Langsung ke konten utama

Surat Untuk Si Bos

Selamat Pagi Bos,

Terima kasih untuk gaji yang telah diberikan bulan ini. Gaji yang saya terima setiap bulannya memang sangat bermanfaat bagi kehidupan keluarga kecil kami. Saya tidak memungkiri bahwa pekerjaan yang diberikan kepada saya, besar peranannya dalam kelangsungan hidup keluarga saya. Sekali lagi terima kasih banyak  Bos.

Picture by pixabay

Selamat Pagi Bos,

Mohon maaf jika selama saya bekerja ada hal-hal yang dengan atau tanpa disadari, kerap membuat Bos kesal. Karena saya hanya manusia biasa yang tak luput dari salah dan khilaf. Begitupun sebaliknya. Saya juga telah memaafkan segala kesalahan Bos yang tanpa Bos sadari sudah menyinggung perasaan ini.


Selamat pagi  Bos,

Tetapi sekali lagi, saya hanyalah manusia biasa yang memiliki keterbatasan. Dan batas kesabaran serta kesanggupan saya dalam menghadapi Bos hanya sampai di sini. Silakan Bos mencari orang lain yang lebih kuat dan sabar dalam menghadapi caci maki. Karena saya sudah tidak sanggup lagi.

Selamat pagi  Bos,

Saya memang membutuhkan uang. Tetapi bukan berarti saya menghalalkan berbagai cara demi uang tersebut. Termasuk berdiam diri kala harga diri dilukai. Dan itu yang Bos lakukan kemarin terhadap saya. Meskipun hanya kata-kata, tetapi tajamnya melebihi pedang. Sehingga membuat saya terluka.

Selamat pagi Bos,

Saya mengundurkan diri mulai detik ini. Silakan mencari pengganti saya. Satu pesan saya, meskipun sanggup membayar orang. Bukan berarti bisa semena-mena terhadap orang tersebut. Bos butuh tenaga, kami butuh uang. Sama-sama toh! Jadi jangan ada yang dirugikan. Saya rasa cukup sekian surat dari saya. 

Terima kasih

#10DaysKF
#harike-9
#tantanganmenulis
#suratuntukseseorang

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Dari Dekat Para Pengisi Suara Animasi "Doraemon"

DORAEMON. Salah satu film animasi yang cukup populer di Indonesia. Merupakan judul sebuah manga dari Jepang karya Fujiko F. Fujio. Terbit pertama kali pada Desember 1969. Doraemon adalah sebuah robot musang yang datang dari abad ke-22. Doraemon dikirim untuk menolong Nobita. Seorang anak kelas 5 Sekolah Dasar yang sangat pemalas. Tujuannya agar keturunan Nobita dapat menikmati kesuksesan di masa depan, tidak menderita akibat sifat pemalas Nobita. Dalam cerita ini Nobita suka lalai dan tidak mau mendengarkan apa kata Doraemon. Sehingga benda-benda dari Doraemon yang gunanya untuk membantu dan mewujudkan keinginan Nobita, kerap jatuh ke tangan teman-temannya yang usil. Kekacauan pun terjadi karena ulah teman-temannya. Gian, Shizuka, dan Suneo adalah tokoh-tokoh sentral dalam cerita ini. Anime Doraemon dan kawan-kawan        Di Indonesia anime Doraemon dikenal sejak 13 November 1988 sampai sekarang. Disiarkan oleh stasiun tel...

Layar Tancap Dalam Kenangan

Pada suatu hari ketika saya melewati sebuah perkampungan yang sedang menggelar hajatan, ada sebuah pemandangan yang tiba-tiba menggelitik hati. Yaitu layar tancap (layar tancep). Sesuatu yang sudah jarang sekali ditemukan. Apalagi di zaman sekarang.  Dokumen pribadi Padahal beberapa tahun yang lalu layar tancap pernah menjadi primadona masyarakat. Terutama masyarakat kalangan menengah ke bawah. Dahulu dalam setiap acara hajatan terutama jika masyarakat Betawi yang menggelarnya, layar tancap menjadi sebuah hiburan yang ditunggu-tunggu. Semacam tren mark yang tak boleh dilewatkan. Bahkan bisa menaikkan gengsi si pemilik hajat, bila dilihat dari jenis layar tancap yang disewa. Mabak. Itu salah satu jenis layar tancap yang dianggap paling bagus. Dari tampilan di layar, kejernihan suara dan kualitas gambar yang baik, mabak memang berbeda. Oleh karena itu harga sewanya konon mahal. Tak heran bila si empunya hajatan lantas disebut sebagai orang yang mampu. Sekitar tahun 1990-an ke...

Misteri Pohon Besar di Kalibata City Apartement

Saat saya sedang berjalan-jalan di Kalibata City Apartment, Jakarta Selatan. Pandangan saya tertarik pada sebuah pohon besar di samping belakang apartement. Ukuran pohonnya memang besar sekali. Pikir saya. ”Kenapa tidak ditebang? Bisa bahaya kalau roboh.”  Dokumen pribadi Saya pun iseng menanyakan hal tersebut kepada kawan yang sudah lama tinggal di sana. Jawabannya sungguh membuat merinding bulu kuduk.  “Gak ada yang bisa menebang pohon tersebut. Karena banyak penunggunya. Setiap malam ada saja yang melihat penampakan-penampakan dibawah pohon itu.”  Hiiii...Seram juga ya, pikir saya. “Makanya ada semacam meja kecil diatas pohon itu. Untuk tempat sesajen. Biar penunggunya gak mengganggu orang-orang di sini,” papar kawan saya. Diam-diam ada rasa penasaran dalam hati saya. Seperti apa sih pohon itu jika dilihat dari dekat?  Maka saya pun mendekati pohon tersebut. Memang besar sekali. Terlihat dari batangnya yang besar dan tinggi. Nama pohonnya ternyata pohon mah...