Langsung ke konten utama

Lebih Dekat Dengan Nuklir Berkat Lembaga Terkait, BAPETEN

NUKLIR. Istilah yang masih menjadi momok menakutkan bagi masyarakat di Indonesia. Termasuk saya. Jika sudah bicara tentang nuklir, yang terbayang adalah bom dan perang. Sebab sejak kecil selalu bom dan perang yang dicontohkan. Tidak ada hal lain selain dua hal itu tadi. Padahal tanpa disadari dalam kehidupan sehari-hari, kita menikmati teknologi nuklir. What! Bagaimana bisa kita tidak menyadarinya? Sebab kita tidak bersentuhan langsung dengan teknologi nuklir.

Lalu apa saja teknologi nuklir yang sudah kita gunakan? Seperti apa pemanfaatannya? Apa tidak berbahaya bagi tubuh kita? Nuklir gitu loh! Semua pertanyaan itu dijawab dengan gamblang tanpa ada yang ditutup-tutupi oleh BAPETEN. Wah, siapa pula BAPETEN?

BAPETEN, Badan Pengawas Tenaga Nuklir. Mungkin teman-teman ada yang baru mendengar nama BAPETEN. Atau ada yang sudah pernah mendengar, seperti saya. Tapi tidak tahu persis seperti apa tugas dan wewenangnya. Nah, kebetulan saya mendapat kesempatan untuk mengikuti Media Gathering Bersama BAPETEN. Kegiatan yang diperuntukkan bagi para jurnalis, blogger dan vlogger untuk menggali sebanyak-banyaknya mengenai BAPETEN dan kaitannya dengan nuklir.

Tentang BAPETEN

BAPETEN adalah Lembaga non Kementerian yang di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden. Didirikan pada tanggal 8 Mei 1998. Tapi baru mulai berfungsi  pada tanggal 4 Januari 1999. Sesuai dengan singkatannya yaitu Badan Pengawas Tenaga Nuklir, maka secara keseluruhan tugas BAPETEN melaksanakan pengawasan terhadap segala kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia. Melalui peraturan perundangan, perizinan, dan inspeksi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.



Kalau teman-teman suka bepergian ke Kota tua melalui Harmoni, pasti selintasan pernah melihat gedung ini. Dengan tulisan BAPETEN yang sangat jelas dibagian atas gedung. Nah, inilah kantor BAPETEN. Berada di Jalan Gajah Mada No.8, Jakarta. Teman-teman mungkin tanpa disadari pernah juga berdiri di depan gedung ini. Ketika menunggu angkutan umum atau sedang janjian dengan seseorang. Letaknya tidak jauh dari jembatan penyeberangan soalnya.




Nama BAPETEN mungkin tak sepopuler lembaga pemerintah lain. Padahal peranannya sangat penting di dalam kehidupan masyarakat dan negara. Akibat kurangnya pemberitaan di televisi, radio dan media sosial lainnya. Membuat nama BAPETEN hanya dianggap sebagai angin lalu. Berlalu begitu saja. Tanpa menyadari bahwa BAPETEN pintu utama pemanfaatan teknologi nuklir. 


Dalam kegiatan Media Gathering Bersama BAPETEN para peserta mendapat kesempatan untuk mengenal lebih dekat tentang BAPETEN dan juga tentang teknologi nuklir. Pengenalan terhadap BAPETEN bukan hanya masalah kelembagaannya saja. Tetapi juga diajak langsung melihat-lihat kantor BAPETEN lengkap dengan penjelasan dari masing-masing kepala bagian. Wah, kantor BAPETEN yang selama ini hanya bisa dilirik-lirik dari kejauhan dengan berbagai tanya dalam hati. Akhirnya hari itu mendapat kesempatan untuk mengenalinya lebih dekat. Tak kenal maka tak sayang kalau istilah anak muda.

