Langsung ke konten utama

Cara Biker Mengatasi Writer's Block

Suatu ketika ada sebuah kondisi di mana kita bingung bahkan tidak tahu bagaimana menuangkan ide. Padahal ada banyak hal yang ingin kita tuangkan. Jangankan bisa sampai berbab-bab, satu kalimat saja tidak keluar. Benar-benar buntu. Dan ini sungguh kondisi yang sangat menyiksa.

Dokumen pribadi


Writer’s Block. Begitu istilah keren yang kerap kita dengar. Kondisi seperti ini bisa dialami oleh siapa saja. Saya, kamu dan kita semua yang terkait dengan dunia tulis-menulis. Sebagai penulis pemula mungkin menganggap biasa hal seperti itu. Namanya juga pemula. Eits, jangan salah. Penulis senior dan hebat sekali pun pernah mengalami hal tersebut.

Masalahnya bukan apa dan siapa yang terkena. Tapi bagaimana cara mengatasi si Writer’s Block itu jika sudah datang menghampiri. Karena kondisi semacam ini bisa datang sewaktu-waktu. Tapi tidak bisa dihalau begitu saja tanpa usaha dari kita. Jika dibiarkan terus-menerus maka bisa mengganggu produktivitas. Untuk itu perlu ditindak lanjuti.

Ada banyak cara untuk mengatasi hal tersebut. Membaca, jalan-jalan, nonton dan masih banyak lagi. Itu beberapa cara mengatasi Writer’s Block secara umum. Namun bagi saya pribadi ada cara lain yang mungkin bisa ditiru. Yaitu:

1. Berenang

Bagi yang memiliki hobi berenang ini         bisa menjadi salah satu pilihan. Karena pada saat datang ke kolam renang, ada bermacam-macam orang yang bisa kita lihat dan temui. Mulai dari anak-anak sampai kakek nenek bisa kita lihat karakternya secara langsung. Selain menyehatkan, usai berenang biasanya timbul semangat untuk menulis.

2. Bersepeda

Mungki ini salah satu cara ampuh mengatasi Writer’s Block. Meskipun hanya berkeliling seputar perumahan. Tapi hal ini bisa memunculkan ide. Terutama jika nyepedaannya blusukan ke kampung-kampung. Wah, cara ini biasanya malah menumbuhkan banyak ide. Menyehatkan juga tentunya.

3. Bercocok tanam

Tidak semua orang menyukai tanaman. Dengan alasan kotor dan takut cacing. Tapi bagi saya ini bisa menjadi salah satu cara mengatasi Writer’s Block. Kalau memang tidak bisa terjun secara langsung, bisa juga dengan menemani keluarga yang senang bercocok tanam. Mengunjungi penjual tanaman, melihat dan memilh-milih tanaman cukup membuat segar pikiran. Dilanjutkan dengan menata-nata tanaman yang sudah dibeli. Rasanya ada kepuasan tersendiri. Jika hati dan pikiran sudah segar  biasanya semangat menulis pun timbul kembali.

4. Ke Mall

Cara ini mungkin terdengar ABG sekali. Tetapi cukup efektif juga menurut saya. Dengan jalan-jalan ke mall meski sekedar melihat-lihat saja, biasanya ada ide yang didapat. Apalagi jika di mall sambil ngopi atau ngeteh di salah satu cafe. Wah, ini nikmat lahir dan batin.

5.Bermain dengan anak-anak

Wah, cara ini mungkin tidak semua orang bisa menirunya. Karena tidak semua orang menyukai anak-anak. Tapi bisa dicoba loh! Bermain secara langsung dengan anak-anak atau hanya melihat mereka bermain ternyata sangat menyenangkan. Bisa membuat hati dan pikiran plong. Benarlah jika dikatakan bahwa anak bisa menghilangkan lelah. Tawa dan tingkah polahnya memang menggemaskan.

