Langsung ke konten utama

5 Impianku Terwujud Berkat Ngeblog

BLOG. Ngeblog. Kata yang begitu asing di telingaku 6 tahun silam. Ya, 6 tahun silam tepatnya akhir tahun 2015 untuk pertama kalinya aku mengenal blog. Itu pun karena dikompori oleh seorang teman. 

Aku dan blog (dokpri)

"Mending bikin blog aja Lo Mba. Daripada kelamaan nunggu dimuat di surat kabar atau majalah. Kalo nulis di blog bisa langsung tayang. Orang bisa langsung baca tulisan Lo."

Begitu saran dari temanku. Orang pertama yang membaca tulisanku sebelum dikirim ke media masa. Dia bukan blogger atau penulis. Tapi cukup update dengan dunia maya dan paham teknologi. Sementara aku termasuk yang kudet alias kurang update. Bahkan gagap teknologi.

Awalnya aku tak paham dengan maksudnya. Setelah diterangkan barulah aku paham. Maka mulailah aku membuat blog yang kuberi nama Catatan Denik 13. Maksudnya blog yang berisi catatan atau coretan seorang Denik tentang hal-hal yang ia lihat, rasakan dan alami. Yang mungkin saja berguna bagi orang lain. 

Nama blogku (dokpri)

"Semacam diary onlinelah Mba. Jadi Lo bebas mau nulis apa aja di blog. Mau marah-marah, curhat, atau kesel sama orang," ujar si teman lagi.

Aku mengangguk-angguk mendengar penjelasannya. Meski tak sepenuhnya setuju dengan pendapatannya. Buat apa marah-marah di blog atau curhat. Sejagad maya maya bakal tahu dong. Tak masalah sih. Hanya saja aku tidak mau seperti itu. 

Maka begitulah. Tulisan di blogku lebih ke cerita inspiratif, hal-hal yang bisa memotivasi orang lain dan pengalaman yang berkesan tentang suatu hal.

Pelan-pelan aku mencari tahu tentang apa dan bagaimana blog itu. Mencari komunitas yang cocok dan mengikuti lomba blog. Alhamdulillah saat pertama kali mengikuti lomba blog langsung mendapat juara III. Wah, buat aku hal tersebut sebuah prestasi luar biasa. Mengingat siapa aku dan bagaimana kiprahku di dunia blogging. Masih newbie.

Sejak itu aku termotivasi untuk rajin menulis di blog. Bahkan mulai mencoba ikut event yang berkaitan dengan blog. Walaupun domain blogku masih yang gratisan. Pikirku yang terpenting isi tulisannya. 

Benar saja. Tak kusangka tak dinyana. Lamaranku untuk bisa meliput event besar di Jakarta sebagai seorang blogger diterima. Selama 1 Minggu aku berada di event tersebut untuk meliput dan mewawancarai tokoh-tokoh serta artis yang ada di sana. Kemudian membuat ulasannya di blog. 

Betapa senang dan bersemangatnya diriku menyambut gelaran event besar tersebut. Apalagi di sana aku menjumpai sosok-sosok yang selama ini memang ingin sekali kutemui. Like dreams come true. Begitulah yang kurasakan. 

Jika dihitung-hitung. Maka sebagian mimpi-mimpiku terwujud berkat ngeblog loh. Apa sajakah mimpi-mimpi tersebut?

1 . Menjumpai Sahabat Pena di Malaysia

Bersama sahabat pena di Malaysia (dokpri)

Semenjak belum adanya internet. Aku sudah senang dengan korespondensi. Surat menyurat dengan teman dari berbagai daerah dan kota di dalam maupun luar negeri. Sahabat pena. Demikian sebutan pertemanan melalui surat menyurat pada masa itu. 

Setelah era digital. Adanya internet dan media sosial. Hobi tersebut tetap berlanjut. Hanya saja melalui media yang berbeda. Nah, salah satu sahabat di dunia maya yang akrab hingga kerap berkirim paket berasal dari Malaysia. Kami bercita-cita suatu hari ingin bertemu secara langsung. Entah si sahabat yang ke Indonesia atau aku yang ke Malaysia. 

Rupanya takdir menentukan bahwa akulah yang lebih dulu berkunjung ke Malaysia. Bersama teman-teman Blogger Muslimah yang mengadakan trip ke Malaysia. Kupergunakan kesempatan tersebut untuk membuat janji dengannya. Dan akhirnya kami pun berjumpa secara langsung. Betapa senang hatiku. Satu mimpi itu pun terwujud. 

