Uuupppss!!!
Ini bukan bicara jorok atau kotor. Tapi hanya untuk mengingatkan. Bahwa maaf, kentut itu termasuk anugerah terindah yang patut disyukuri. Loh! Kok?
Eits, jangan bengong begitu ah. Coba saja rasakan ketika kita beberapa hari ternyata enggak bisa kentut. Rasanya ini perut kembung dan enggak enak. Tapi begitu bisa kentut. Rasanya legaaaa...sekali.
Bisa terbayang toh bagaimana mereka yang tidak bisa kentut atau BAB (Buang air besar) akhirnya harus ke rumah sakit untuk diambil tindakan. Maka bersyukurlah kita yang bisa kentut setiap saat.
Selama ini kita mengucapkan syukur itu jika berhubungan dengan rezeki dan sesuatu yang menyenangkan.
"Alhamdulillah dagangan hari ini ludes."
Atau
"Alhamdulillah si kakak juara kelas."
Sangat jarang jika mengeluarkan kentut langsung mengucap Alhamdulillah. Padahal kentut salah satu nikmat yang luar biasa.
Jadi mulai sekarang biasakan mengucap syukurnya bukan saja ketika berhubungan dengan rezeki dan gengsi. Tapi juga hal-hal yang mungkin kita anggap sepele. Seperti kentut atau BAB. Karena dalam keduanya ada nikmat yang tiada tara.
Larindah, 18 Agustus 2017
aku sih kalau kentut diem-diem aja mbak hahaha
BalasHapusAku juga diam-diam. Tapi ngucap syukurnya kenceng. Jadi suka ditanya "Kenapa?".. Hehehe
HapusBenar sekali mbak
BalasHapusHehehehe...iya Mba
Hapus