Kemendikbud untuk yang kesekian kalinya menggelar Malam Anugerah Kebudayaan. Penghargaan yang diberikan kepada insan-insan dan komunitas berprestasi dalam bidangnya. Untuk tahun ini penyelenggaraan Malam Anugerah Kebudayaan diadakan di gedung A Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dan saya mendapat kesempatan untuk menghadiri acara tersebut.
Untuk tahun ini ada 51 tokoh seniman, budayawan, komunitas dan pemerintah daerah yang mendapatkan apresiasi serta patut diteladani. Anugerah kebudayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berjumlah 41 orang. Penerima penghargaan Bintang Budaya Parama Dharma berjumlah 2 orang. Sedangkan untuk Satyalancana Kebudayaan ada 8 orang.
Untuk tahun ini ada 51 tokoh seniman, budayawan, komunitas dan pemerintah daerah yang mendapatkan apresiasi serta patut diteladani. Anugerah kebudayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berjumlah 41 orang. Penerima penghargaan Bintang Budaya Parama Dharma berjumlah 2 orang. Sedangkan untuk Satyalancana Kebudayaan ada 8 orang.
Menghadiri acara tersebut secara langsung menghadirkan perasaan haru. Terharu atas dedikasi dan loyalitas pilihan mereka dalam berkarya. Baik secara perorangan maupun kelompok.
Anugerah kebudayaan yang diberikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terdiri atas 7 kategori.
- Kategori Pencipta, Pelopor dan pembaruan ada 10 orang.
- Kategori Pelestari ada 10 orang.
- Kategori Anak dan Remaja ada 5 orang.
- Kategori Pemerintah Daerah ada 2 orang.
- Kategori Komunitas ada 6.
- Kategori Perorangan Asing ada 3 orang.
- Kategori Maestro Seni Tradisi ada 5 orang.
Anugerah kebudayaan yang diberikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terdiri atas 7 kategori.
- Kategori Pencipta, Pelopor dan pembaruan ada 10 orang.
- Kategori Pelestari ada 10 orang.
- Kategori Anak dan Remaja ada 5 orang.
- Kategori Pemerintah Daerah ada 2 orang.
- Kategori Komunitas ada 6.
- Kategori Perorangan Asing ada 3 orang.
- Kategori Maestro Seni Tradisi ada 5 orang.
Acara Malam Anugerah Kebudayaan 2018 diisi dengan berbagai penampilan dari sebagian peserta penerima anugerah kebudayaan, artis ibu kota, tarian dan nyanyian serta masih banyak lagi.
Namun dari beberapa penampil acara di panggung, Ebiet G. Ade yang malam itu menerima Gelar Tanda Kehormatan Presiden RI Kelas Satyalancana Kebudayaan, menjadi bintang dari semua bintang yang hadir. Bukan karena penghargaan yang ia terima. Melainkan penampilannya di atas panggung yang masih sama seperti dulu. Tidak berubah meski sudah beberapa tahun masa keemasannya berlalu.
Malam itu Ebiet G. Ade diminta tampil. Dan ia membawakan lagunya yang sangat hits dan tetap asyik didengar hingga sekarang. Berita Kepada Kawan.
Malam itu Ebiet G. Ade diminta tampil. Dan ia membawakan lagunya yang sangat hits dan tetap asyik didengar hingga sekarang. Berita Kepada Kawan.
Gift
Gift
Para hadirin seperti bernostalgia mendengar lagu yang dinyanyikan oleh Ebiet G. Ade. Dan ramai-ramai berdiri untuk ikut menyanyikan lagu tersebut. Lagu yang liriknya masih relevan dengan kondisi saat ini. Suasana pun menjadi seperti konser tunggal Ebiet G.ade
Kawan coba dengar apa jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang
Bersama Wong Aksan
Selain Ebiet G. Ade, sosok penerima anugerah kebudayaan yang cukup saya kenal dan familiar adalah Wong Aksan dan Glenn Fredly. Sayang saya tak sempat menemui Glenn. Kedua sosok ini sudah cukup dikenal oleh masyarakat luas. Sosoknya sempat wara-wiri menghiasi layar kaca Indonesia.
Glenn penyanyi solo laki-laki yang lagu-lagunya sangat hits saat itu. Sedangkan Wong Aksan musisi handal yang tak diragukan lagi kemampuannya. Ia sempat menjadi drummer grup band Dewa 19 yang digawangi oleh Ahmad Dani. Juga drummer grup Potret yang digawangi oleh Melly Goeslaw.
Setelah keluar dari dua grup band tersebut karena perbedaan haluan musik. Wong Aksan mulai fokus membuat piano. Sejak tahun 2014 ia konsentrasi dalam pembuatan piano. Yang di Indonesia sangat jarang terdengar kiprahnya. Malam itu ia bersama Glenn Fredly menerima anugerah kebudayaan untuk kategori Pencipta, Pelopor dan Pembaru.
Bersama Jose Rizal Manua
Ada lagi sosok yang mencuri perhatian saya. Yaitu Jose Rizal Manua. Beliau penerima anugerah kebudayaan untuk kategori Pencipta, Pelopor dan Pembaru. Pendiri Teater Tanah Air ini patut diteladani dedikasi dan loyalitasnya dalam dunia teater dan sastra. Bersama Teater Tanah Air-nya ia menggebrak dunia.
Bersama Bens Leo
Berikutnya sosok yang sempat saya temui dalam acara malam anugerah kebudayaan 2018 adalah Bens Leo. Siapa yang tak kenal sosoknya? Terutama musisi dan penyanyi sudah sangat hapal dengan sosoknya. Wartawan dan pengamat musik ini merupakan salah satu juri di acara anugerah kebudayaan. Prediksi dan pengamatan yang ia berikan kepada sebuah band atau seorang musisi jauh dari kata meleset. Kalau dalam pengamatannya sebuah band itu akan sukses, ya memang benar sukses. Begitu pun sebaliknya.
Dengan latar pameran profil penerima penghargaan
Saya bersyukur sekali bisa hadir dalam acara Anugerah Kebudayaan 2018. Juga sangat berterima kasih kepada kawan yang telah memberikan kesempatan ini kepada saya. Sebab banyak hal yang saya dapatkan dalam acara tersebut. Utamanya wawasan dan pengalaman dari Para tokoh penerima anugerah kebudayaan. Dari mereka saya banyak belajar tentang arti loyalitas dan dedikasi dari sebuah pilihan. Apapun itu. (EP)
Salfok sama giftnya...cantik!
BalasHapuseh ada Wong Aksan ya...dah lama nggak ada kabarnya..ternyata tetap produktif di bidang seni meski beda yang digeluti.
Acara keren ini, penghargaan untuk para pelestari budaya! Salut dengan semangat mereka:)
Iya, Mba. Ada Wong Aksan. Aku juga enggak nyangka. Surprise aja. Karena memang sudah lama juga kan dia enggak terdengar kiprahnya. Ternyata...keren dah pokoknya. Eh, iya giftnya bikin mupeng Mba.. hehehehe
Hapus