2 . Melihat Batu Cave

Aku dengan latar Batu Cave (dokpri)

Aku senang jalan-jalan. Meski begitu yang namanya keliling dunia bukan impianku. Entahlah, hanya beberapa negara yang masuk dalam daftar impianku. Itu pun tempat-tempat tertentu saja yang ingin dicapai. Seperti Batu Cave di Malaysia. 

Dan mimpi itu pun terwujud saat aku tergabung dalam komunitas Blogger Muslimah Indonesia.  Bersama beberapa teman blogger, kami melakukan perjalanan ke Malaysia. Tentu saja tak lupa mengunjungi Batu Cave. Tempat yang sudah lama menjadi impianku. Mimpiku yang akhirnya terwujud. Alhamdulillah.

3 . Berada di Bawah Panggung Catwalk

Aku di bawah panggung catwalk (dokpri)

Aku bukanlah seorang yang fashionable. Tapi aku senang melihat para peragawati dan peragawan yang memeragakan busana di atas panggung catwalk.  Membayangkan berada di bawah panggung sambil memotret mereka sungguh menyenangkan. 

Busana yang mereka kenakan adalah hasil kreatifitas para desainer. Untuk itu perlu diapresiasi. Aku mengagumi karya-karya para desainer tersebut. Hanya saja belum menemukan jalan untuk bisa berada di tempat tersebut.

Maka ketika ada kesempatan untuk meliput event MUFFEST alias Muslim Fashion Festival. Tak kusia-siakan kesempatan untuk melamar lowongan tersebut. Alhamdulillah aku mendapat panggilan dan menjadi blogger terpilih untuk meliput kegiatan tersebut. Yeah, satu mimpi terwujud lagi. Alhamdulillah. Akhirnya aku benar-benar berada di antara mereka. Sesuatu yang sudah lama kuimpikan. Dan hal itu berkat statusku sebagai blogger.

4 . Bertemu Founder Noore

Bersama founder Noore (dokpri)

Aku tuh orang yang kagum dengan mereka yang bisa berkarya. Karya apapun itu. Kisah mereka dibalik karya yang dihasilkan patut diketahui. Pasti menarik dan istimewa. Bisa dijadikan inspirasi dan motivasi hidup. 

Itulah kenapa aku ingin sekali bisa bertemu dan mewawancarai orang-orang tersebut. Nah, salah satunya adalah founder Noore. Pemilik produk Noore, fashion sport muslim yang mendunia. Tentu saja aku juga menyukai produk tersebut. 

Saat meliput event MUFFEST. Rupanya salah satu both yang ada di sana adalah Noore tersebut. Wah, aku sudah mupeng ingin belanja di sana. Eh, ternyata dalam konferensi pers hari itu ada wawancara dengan founder Noore. Tentu tak aku sia-siakan kesempatan tersebut. 

Siapa nyana juga kalau pertanyaan yang kuajukan terpilih untuk mendapatkan hadiah produk Noore. Wah, sungguh keberuntungan yang berlipat. Siapa yang tidak senang? Bersoraklah aku dalam hati.

5 . Menggoreskan Tulisan di Buletin Museum

Dokumen pribadi

Sebagai pencinta museum, selain senang mengunjungi museum. Aku juga berharap suatu saat tulisanku bisa menjadi bagian dari buletin yang ada di museum. Senang rasanya jika ide-ide dan gagasan serta pendapat yang kita miliki bisa dibaca oleh sesama pencinta museum. 

Hanya saja aku tidak tahu bagaimana caranya? Sampai suatu hari aku dihubungi oleh salah satu pengurus museum di Jakarta. Mereka minta aku menulis artikel dengan tema yang sudah ditentukan untuk buletin museum tersebut. 

Wah, bagaimana aku tidak kaget? Ini kan Impianku. Rupanya mereka mengetahui diriku  dari lomba blog di museum. Yang mana aku menjadi salah satu pemenangnya. Tentu saja kuterima tawaran tersebut dengan senang hati. Alhamdulillah. Akhirnya impianku terwujud lagi.  Aku sampai tak percaya ketika memegang buletin tersebut dan melihat artikelku sendiri. Lagi-lagi semua berkat ngeblog.

