Memang serba salah rasanya
Tertusuk panah cinta
Apalagi aku juga ada pemiliknya
Tapi kutak mampu membohongi hati nurani
Kutak mampu menghindari
Gejolak cinta ini
Maka maafkan jika ku mencintaimu
Atau biarkan ku mengharap
Kau sayang padaku
(Kala Cinta Menggoda by Chrisye)

Bersama Guruh Soekarnoputra
Tertusuk panah cinta
Apalagi aku juga ada pemiliknya
Tapi kutak mampu membohongi hati nurani
Kutak mampu menghindari
Gejolak cinta ini
Maka maafkan jika ku mencintaimu
Atau biarkan ku mengharap
Kau sayang padaku
(Kala Cinta Menggoda by Chrisye)
Teman-teman penikmat musik tentu tahu dong dengan lagu di atas? Salah satu lagu hits yang dibawakan oleh Chrisye. Tetapi tahu tidak siapa penciptanya? Mungkin tak banyak yang mengetahui kalau lagu tersebut diciptakan oleh Guruh Soekarnoputra.
Guruh Soekarnoputra yang putra bungsunya Bung Karno? Presiden RI pertama itu? Iya, benar. Putra Bung Karno dari pernikahannya dengan Ibu Fatmawati. Mereka dikaruniai lima orang anak. Yaitu Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri dan Guruh Soekarnoputra.
Nah, Guruh Soekarnoputra inilah yang bakat seninya sangat menonjol. Hingga dikenal sampai sekarang berkat karya-karyanya. Baik karya seni berupa seni tari maupun seni musik. Bakat tersebut sepertinya menurun dari kedua orangtuanya. Kita semua tentu sudah mengetahui bahwa Bung Karno adalah pencinta seni. Ibu Fatmawati seorang penari hebat. Nah, Guruh mewarisi keduanya.
Guruh Soekarnoputra yang putra bungsunya Bung Karno? Presiden RI pertama itu? Iya, benar. Putra Bung Karno dari pernikahannya dengan Ibu Fatmawati. Mereka dikaruniai lima orang anak. Yaitu Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri dan Guruh Soekarnoputra.
Nah, Guruh Soekarnoputra inilah yang bakat seninya sangat menonjol. Hingga dikenal sampai sekarang berkat karya-karyanya. Baik karya seni berupa seni tari maupun seni musik. Bakat tersebut sepertinya menurun dari kedua orangtuanya. Kita semua tentu sudah mengetahui bahwa Bung Karno adalah pencinta seni. Ibu Fatmawati seorang penari hebat. Nah, Guruh mewarisi keduanya.

Bersama Guruh Soekarnoputra
Saya pengagum Bung Karno. Namun bukan berarti saya pemuja semua hal yang terkait dengan Bung Karno. Termasuk keluarganya. Rasa kagum saya terbatas pada sepak terjang orang tersebut. Karenanya tak sebatas kagum dengan satu orang. Ada banyak sosok yang saya kagumi. Tergantung kiprahnya.
Kekagumam saya terhadap Guruh Soekarnoputra berawal ketika melihat pagelaran tari dan musik dari Swara Mahardika dan GSP. Dua nama yang digawangi oleh Guruh Soekarnoputra. Selanjutnya ketika mendengarkan beberapa lagu ciptaan Guruh Soekarnoputra yang bagi saya sangat menarik sekali. Salah satunya lagu dari soundtrack film Gita Cinta Dari SMA yang dibintangi oleh Rano Karno dan Yessi Gusman.
Dua sejoli menjalin cinta
Cinta bersemi dari SMA
Galih dan Ratna mengingat janji
Janji setia...setia abadi
Oh, Galih. Oh, Ratna
Cintamu abadi
Wahai Galih, Duhai Ratna
Tiada petaka merenggut kasihmu
Wah, teman-teman pasti enggak asing dong dengan lirik lagu di atas. Begitu populernya film tersebut. Sampai-sampai nama Galih pasangannya ya Ratna. Kalau ada yang memiliki nama Galih, pasti kerap digodain.