Selain itu para peserta juga diajak berkunjung ke BATAN dan melihat langsung sistem kerja Reaktor Serba Guna GA Siwabessy di Serpong. Wah, apa kaitan keduanya dengan BAPETEN? Sangat erat. BATAN sebagai lembaga pemanfaatan tenaga nuklir. Sementara BAPETEN merupakan lembaga pengawas tenaga nuklir.

Reaktor Serba Guna GA Siwabessy merupakan suatu reaktor nuklir fluks neutron cukup tinggi sehingga sangat sesuai sebagai sarana Iradiasi untuk produksi radio isotop, pengembangan elemen bakar dan komponen reaktor, penelitian dalam bidang sains materi dan sebagai riset lain dalam bidang industri nuklir.

Terkait Iradiasi, saya dan para peserta Media Gathering Bersama BAPETEN juga berkesempatan mengunjungi Gudang Iradiator. Melihat secara langsung sistem kerja Reaktor Serba Guna GA Siwabessy dan proses Iradiator. Membuka mata dan wawasan saya bahwa teknologi nuklir tidak seseram yang dibayangkan selama ini.

Untuk masuk ke dalam sana tidaklah sembarangan. Tubuh dan pakaian yang dikenakan harus steril. Jika tidak, akan terdeteksi oleh alat sensor. Ada seragam dan sepatu khusus yang dikenakan ketika😉akan masuk. Keluar masuk ruangan selalu diperiksa dengan ketat. Jadi memang tak sembarang orang bisa ke sana. Mekanisme dan sistem kerja di sana serba otomatis. Seandainya terjadi kesalahan maka dengan sendirinya alat-alat tersebut akan mati secara otomatis. Hal-hal manakutkan yang kerap dilihat melalui film-film Hollywood terkait laboratorium dan nuklir, sama sekali berbeda. Semua akan aman-aman saja.   Dan beruntunglah saya bisa mengunjungi tempat tersebut.

Sekilas BATAN

Dibandingkan dengan nama BAPETEN, masyarakat mungkin lebih mengenal nama BATAN (Badan Tenaga Atom Nasional) yang keberadaannya memang lebih awal dari BAPETEN.

Pada tahun 1954 Indonesia membentuk Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktivitet. Yaitu melakukan penyelidikan terhadap kemungkinan adanya jatuhan radioaktif dari ujicoba nuklir di lautan Pasifik.

Malalui Peraturan Pemerintah No.75 tahun 1958, pada tanggal 5 Desember 1958 dibentuklah Dewan Tenaga Atom  dan Lembaga Tenaga Atom. Yang kemudian disempurnakan menjadi Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) berdasarkan UU No.31 tahun 1964.


Untuk lebih meningkatkan penguasaan dibidang IPTEK Nuklir, pada tahun 1965 diresmikan pengoperasian reaktor atom pertama (Triga Mark II) di Bandung. Kemudian berturut-turut dibangun pula beberapa fasilitas litbangyasa yang tersebar diberbagai pusat penelitian.

Pusat Penelitian Tenaga Atom Pasar Jumat, Jakarta (1966), Pusat Penelitian Atom GAMA, Yogyakarta (1967) dan Reaktor Serba Guna 30MW GA Siwabessy, Serpong (1987).

Dengan perubahan paradigma, pada tahun 1997 ditetapkan UU No.10 tentang ketenagakerjaan nukliran yang diantaranya mengatur pemisahan unsur Pelaksana Kegiatan Pemanfaatan Ketenaga ukiran (BATAN) dengan unsur Pengawas Tenaga Nuklir. Inilah yang mendasari terbentuknya BAPETEN.

BAPETEN, Nuklir dan Manfaatnya

Diawal sudah diterangkan bahwa ketika mendengar kata nuklir, yang terlintas adalah tentang bom dan perang. Padahal tenaga nuklir merupakan teknologi yang canggih dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Baik secara sosial maupun ekonomi.