Jika sudah demikian, masa aku tak mau mengakui diri sebagai seorang blogger? Yah, meskipun aku tetap merasa blogger newbie. Blogger yang masih apalah-apalah. Maksudnya masih belum apa-apa. Tapi aku sangat bersyukur dan tak akan melupakan semua. Bahwa berkat ngeblog sebagian impianku terwujud. 

Hal ini menjadi pemicu diri untuk lebih giat lagi dalam urusan blog. Harus terus belajar memperbaiki diri dan skill. Harus selalu yakin dan optimis. Bahwa setiap tulisan akan menemukan jodohnya. Eh, pembacanya.

"Selamat Hari Blogger Nasional 2021"

(EP)


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Dari Dekat Para Pengisi Suara Animasi "Doraemon"

DORAEMON. Salah satu film animasi yang cukup populer di Indonesia. Merupakan judul sebuah manga dari Jepang karya Fujiko F. Fujio. Terbit pertama kali pada Desember 1969. Doraemon adalah sebuah robot musang yang datang dari abad ke-22. Doraemon dikirim untuk menolong Nobita. Seorang anak kelas 5 Sekolah Dasar yang sangat pemalas. Tujuannya agar keturunan Nobita dapat menikmati kesuksesan di masa depan, tidak menderita akibat sifat pemalas Nobita. Dalam cerita ini Nobita suka lalai dan tidak mau mendengarkan apa kata Doraemon. Sehingga benda-benda dari Doraemon yang gunanya untuk membantu dan mewujudkan keinginan Nobita, kerap jatuh ke tangan teman-temannya yang usil. Kekacauan pun terjadi karena ulah teman-temannya. Gian, Shizuka, dan Suneo adalah tokoh-tokoh sentral dalam cerita ini. Anime Doraemon dan kawan-kawan        Di Indonesia anime Doraemon dikenal sejak 13 November 1988 sampai sekarang. Disiarkan oleh stasiun tel...

Layar Tancap Dalam Kenangan

Pada suatu hari ketika saya melewati sebuah perkampungan yang sedang menggelar hajatan, ada sebuah pemandangan yang tiba-tiba menggelitik hati. Yaitu layar tancap (layar tancep). Sesuatu yang sudah jarang sekali ditemukan. Apalagi di zaman sekarang.  Dokumen pribadi Padahal beberapa tahun yang lalu layar tancap pernah menjadi primadona masyarakat. Terutama masyarakat kalangan menengah ke bawah. Dahulu dalam setiap acara hajatan terutama jika masyarakat Betawi yang menggelarnya, layar tancap menjadi sebuah hiburan yang ditunggu-tunggu. Semacam tren mark yang tak boleh dilewatkan. Bahkan bisa menaikkan gengsi si pemilik hajat, bila dilihat dari jenis layar tancap yang disewa. Mabak. Itu salah satu jenis layar tancap yang dianggap paling bagus. Dari tampilan di layar, kejernihan suara dan kualitas gambar yang baik, mabak memang berbeda. Oleh karena itu harga sewanya konon mahal. Tak heran bila si empunya hajatan lantas disebut sebagai orang yang mampu. Sekitar tahun 1990-an ke...

Misteri Pohon Besar di Kalibata City Apartement

Saat saya sedang berjalan-jalan di Kalibata City Apartment, Jakarta Selatan. Pandangan saya tertarik pada sebuah pohon besar di samping belakang apartement. Ukuran pohonnya memang besar sekali. Pikir saya. ”Kenapa tidak ditebang? Bisa bahaya kalau roboh.”  Dokumen pribadi Saya pun iseng menanyakan hal tersebut kepada kawan yang sudah lama tinggal di sana. Jawabannya sungguh membuat merinding bulu kuduk.  “Gak ada yang bisa menebang pohon tersebut. Karena banyak penunggunya. Setiap malam ada saja yang melihat penampakan-penampakan dibawah pohon itu.”  Hiiii...Seram juga ya, pikir saya. “Makanya ada semacam meja kecil diatas pohon itu. Untuk tempat sesajen. Biar penunggunya gak mengganggu orang-orang di sini,” papar kawan saya. Diam-diam ada rasa penasaran dalam hati saya. Seperti apa sih pohon itu jika dilihat dari dekat?  Maka saya pun mendekati pohon tersebut. Memang besar sekali. Terlihat dari batangnya yang besar dan tinggi. Nama pohonnya ternyata pohon mah...