Kekagumam saya terhadap Guruh Soekarnoputra berawal ketika melihat pagelaran tari dan musik dari Swara Mahardika dan GSP. Dua nama yang digawangi oleh Guruh Soekarnoputra. Selanjutnya ketika mendengarkan beberapa lagu ciptaan Guruh Soekarnoputra yang bagi saya sangat menarik sekali. Salah satunya lagu dari soundtrack film Gita Cinta Dari SMA yang dibintangi oleh Rano Karno dan Yessi Gusman.
Dua sejoli menjalin cinta
Cinta bersemi dari SMA
Galih dan Ratna mengingat janji
Janji setia...setia abadi
Oh, Galih. Oh, Ratna
Cintamu abadi
Wahai Galih, Duhai Ratna
Tiada petaka merenggut kasihmu
Wah, teman-teman pasti enggak asing dong dengan lirik lagu di atas. Begitu populernya film tersebut. Sampai-sampai nama Galih pasangannya ya Ratna. Kalau ada yang memiliki nama Galih, pasti kerap digodain.
"Ratnanya mana?"
Atau sebaliknya.
"Ratna, Galih di mana?"
Mereka yang paham film tersebut pasti senyum-senyum mendengar candaan semacam itu. Kalau yang tidak paham ya sudah. Bengong saja sambil berpikir sendiri.
"Apaan sih yang mereka omongin?"
Ketika melihat atau mendengar sesuatu yang menurut saya bagus. Biasanya saya mencari tahu siapa penciptanya. Kagum saja. Kok bisa berkarya sebagus itu. Begitu mengetahui kalau lagu soundtrack di atas karya Guruh Soekarnoputra, saya mulai menanti-nanti karyanya lagi. Ternyata Chrisye menjadi penyanyi yang paling banyak membawakan lagu ciptaan Guruh.
Rupanya Chrisye sebelum bersolo karir merupakan vokalis dari grup Gpisy bentukan Guruh. Pada saat bersolo karir banyak lagu-lagu Chrisye yang merupakan hasil kolaborasi dengan Guruh. Seperti lagu Anak Jalanan, Kala Sang Surya Tenggelam, Kala Cinta Menggoda, Setia dan Zamrud Khatulistiwa.
Pada lagu Kala Cinta Menggoda saya mulai berkhayal bisa berjumpa dengan penciptanya. Suka saja.
Pada lagu Kala Cinta Menggoda saya mulai berkhayal bisa berjumpa dengan penciptanya. Suka saja.
"Bisaan iiih menciptakan lirik lagu macam itu. Lagunya gue banget dah."
Saat itu sih. Namanya juga masih ABG. Ya begitulah. Namanya berkhayal bebas saja toh. Meski saya sadar betul bahwa sangat sulit menjumpai orang macam Guruh Soekarnoputra. Tidak bisa sembarangan maksudnya. Tapi saya yakin suatu saat bisa bertemu. Entah kapan. Berharap saja dan biarkan semesta yang meng-aamiinkan.
Suasna pesta di kediaman Guruh
Sampai pada suatu ketika khayalan serta mimpi itu terwujud juga akhirnya pada 13 Januari 2019. Awalnya saya tak percaya ketika mendapat kabar kalau saya bersama Sahabat Budaya Indonesia diundang ke acara ulang tahunnya Guruh Soekarnoputra.
Guruh? Guruh? Kata hati saya tak percaya. Senang sudah pasti. Meski tak terbayang apakah bisa foto berdua dengan bebas. Mengingat siapa Guruh Soekarnoputra dan bakal seperti apa suasananya.
Begitu tiba pada hari H-nya, saya tak terlalu berharap banyak lagi. Bisa tiba di sini, di acara ini sudah satu kesyukuran tersendiri buat saya. Jadi kalem saja. Tak perlu berebut dengan para wartawan dan kru televisi yang datang sebagai bagian dari pekerjaan. Duduk saja jadi tamu yang manis. Tetapi Allah itu memang maha baik kok. Bersama Sahabat Budaya Indonesia saya justru mendapat kesempatan masuk ke dalam rumah sampai ke dapur-dapurnya.
Begitu tiba pada hari H-nya, saya tak terlalu berharap banyak lagi. Bisa tiba di sini, di acara ini sudah satu kesyukuran tersendiri buat saya. Jadi kalem saja. Tak perlu berebut dengan para wartawan dan kru televisi yang datang sebagai bagian dari pekerjaan. Duduk saja jadi tamu yang manis. Tetapi Allah itu memang maha baik kok. Bersama Sahabat Budaya Indonesia saya justru mendapat kesempatan masuk ke dalam rumah sampai ke dapur-dapurnya.