Masyarakat masih banyak yang berpandangan negatif dan takut dengan dampak yang diakibatkan dari penggunaan teknologi nuklir. Meski sesungguhnya teknologi nuklir sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Masyarakat tidak menyadari sebab tidak bersentuhan langsung. Tetapi produknya bisa dinikmati.


Teknologi nuklir biasa digunakan dalam berbagai bidang, antara lain medis, farmasi, industri nondestructive test (NDT), pertambangan minyak dan gas serta peralatan keamanan. Untuk keamanan bisa ditemui pada alat-alat pendeteksi penyelundupan narkotika dan zat radioaktif di bandara dan pelabuhan. Hanya fungsinya berbeda dengan alat pendeteksi barang dan logam.

Pemanfaatan tenaga nuklir aman selama diawasi dengan ketat dan instansi penggunanya patuh terhadap aturan. Di sini tugas BAPETEN sangat vital dalam menangani perizinan dan mengawasi instansi pemerintah hingga swasta yang memanfaatkan tenaga nuklir. "Kita yang rugi jika tidak memanfaatkan kemajuan teknologi," terang Kepala Biro Hukum dan Organisasi, Taruniyati Handayani.



Manfaat teknologi nuklir lainnya bisa menghidupkan perekonomian dan industri nasional. Melalui Iradiasi terhadap produk-produk pangan. Dengan Iradiasi, makanan tidak akan busuk dalam waktu yang lama, 6-12 bulan. Beberapa contoh makanan yang sudah tersentuh teknologi ini antara lain rendang, gudeg dan sayur-mayur yang akan diekspor.

Menurut Hendriyanto Hadi Tjahyono, Sekretaris Utama BAPETEN, proses Iradiasi itu tidak ada efeknya terhadap manusia. Penggunaan teknologi nuklir befungsi mematikan kuman dan bakteri. Jenis radiasi yang digunakan adalah X-Ray dan Gamma Ray. Semua akan aman selama dosisnya diatur dan tidak berlebihan. Dalam hal ini BATAN telah melakukan penelitian dan kajian mengenai takaran dosis yang aman. Itu bisa menjadi patokan bagi industri. Dan semua itu dalam pengawasan BAPETEN. Jadi tidak sembarangan.

BAPETEN, Kaitannya dengan Keamanan Nasional dan Dunia

Berbicara mengenai keamanan, dalam kesempatan ini saya dan para peserta Media Gathering Bersama BAPETEN juga diberi penjelasan mengenai alat-alat pengaman yang mampu mendeteksi adanya radiasi di sekitar kita oleh Abdul Kohhar TEP, Kepala Bagian Humas dan Protokol BAPETEN. Bahkan diajak melihat langsung semua peralatan pengamanan tersebut di kantor BAPETEN.

BAPETEN memiliki Indonesia Centre of Excellence on Nuclear Security-nya and Emergency Preparedness (I-CoNSEP). Wadah koordinasi antar lembaga dalam penanganan isu-isu terkait keamanan nuklir maupun kesiapsiagaan nuklir.


I-CoNSEP digagas pertama kali tahun 2014 dan mendapat dukungan penuh dari International Atomic Energi Agency (IAEA) atau Badan Tenaga Atom Internasional.

I-CoNSEP memiliki sumber daya manusia yang handal untuk menangani permasalahan keselamatan dan keamanan nuklir. Bahkan membantu negara lain dalam mengembangkan isu dan keselamatan nuklir di negara bersangkutan.




Saat ini ancaman penggunaan tenaga nuklir oleh sekelompok teror mendapat perhatian dunia. Untuk itu BAPETEN melakukan koordinasi dengan POLRI dan lembaga terkait, guna memastikan keselamatan dan keamanan penggunaan bahan radioaktif yang disalahgunakan dalam bentuk dirty bomb. Terutama dalam acara-acara besar seperti Asian Games yang baru saja berlangsung di Indonesia. Bisa dibayangkan seperti apa dampaknya jika dalam perhelatan akbar tersebut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan? 