Itulah lima cara saya dalam mengatasi Writer’s Block. Agak berbeda dari kebanyakan orang. Tapi bisa dicoba. Karena memang sudah terbukti. Bukan saja bisa menumbuhkan kembali semangat untuk menulis bahkan bisa memunculkan ide-ide yang tak biasa juga. Berani mencoba? (EP)







Komentar

  1. Yang saya dapatkan setelah membaca tips2 dari mba Denik adalah.. Asalkan mau bergerak, bakal sembuh deh WB nya.
    Keren tipsnya. Makasih Mba Denik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehehe..Iyo Mba. Terima kasih juga sudah berkunjung.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Dari Dekat Para Pengisi Suara Animasi "Doraemon"

DORAEMON. Salah satu film animasi yang cukup populer di Indonesia. Merupakan judul sebuah manga dari Jepang karya Fujiko F. Fujio. Terbit pertama kali pada Desember 1969. Doraemon adalah sebuah robot musang yang datang dari abad ke-22. Doraemon dikirim untuk menolong Nobita. Seorang anak kelas 5 Sekolah Dasar yang sangat pemalas. Tujuannya agar keturunan Nobita dapat menikmati kesuksesan di masa depan, tidak menderita akibat sifat pemalas Nobita. Dalam cerita ini Nobita suka lalai dan tidak mau mendengarkan apa kata Doraemon. Sehingga benda-benda dari Doraemon yang gunanya untuk membantu dan mewujudkan keinginan Nobita, kerap jatuh ke tangan teman-temannya yang usil. Kekacauan pun terjadi karena ulah teman-temannya. Gian, Shizuka, dan Suneo adalah tokoh-tokoh sentral dalam cerita ini. Anime Doraemon dan kawan-kawan        Di Indonesia anime Doraemon dikenal sejak 13 November 1988 sampai sekarang. Disiarkan oleh stasiun tel...

Layar Tancap Dalam Kenangan

Pada suatu hari ketika saya melewati sebuah perkampungan yang sedang menggelar hajatan, ada sebuah pemandangan yang tiba-tiba menggelitik hati. Yaitu layar tancap (layar tancep). Sesuatu yang sudah jarang sekali ditemukan. Apalagi di zaman sekarang.  Dokumen pribadi Padahal beberapa tahun yang lalu layar tancap pernah menjadi primadona masyarakat. Terutama masyarakat kalangan menengah ke bawah. Dahulu dalam setiap acara hajatan terutama jika masyarakat Betawi yang menggelarnya, layar tancap menjadi sebuah hiburan yang ditunggu-tunggu. Semacam tren mark yang tak boleh dilewatkan. Bahkan bisa menaikkan gengsi si pemilik hajat, bila dilihat dari jenis layar tancap yang disewa. Mabak. Itu salah satu jenis layar tancap yang dianggap paling bagus. Dari tampilan di layar, kejernihan suara dan kualitas gambar yang baik, mabak memang berbeda. Oleh karena itu harga sewanya konon mahal. Tak heran bila si empunya hajatan lantas disebut sebagai orang yang mampu. Sekitar tahun 1990-an ke...

Misteri Pohon Besar di Kalibata City Apartement

Saat saya sedang berjalan-jalan di Kalibata City Apartment, Jakarta Selatan. Pandangan saya tertarik pada sebuah pohon besar di samping belakang apartement. Ukuran pohonnya memang besar sekali. Pikir saya. ”Kenapa tidak ditebang? Bisa bahaya kalau roboh.”  Dokumen pribadi Saya pun iseng menanyakan hal tersebut kepada kawan yang sudah lama tinggal di sana. Jawabannya sungguh membuat merinding bulu kuduk.  “Gak ada yang bisa menebang pohon tersebut. Karena banyak penunggunya. Setiap malam ada saja yang melihat penampakan-penampakan dibawah pohon itu.”  Hiiii...Seram juga ya, pikir saya. “Makanya ada semacam meja kecil diatas pohon itu. Untuk tempat sesajen. Biar penunggunya gak mengganggu orang-orang di sini,” papar kawan saya. Diam-diam ada rasa penasaran dalam hati saya. Seperti apa sih pohon itu jika dilihat dari dekat?  Maka saya pun mendekati pohon tersebut. Memang besar sekali. Terlihat dari batangnya yang besar dan tinggi. Nama pohonnya ternyata pohon mah...