lagi bisa ngonten bareng? Iya, enggak Mba Dian?”

Menikmati perjalanan sambil bercerita tentang banyak hal. Utamanya sih tentang dunia perbloggeran. Internet provider yang dipergunakan, tentang IndiHome yang jadi pilihan untuk berkonten ria, juga segala hal tentang Telkom Indonesia kita bahas tuntas. Namanya juga blogger.

Tak terasa dua jam ngobrol seru di dalam pesawat, tiba-tiba sudah berpindah pulau. Begitu pesawat yang kita tumpangi mendarat di Bandara internasional Ngurah Rai. Saya dan Mba Dian akhirnya tiba juga di pulau Dewata, Bali.

Meet Up dengan Teman-teman di Bali

Dari Bandara internasional Ngurah Rai kita langsung menuju ke hotel di Jalan Teuku Umar, Denpasar Barat, tempat kita menginap. Sengaja mencari tempat menginap yang terjangkau oleh teman-teman di sana. Biar sama-sama enak. 

Bagi teman-teman yang waktunya senggang, bisa ketemuan di luar sambil mencari tempat hang out yang asik. Sementara bagi teman-teman yang ada kesibukan sampai sore,  ketemuannya di hotel saja. Oleh karenanya begitu tiba di penginapan langsung share location. 

Meet up dengan Mba Arina dari Blogger Muslimah Indonesia (dokpri)

Pokoknya begitulah. Yang utama meet up dulu dengan teman-teman blogger. Ada Mba Tamita dari Kompasiana yang sedang kuliah di sana. Ada Mba Arina dari Blogger Muslimah Indonesia yang memang tinggal di sana. Ada juga teman sekolah saya yang tinggal di sana dan teman kuliah Mba Dian, yang kita ajak ketemuan bareng. 

Semua kumpul saja di hotel sambil melepas kangen. Karena tak terasa ada yang sudah puluhan tahun baru ketemu lagi. Karena aktivitas tanpa batas semua kita nih. Macam IndiHome, internet Provider by Telkom Indonesia. 

Seru-seruan Bareng di Jebak Kafe

Namanya blogger, kalau kumpul dan ketemuan bareng pasti seru-seruanlah kita.

Meet up dengan Mba Tamita di Jebak Kafe (dokpri)

“Buat konten, buat konten.”

Macam saya, Mba Dian, dan Mba Tamita yang seru-seruan bareng saat makan malam di Jebak (Jejak Bali Kuliner) Kafe. Awalnya hanya ngobrolin menu makan malam. Begitu ada live musiknya, aish, langsung saja kita maju dan request lagu. 

Mba Tamita ikut tampil di panggung mini, saya dan Mba Dian hanya penikmat. Meski saya request lagu juga. Cukup didengar dan dihayati saja lagunya. Lagu kenangan yang bikin melo. Halah. Salahnya request lagu tersebut.

Oh, Tuhan

Kucinta dia, rindu dia, inginkan dia

Utuhkanlah rasa cinta di hatinya

Hanya padaku, untuk aku 

(Dia-Anji)

Lagu milik Anji yang saya plintir sendikit. Suka-suka sih. Namanya juga untuk seru-seruan. 

Oncom Untuk Sahabat

Mba Dian bersama teman semasa kuliah nostalgia zaman kuliah. Saya dengan teman sekolah nostalgia zaman sekolah. Eh, ada kejadian lucu antara saya dengan teman sekolah dulu. Sekitar 7 tahun kita tidak pernah berjumpa sejak ia pindah ke Bali. 

Saat saya katakan ingin ke Bali dan ingin dibawakan apa? Teman saya cuma ingin dibawakan oncom.

“Aish, enggak salah, Nik?” kata saya.

“Iya, gue udah lama enggak makan oncom.”

Maka begitulah. Demi teman, demi sahabat, jauh-jauh dari Jakarta saya bawakan dia oncom. Oncom ditepungi, oncom ditumis, dan juga oncom mentahnya. Oncom aneka rasa deh. 

Meet up sambil menikmati oncom (dokpri)

Ternyata temannya Mba Dian juga belum pernah makan oncom. Ya sudah jadi ikut mencicipi juga. Oncom untuk persahabatan.

Hari pertama di Bali yang seru dan penuh cerita. Setelahnya tentu saja saya segera membagi foto dan video momen keseruan tersebut. Untuk itu butuh internet. 