Berikut beberapa target ancaman yang perlu diwaspadai:

1 . Lokasi pertandingan olahraga
2 . Pertemuan Internasional
3 . Lokasi konser musik
4 . Lokasi pameran
5 . Fasilitas penting lain seperti bandara, pelabuhan, hotel dan lain-lain.

Di sini peran I-CoNSEP sangat diperlukan. Dengan menggunakan detektor nuklir, mereka para ahli dibidangnya mendeteksi ada tidaknya radiasi nuklir di sekitar area tersebut. Beberapa titik penting dipasangi alat detektor. Salah satu alat pengaman tersebut adalah RMP (Radiation Portal Monitor).



Gedung Reaktor Serba Guna GA Siwabessy, Serpong


Mendengar penjelasan sebelum memasuki gedung reaktor


Mendengar penjelasan di gedung reaktor sebelum melihat sistem kerja dalam gedung reaktor

Inilah gedung Iradiator


Mendengar penjelasan dari petugas Iradiator dan melihat langsung proses kerja Iradiator

Dalam penjelasannya mengenai sistem keamanan I-CoNSEP, Abdul Kohhar juga mengenalkan kepada para peserta mengenai beberapa rambu dan lambang-lambang serta kegunaannya. Sehingga kita tahu arti dari lambang-lambang yang terpasang. 

Inilah peran BAPETEN sebagai lembaga pengawas pemanfaatan tenaga nuklir di Indonesia. Selain menangani fungsi pengawasan pemanfaatan tenaga nuklir, juga berperan aktif dalam menjaga keselamatan dan keamanan nuklir di Indonesia.








Namun demikian BAPETEN tidak dapat bekerja sendiri. Peran aktif masyarakat diperlukan untuk membantu fungsi pengawasan agar pemanfaatan IPTEK nuklir dapat selamat, aman dan memberikan kesejahteraan.

Para peserta Media Gathering Bersama BAPETEN

Teknologi apapun pasti memilki dampak positif dan negatif. Tinggal bagaimana kita meminimalkan dampak negatifnya dan memaksimalkan dampak positifnya untuk kesejahteraan. Termasuk teknologi nuklir. Secara guyonan, bisa kita berseloroh tentang dampak adanya bom atom, "Jika tidak ada perang Pasifik dan bom atom yang meluluhlantakkan dua kota di Jepang, Hiroshima dan Nagasaki. Mungkin Indonesia belum memproklamirkan kemerdekaannya pada tahun 1945." Jadi.......


"Nuklir...., jangan takut. Kan ada BAPETEN yang mengawasi. Jadi aman deh."


Sumber informasi dan foto: www.bapeten.go.id
                         .                        www.batan.go.id
                                                  Buletin BAPETEN
                                                  Dokumen pribadi


#mengenalBAPETEN
#bloggermuslimah
#perempuanberkebaya
#ayoBATAN
                                 
                                 


Komentar

  1. Mantaf mba den.. saya jadi lebih tau tentang BAPETEN dan manfaat nuklir 😄

    BalasHapus
  2. Iya, Mba. Senang bisa memberi informasi yang bermanfaat. Terima kasih sudah berkunjung.

    BalasHapus
  3. Hihihi..sama, saya juga menganggap nuklir itu menyeramkan. Jadi tahu setelah baca ulasan mbak denik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena belum tahu jadi merasa seram. Setelah tahu Yo biasa saja ternyata Mba..hihihi...terima kasih ya Mba sudah berkunjung. Senang bisa berbagi cerita dan manfaat.

