Langsung ke konten utama

Bersama Buku Menjelajah Jagad Raya

Ungkapan yang mengatakan bahwa buku adalah jendela dunia, memang benar adanya. Terbukti. Hanya dengan membaca buku, kita bisa menjelajah dunia yang belum pernah disinggahi sekali pun.

Dokumen pribadi

Berdasarkan pengalaman saya yang menyukai karya-karya Nh.Dini, ketika membaca salah satu cerita kenangannya tentang kota Paris yang dituangkan dalam buku berjudul La Barka, Argentuil, La Grandee Borneo dan lain-lain. Saya seolah-olah berada di sana dan ikut merasakan denyut kota Paris itu seperti apa.

Lalu ketika saya membaca karya Gol A Gong yang berjudul Perjalanan Asia, hiruk pikuk kota New Delhi bisa terasakan. Bagaimana rasanya berada di tepi sungai Gangga bisa kita rasakan. Hanya dengan membaca sebuah karya bernama buku

Begitu juga dengan buku yang berjudul Gelisah Camar Pulang, masih karya Gol A Gong. Pembaca diajak berkelana ke Taiwan. Merasakan denyut kota tersebut dan bagaimana kehidupan para TKW di sana.

Lain lagi ketika membaca karya Buya Hamka yang berjudul Di Bawah Lindungan Ka'bah. Kita dibawa menikmati suasana di kota Mekkah. Juga dalam buku lain yang berjudul Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Kita bisa tahu seperti apa suasana daerah Padang Panjang, Sumatera Barat yang menjadi latar dalam cerita tersebut.

Serta masih banyak buku-buku lain yang bisa membawa kita masuk ke dunia lain. Maka sangat disayangkan ketika generasi sekarang minat bacanya masih juga rendah. Bisa dihitung jari alias sedikit mereka yang mengenal penulis-penulis dengan karyanya yang melegenda.

Menjadi tugas dan tanggungjawab kita semua untuk bisa menumbuhkan minat baca mereka. Sekecil apa pun usaha yang dilakukan. Setidaknya kita sudah berbuat dan ikut melancarkan gerakan literasi di Indonesia.


Larindah, 23 Agustus 2017
















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Dari Dekat Para Pengisi Suara Animasi "Doraemon"

DORAEMON. Salah satu film animasi yang cukup populer di Indonesia. Merupakan judul sebuah manga dari Jepang karya Fujiko F. Fujio. Terbit pertama kali pada Desember 1969. Doraemon adalah sebuah robot musang yang datang dari abad ke-22. Doraemon dikirim untuk menolong Nobita. Seorang anak kelas 5 Sekolah Dasar yang sangat pemalas. Tujuannya agar keturunan Nobita dapat menikmati kesuksesan di masa depan, tidak menderita akibat sifat pemalas Nobita. Dalam cerita ini Nobita suka lalai dan tidak mau mendengarkan apa kata Doraemon. Sehingga benda-benda dari Doraemon yang gunanya untuk membantu dan mewujudkan keinginan Nobita, kerap jatuh ke tangan teman-temannya yang usil. Kekacauan pun terjadi karena ulah teman-temannya. Gian, Shizuka, dan Suneo adalah tokoh-tokoh sentral dalam cerita ini. Anime Doraemon dan kawan-kawan        Di Indonesia anime Doraemon dikenal sejak 13 November 1988 sampai sekarang. Disiarkan oleh stasiun tel...

Layar Tancap Dalam Kenangan

Pada suatu hari ketika saya melewati sebuah perkampungan yang sedang menggelar hajatan, ada sebuah pemandangan yang tiba-tiba menggelitik hati. Yaitu layar tancap (layar tancep). Sesuatu yang sudah jarang sekali ditemukan. Apalagi di zaman sekarang.  Dokumen pribadi Padahal beberapa tahun yang lalu layar tancap pernah menjadi primadona masyarakat. Terutama masyarakat kalangan menengah ke bawah. Dahulu dalam setiap acara hajatan terutama jika masyarakat Betawi yang menggelarnya, layar tancap menjadi sebuah hiburan yang ditunggu-tunggu. Semacam tren mark yang tak boleh dilewatkan. Bahkan bisa menaikkan gengsi si pemilik hajat, bila dilihat dari jenis layar tancap yang disewa. Mabak. Itu salah satu jenis layar tancap yang dianggap paling bagus. Dari tampilan di layar, kejernihan suara dan kualitas gambar yang baik, mabak memang berbeda. Oleh karena itu harga sewanya konon mahal. Tak heran bila si empunya hajatan lantas disebut sebagai orang yang mampu. Sekitar tahun 1990-an ke...

Misteri Pohon Besar di Kalibata City Apartement

Saat saya sedang berjalan-jalan di Kalibata City Apartment, Jakarta Selatan. Pandangan saya tertarik pada sebuah pohon besar di samping belakang apartement. Ukuran pohonnya memang besar sekali. Pikir saya. ”Kenapa tidak ditebang? Bisa bahaya kalau roboh.”  Dokumen pribadi Saya pun iseng menanyakan hal tersebut kepada kawan yang sudah lama tinggal di sana. Jawabannya sungguh membuat merinding bulu kuduk.  “Gak ada yang bisa menebang pohon tersebut. Karena banyak penunggunya. Setiap malam ada saja yang melihat penampakan-penampakan dibawah pohon itu.”  Hiiii...Seram juga ya, pikir saya. “Makanya ada semacam meja kecil diatas pohon itu. Untuk tempat sesajen. Biar penunggunya gak mengganggu orang-orang di sini,” papar kawan saya. Diam-diam ada rasa penasaran dalam hati saya. Seperti apa sih pohon itu jika dilihat dari dekat?  Maka saya pun mendekati pohon tersebut. Memang besar sekali. Terlihat dari batangnya yang besar dan tinggi. Nama pohonnya ternyata pohon mah...