Nah, untuk urusan intenet https://indihome.co.id/bisa jadi solusi bagi kita yang ingin berkonten ria. Di mana pun dan kapan saja kita bisa beraktivitas tanpa batas dengan internetnya Indonesia by Telkom Indonesia. Yuhuuu... (EP)

Komentar

  1. Saya belum pernah ke Bali
    Wah asek betul bisa bertemu sesama Blogger
    Oncom, itu mah makanan favorit saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, penggemar oncom juga yah. Asiiiikkk...hehehe

      Hapus
  2. keren mbak, bisa liburan jalan jalan sama sama blogger

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Dari Dekat Para Pengisi Suara Animasi "Doraemon"

DORAEMON. Salah satu film animasi yang cukup populer di Indonesia. Merupakan judul sebuah manga dari Jepang karya Fujiko F. Fujio. Terbit pertama kali pada Desember 1969. Doraemon adalah sebuah robot musang yang datang dari abad ke-22. Doraemon dikirim untuk menolong Nobita. Seorang anak kelas 5 Sekolah Dasar yang sangat pemalas. Tujuannya agar keturunan Nobita dapat menikmati kesuksesan di masa depan, tidak menderita akibat sifat pemalas Nobita. Dalam cerita ini Nobita suka lalai dan tidak mau mendengarkan apa kata Doraemon. Sehingga benda-benda dari Doraemon yang gunanya untuk membantu dan mewujudkan keinginan Nobita, kerap jatuh ke tangan teman-temannya yang usil. Kekacauan pun terjadi karena ulah teman-temannya. Gian, Shizuka, dan Suneo adalah tokoh-tokoh sentral dalam cerita ini. Anime Doraemon dan kawan-kawan        Di Indonesia anime Doraemon dikenal sejak 13 November 1988 sampai sekarang. Disiarkan oleh stasiun tel...

Layar Tancap Dalam Kenangan

Pada suatu hari ketika saya melewati sebuah perkampungan yang sedang menggelar hajatan, ada sebuah pemandangan yang tiba-tiba menggelitik hati. Yaitu layar tancap (layar tancep). Sesuatu yang sudah jarang sekali ditemukan. Apalagi di zaman sekarang.  Dokumen pribadi Padahal beberapa tahun yang lalu layar tancap pernah menjadi primadona masyarakat. Terutama masyarakat kalangan menengah ke bawah. Dahulu dalam setiap acara hajatan terutama jika masyarakat Betawi yang menggelarnya, layar tancap menjadi sebuah hiburan yang ditunggu-tunggu. Semacam tren mark yang tak boleh dilewatkan. Bahkan bisa menaikkan gengsi si pemilik hajat, bila dilihat dari jenis layar tancap yang disewa. Mabak. Itu salah satu jenis layar tancap yang dianggap paling bagus. Dari tampilan di layar, kejernihan suara dan kualitas gambar yang baik, mabak memang berbeda. Oleh karena itu harga sewanya konon mahal. Tak heran bila si empunya hajatan lantas disebut sebagai orang yang mampu. Sekitar tahun 1990-an ke...

Misteri Pohon Besar di Kalibata City Apartement

Saat saya sedang berjalan-jalan di Kalibata City Apartment, Jakarta Selatan. Pandangan saya tertarik pada sebuah pohon besar di samping belakang apartement. Ukuran pohonnya memang besar sekali. Pikir saya. ”Kenapa tidak ditebang? Bisa bahaya kalau roboh.”  Dokumen pribadi Saya pun iseng menanyakan hal tersebut kepada kawan yang sudah lama tinggal di sana. Jawabannya sungguh membuat merinding bulu kuduk.  “Gak ada yang bisa menebang pohon tersebut. Karena banyak penunggunya. Setiap malam ada saja yang melihat penampakan-penampakan dibawah pohon itu.”  Hiiii...Seram juga ya, pikir saya. “Makanya ada semacam meja kecil diatas pohon itu. Untuk tempat sesajen. Biar penunggunya gak mengganggu orang-orang di sini,” papar kawan saya. Diam-diam ada rasa penasaran dalam hati saya. Seperti apa sih pohon itu jika dilihat dari dekat?  Maka saya pun mendekati pohon tersebut. Memang besar sekali. Terlihat dari batangnya yang besar dan tinggi. Nama pohonnya ternyata pohon mah...