Langsung ke konten utama

Bangga Berkebaya

Pergeseran makna berkebaya dari yang dahulunya sebagai busana sehari-hari, menjadi busana yang hanya dikenakan dalam acara-acara tertentu dan oleh orang-orang tertentu, membuat sebagian anak muda sekarang ini memiliki pemikiran bahwa kebaya itu pakaian jadul (jaman dulu).

Bahkan ada yang dengan entengnya menganggap kalau perempuan mengenakan kebaya pada hari-hari biasa, terlihat seperti mbok jamu atau ibu-ibu pejabat. Dua profesi ini memang sangat identik dengan kebaya. Jika si mbok jamu memang mengenakannya sebagai busana sehari-hari. Maka bagi ibu-ibu pejabat hal ini merupakan tuntutan pekerjaan.

Dokumen pribadi


Padahal jika ditelisik lebih jauh, kebaya itu merupakan busana sehari-hari para perempuan Indonesia sejak dulu. Akibat perkembangan jaman, akhirnya tergeser oleh masuknya budaya lain, dalam masa itu budaya Eropa yang sangat mendominasi. Sampai sekarang. Dan perlahan namun pasti menghilangkan identitas perempuan Indonesia dalam hal berbusana.

Berbicara mengenai identitas, memang bukan suatu hal yang mudah untuk dikedepankan. Apalagi yang terkait dengan negara Indonesia. Negara yang terdiri atas berbagai suku bangsa, budaya serta adat istiadat dengan berbagai permasalahannya.

Tetapi bahwa negara Indonesia itu Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu. Kiranya perlu dipahami oleh semua. Sehingga tidak berbenturan kepentingan.

Dokumen pribadi


Dalam masalah bahasa kita sudah memiliki bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Tetapi dalam hal berbusana masih belum bisa disebut memiliki seutuhnya. Dalam pengertian mudah dikenali oleh bangsa lain hanya dengan melihat dari busana yang dikenakan.

Jika di India ada Saree dan di Jepang ada Kimono sebagai ciri khas busana negara tersebut. Maka Indonesia bisa memiliki kekhasan seperti itu dari kebaya dan kain Nusantara yang dikenakan. Sehingga tanpa perlu bertanya dari mana asalnya, ketika melihat perempuan mengenakan kebaya secara otomatis akan terucap "Dari Indonesia ya?"

Dan ini bisa dimulai dari sekarang. Jika tidak mengenakannya  dalam keseharian, setidak dalam acara-acara resmi dan internasional bisa mengenakan itu. Sehingga tidak canggung atau aneh ketika harus berkebaya pada suatu kesempatan. Seperti pepatah menyebutkan "ala bisa karena biasa."(EP)













Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misteri Pohon Besar di Kalibata City Apartement

Saat saya sedang berjalan-jalan di Kalibata City Apartment, Jakarta Selatan. Pandangan saya tertarik pada sebuah pohon besar di samping belakang apartement. Ukuran pohonnya memang besar sekali. Pikir saya. ”Kenapa tidak ditebang? Bisa bahaya kalau roboh.”  Dokumen pribadi Saya pun iseng menanyakan hal tersebut kepada kawan yang sudah lama tinggal di sana. Jawabannya sungguh membuat merinding bulu kuduk.  “Gak ada yang bisa menebang pohon tersebut. Karena banyak penunggunya. Setiap malam ada saja yang melihat penampakan-penampakan dibawah pohon itu.”  Hiiii...Seram juga ya, pikir saya. “Makanya ada semacam meja kecil diatas pohon itu. Untuk tempat sesajen. Biar penunggunya gak mengganggu orang-orang di sini,” papar kawan saya. Diam-diam ada rasa penasaran dalam hati saya. Seperti apa sih pohon itu jika dilihat dari dekat?  Maka saya pun mendekati pohon tersebut. Memang besar sekali. Terlihat dari batangnya yang besar dan tinggi. Nama pohonnya ternyata pohon mahoni. Usianya lebih

Alhamdulillah Bisa Kentut

Uuupppss!!! Ini bukan bicara jorok atau kotor. Tapi hanya untuk mengingatkan. Bahwa maaf, kentut itu termasuk anugerah terindah yang patut disyukuri. Loh! Kok? Eits, jangan bengong begitu ah. Coba saja rasakan ketika kita beberapa hari ternyata enggak bisa kentut. Rasanya ini perut kembung dan enggak enak. Tapi begitu bisa kentut. Rasanya legaaaa...sekali. Bisa terbayang toh bagaimana mereka yang tidak bisa kentut atau BAB (Buang air besar) akhirnya harus ke rumah sakit untuk diambil tindakan. Maka bersyukurlah kita yang bisa kentut setiap saat. Selama ini kita mengucapkan syukur itu jika berhubungan dengan rezeki dan sesuatu yang menyenangkan.  "Alhamdulillah dagangan hari ini ludes."  Atau  "Alhamdulillah si kakak juara kelas." Sangat jarang jika mengeluarkan kentut langsung mengucap Alhamdulillah. Padahal kentut salah satu nikmat yang luar biasa.  Jadi mulai sekarang biasakan mengucap syukurnya bukan saja ketika berhubungan dengan rezeki dan gengsi.

Gaya Rambut Muslimah yang Dianjurkan

Gaya rambut seseorang biasanya mengikuti karakter diri orang tersebut. Jika ia seorang yang aktif dan energik. Maka gaya rambut yang dipilih biasanya model Demi Moore. Itu loh si cantik di film Ghost. Gaya rambut ala Demi Moore Image foto by Lifestyle Okezone Gaya rambut ala Demi Moore sempat nge-hits di jamannya. Atau gaya rambut ala Putri Diana. Mendiang istri Pangeran Charles dari Inggris ini tetap cantik dan anggun meski berambut pendek. Gaya rambut ala Putri Diana Image foto by pinteres Bagi orang yang memiliki rambut panjang disebut sebagai orang yang sabar. Karena memiliki rambut panjang memang butuh kesabaran. Terutama dalam hal perawatan. Image foto by tagged.com Sementara orang yang menyukai gaya rambut pendek disebut sebagai orang yang tidak sabaran. Ingin serba cepat dalam bertindak. Tentu orang yang seperti ini tidak akan sabar kalau harus merawat rambut. Itu semua pendapat yang saya yakini ketika belum berhijab. Setelah berhijab dan mengetahui