      Hapus
  4. Terima kasih untuk artikel yang apik ini mbak. Memang betul saya sendiri juga selalu parno setiap kali mendenger kata nuklir. Tenaga jenis apapun mampu memberi manfaat jika diolah dan dimanfaatkan dalam kadar yang pas. Semoga ke depannya Indonesia mampu memaksimalkan tenaga yang satu ini untuk kemaslahatan rakyat Indonesia secara merata.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misteri Pohon Besar di Kalibata City Apartement

Saat saya sedang berjalan-jalan di Kalibata City Apartment, Jakarta Selatan. Pandangan saya tertarik pada sebuah pohon besar di samping belakang apartement. Ukuran pohonnya memang besar sekali. Pikir saya. ”Kenapa tidak ditebang? Bisa bahaya kalau roboh.”  Dokumen pribadi Saya pun iseng menanyakan hal tersebut kepada kawan yang sudah lama tinggal di sana. Jawabannya sungguh membuat merinding bulu kuduk.  “Gak ada yang bisa menebang pohon tersebut. Karena banyak penunggunya. Setiap malam ada saja yang melihat penampakan-penampakan dibawah pohon itu.”  Hiiii...Seram juga ya, pikir saya. “Makanya ada semacam meja kecil diatas pohon itu. Untuk tempat sesajen. Biar penunggunya gak mengganggu orang-orang di sini,” papar kawan saya. Diam-diam ada rasa penasaran dalam hati saya. Seperti apa sih pohon itu jika dilihat dari dekat?  Maka saya pun mendekati pohon tersebut. Memang besar sekali. Terlihat dari batangnya yang besar dan tinggi. Nama pohonnya ternyata pohon mahoni. Usianya lebih

Alhamdulillah Bisa Kentut

Uuupppss!!! Ini bukan bicara jorok atau kotor. Tapi hanya untuk mengingatkan. Bahwa maaf, kentut itu termasuk anugerah terindah yang patut disyukuri. Loh! Kok? Eits, jangan bengong begitu ah. Coba saja rasakan ketika kita beberapa hari ternyata enggak bisa kentut. Rasanya ini perut kembung dan enggak enak. Tapi begitu bisa kentut. Rasanya legaaaa...sekali. Bisa terbayang toh bagaimana mereka yang tidak bisa kentut atau BAB (Buang air besar) akhirnya harus ke rumah sakit untuk diambil tindakan. Maka bersyukurlah kita yang bisa kentut setiap saat. Selama ini kita mengucapkan syukur itu jika berhubungan dengan rezeki dan sesuatu yang menyenangkan.  "Alhamdulillah dagangan hari ini ludes."  Atau  "Alhamdulillah si kakak juara kelas." Sangat jarang jika mengeluarkan kentut langsung mengucap Alhamdulillah. Padahal kentut salah satu nikmat yang luar biasa.  Jadi mulai sekarang biasakan mengucap syukurnya bukan saja ketika berhubungan dengan rezeki dan gengsi.

Gaya Rambut Muslimah yang Dianjurkan

Gaya rambut seseorang biasanya mengikuti karakter diri orang tersebut. Jika ia seorang yang aktif dan energik. Maka gaya rambut yang dipilih biasanya model Demi Moore. Itu loh si cantik di film Ghost. Gaya rambut ala Demi Moore Image foto by Lifestyle Okezone Gaya rambut ala Demi Moore sempat nge-hits di jamannya. Atau gaya rambut ala Putri Diana. Mendiang istri Pangeran Charles dari Inggris ini tetap cantik dan anggun meski berambut pendek. Gaya rambut ala Putri Diana Image foto by pinteres Bagi orang yang memiliki rambut panjang disebut sebagai orang yang sabar. Karena memiliki rambut panjang memang butuh kesabaran. Terutama dalam hal perawatan. Image foto by tagged.com Sementara orang yang menyukai gaya rambut pendek disebut sebagai orang yang tidak sabaran. Ingin serba cepat dalam bertindak. Tentu orang yang seperti ini tidak akan sabar kalau harus merawat rambut. Itu semua pendapat yang saya yakini ketika belum berhijab. Setelah berhijab dan mengetahui