Ingin jeprat-jepret memotret bagian dalam rumah sepertinya tak sopan. Sebab saya tidak diundang untuk meliput kediaman beliau. Melainkan tamu kehormatan sebagaimana para artis dan pejabat itu. Padahal sudah di sini. Kapan lagi bisa sebebas ini?
Jadi ya sudah ditahan. Fokus saja pada yang sedang berulang tahun. Yaitu Guruh Soekarnoputra. Karena sudah berhadapan dalam suasana santai maka tak saya sia-siakan kesempatan tersebut.
Saya segera mengucapkan selamat ulang tahun. Berbincang sebentar. Kemudian foto bersama tentunya. Tak lama para tamu undangan yang terdiri dari artis dan pejabat negara datang menghampiri. Belum lagi kerumunan wartawan. Saya pun segera melipir mencari tempat duduk yang nyaman. Agar bisa dengan bebas melihat tamu yang datang. Dalam hati bergumam,
Saya segera mengucapkan selamat ulang tahun. Berbincang sebentar. Kemudian foto bersama tentunya. Tak lama para tamu undangan yang terdiri dari artis dan pejabat negara datang menghampiri. Belum lagi kerumunan wartawan. Saya pun segera melipir mencari tempat duduk yang nyaman. Agar bisa dengan bebas melihat tamu yang datang. Dalam hati bergumam,
"Ya ampun. Dulu hanya melihat di televisi acara-acaranya pejabat dan orang penting negeri ini. Sekarang menjadi bagian dari semua itu. Ya, Alhamdulillah."
Bayangan kedua orang tua pun berkelebat. Bisa saya bayangkan bagaimana senangnya perasaan mereka ketika mengetahui anaknya pergi menghadiri undangan ini. Berkumpul dengan orang-orang hebat dan penting negeri ini.
Bayangan kedua orang tua pun berkelebat. Bisa saya bayangkan bagaimana senangnya perasaan mereka ketika mengetahui anaknya pergi menghadiri undangan ini. Berkumpul dengan orang-orang hebat dan penting negeri ini.
Orang tua saya pasti merasa bangga. Terutama bapak yang begitu mengidolakan Bung Karno. Sayang mereka tak bisa menyaksikan semua ini. Meski begitu saya tak putus berucap syukur.
"Terima kasih ya Allah. Telah memberi saya kesempatan langka dan istimewa ini."
Terima kasih Sahabat Budaya Indonesia. Buat teman-teman semua. Jangan takut bermimpi. Jangan segan berkhayal. Asal yakin, kelak semua mimpi dan khayalan itu akan terwujud. Yakini itu. (EP)
Spesial momen
Ulang tahun Guruh Soekarnoputra
( 13 Januari 2019 )
Spesial momen
At
Hing Puri Fatmawati
Hing Puri Fatmawati
Ulang tahun Guruh Soekarnoputra
( 13 Januari 2019 )
mantaaap Mbak udah bertemu trah Soekarno duh
BalasHapusHihihi..iya nih. Alhamdulillah. Terima kasih ya aa atas kunjungannya. Salam.
HapusSuka sama kalimat terakhirnya mbak đź‘Ť
BalasHapusTerima kasih Mba. Salam hangat.
HapusWahh, kerenn mbaa, menginspirasi banget hehehe
BalasHapusHehehe... terima kasih Mba. Salam hangat.
HapusMantap tulisannya. Jangan lupa baca punyaku di blogYANG MAHA SALAH ya .... Ada banyak cerpen dan puisi di sana
BalasHapusTerima kasih ya atas kunjungannya. Siap.
HapusKarya-karyanya memang bagus ya, Mba... kebanyakan lagunya juga evergreen, awet sifatnya, hingga kini pun masih enak didengar.
BalasHapusBetul Mba. Terima kasih ya atas kunjungannya. Salam hangat.
Hapusmbak, tu widget archivenya dibenerin :D
BalasHapusOh, iya ya? Nanti coba ku cek deh. Terima kasih ya atas kunjungannya. Salam hangat.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus