Langsung ke konten utama

Diary Bimtek Penulis Sejarah Kemendikbud 2017 (Kejutan Dari Yang di Atas)

Dalam hidup ini banyak hal-hal yang tak terduga menimpa pada kita. Saya, kamu dan kita semua. Saya menyebutnya kejutan dari Tuhan. Baik itu kejutan menyenangkan atau yang menyedihkan. Keduanya bisa beriringan, bergantian atau bertubi-tubi dalam satu waktu.

Kita tidak perlu bertanya kenapa? Kok begini? Ketika kejutan yang diberikan oleh-Nya tak sesuai dengan hati kita. Syukuri dan jalani saja. Karena pasti ada kebaikan di dalamnya. Tidak mungkin Tuhan menjerumuskan kita. Baik kejutan menyenangkan atau menyedihkan. Semua pasti ada hikmahnya.

Tahun ini, tepatnya awal 2017 Tuhan memberi saya kejutan menyenangkan. Diawali dari pesan masuk yang dikirim oleh seorang kawan. Mengabarkan tentang seleksi Bimtek Penulis Sejarah yang diadakan oleh Kemendikbud. Awalnya sempat mencucu (cemberut) terhadap kawan saya itu.

Bagaimana tidak? Lha, wong memberi info kok ya sudah mepet waktunya. Tinggal menghitung jam. Sedangkan salah satu syaratnya harus mencantumkan tulisan berupa judul dan outlinenya. Ini kan bikin mules. Senang dan tertarik dengan info yang diberikan. Tapi bingung mau mengajukan tulisan tentang apa?

Bimtek Penulis Sejarah Kemendikbud 2017 (dokpri)

Namun saya berpikir. Kesempatan itu tidak datang dua kali. Tidak boleh menyerah sebelum berjuang. Maka sambil menghitung waktu saya mulai membuat coret-coretan. Alhamdulillah saya tergabung dalam ODOP (One Day One Post). Jadi biar pun tak pandai sekali dalam urusan tulis menulis, tetapi pernah dilatih dan mendapatkan tantangan menulis sekali duduk tanpa edit.

Saya praktikkan teori tersebut untuk momen kepepet seperti ini.  Begitu selesai langsung dikirim. Uuups, lega. Setidaknya saya sudah mencoba. Hasil akhir serahkan yang di atas. Setidaknya apa yang menjadi ide saya sudah dibaca oleh orang lain. Yaitu panitia kegiatan tersebut.

Pengumuman hasil seleksi dikabarkan melalui email. Dua Minggu setelah batas akhir. Tepatnya akhir Januari yang lalu. Sementara pelaksanaan kegiatan baru akhir Februari 2017. Tepatnya 28 Februari sampai 3 Maret 2017. Saya pesimis lolos. Karena mengirimnya sudah mepet. Pesertanya pun dari Jabodetabek dan Banten. Ya, sudah. Santai saja. Judulnya sudah memulai tahun baru dengan gebrakan baru. Ciee..Ciee...Ini sih motivasi diri saya saja. Santai. Yang penting semangat menjalani hari-hari.

Suasana Bimtek Penulis sejarah Kemendikbud 2017 (dokpri)

Maka ketika menerima email dan saya dinyatakan lolos menjadi salah satu peserta. Wow, rasanya kaget sekali. Tidak mengira. Apalagi kawan yang memberi info ternyata tidak lolos seleksi di Jakarta. Akhirnya dia mengejar yang di Bandung. Karena ini serentak di 4 kota besar. Jakarta, Bandung, Surabaya dan Jogja. Syukurnya kawan saya lolos yang di Bandung. Jadi saya tidak perlu merasa tak enak hati. Setelah dinyatakan lolos.

Satu bulan itu saya mulai menyiapkan bahan-bahan dan materi. Karena memang pada saat pelaksanaan, kita diminta membawa bahan-bahan tulisan yang diajukan. Sesuai tulisan yang kita ajukan. Parahnya, saya lupa mengajukan tulisan apa waktu itu. Alhasil saya menanyakan kembali ke panitia. Syukurnya lagi, panitia yang menjadi penghubung peserta sangat baik hati dan tidak galak. Jadi komunikasi kami berjalan lancar.

Mendekati hari H saya sempat deg-degan juga. Karena melihat peserta yang terpilih hebat-hebat. Ada yang dosen, penulis, ahli sejarah dan orang-orang dari kementerian terkait. Wow. Wajar jika merasakan hal itu. Tapi lagi-lagi saya semangati diri.

“Jangan takut! Bersyukur. Diniati untuk menambah ilmu, pengalaman dan juga teman. Nikmati semua sebagai kejutan dari Tuhan. Semangaaaattt!” 

Begitulah saya menyemangati diri. Kini di sini saya berada sampai empat hari ke depan. Di hotel Ambhara, Jakarta yang menjadi lokasi Bimtek Penulis Sejarah Kemendikbud 2017.

#onedayonepost
#maret2017
#harike-1
#bimtek

   





Komentar

  1. subhanallah mbak Denik. Selamat atas diterimanya,semoga menjadi berkah untuk ke depannya..

    BalasHapus
  2. Sama banget Mbak, hihi. Saya pun tak menyangka bisa lolos. Lihat peserta yang lain juga keren-keren banget. Mbak juga keren lho, konsisten dengan kebayanya (saya memerhatikan lho Mbak, hihi). Tapi pada akhirnya memang jadi pengalaman yang sangat menyenangkan. Bisa banyak belajar soal semua hal, tak cuma soal sejarah, dan tak cuma dari para pengajar, tapi dari semua orang juga, hehe.
    Dan saya bahkan belum menulis soal kegiatan kemarin, haha. ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, betul Mas Gara. Hal yang utama dan penting dari semua ini adalah pembelajaran diri. Kita belajar dari semua yang ada disekeliling dalam waktu 4 hari itu.

      Hapus
  3. Ma sya Allah, kereeen, Mba... Kalau berkenan, boleh ya Mba dibagi juga tentang bagaimana menulis sejarah yang baik. Pengin tahu karena katanya sejarah kan tergantung siapa yang menulis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mba. Insya Allah nanti saya share ilmu yang didapat selama bimtek.

      Hapus
  4. Masya Allah..Mbak Denik..satu kata: Kereeen!

    BalasHapus
  5. maasyaaAllah Alhamdulillah ya mbak Denik... semoga menjadi berkah dan bermanfaat buat kedepannya danmasyarakat luas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiiin...terima kasih Mba. Ini selalu berpikir. Apa ya yang akan saya baktika bagi masyarakat

      Hapus
  6. Mantap Mbak Denik! By the way, ini nantinya mengarah kemana kegiatannya Mbak? Tujuan kegiatannya apa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tujuannya memberi bimbingan dan ilmu tentang cara-cara menulis hal-hal yang terkait sejarah. Nah, kita yang sudah terlibat di sini bisa mengajukan proposal ke Kemendikbud bidang sejarah untuk melakukan penelitian. Kalo lolos ya didanai. Seperti itu Mba.

      Hapus
  7. Kereen, Mba Denik. Aku malah ngga bisa nulis kalu waktunya mepett banget. Yang ada ngeblank semuanya😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha...rezeki-tezekian juga sih Mba. Kebetulan rezeki saya mungkin, jadi lolos..hihihi

      Hapus
  8. Lha ini postingan tahun 2017 ternyata, kirain td typo hehe.
    Btw kalau gak salah tahun ini diadakan di Bogor ya mbak.
    Kyknya pernah tau infonya tapi ada acara menginap saat weekdays ya pas deh, bingung ninggalin anak2 :(
    Moga2 kapan2 bisa ikutan, entah kapan :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mba. Ini diadakan setiap tahun. Acaranya di hotel selama 4 hari, jadi ya mau gak mau menginap.. hehehe

      Hapus
  9. Whuaa keren mba Denik. Bagi tipsnya dong, hee...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apa ya tipsnya? Bingung juga saya. Paling menulislah dari hati.. hehehe

      Hapus
  10. Aku selalu suka sama tulisan mbak denik. Benar-benar menginspirasi dan memberi energi positif

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mba. Alhamdulillah jika berkenan dengan tulisan saya.

      Hapus
  11. Selamat y mba... Semangat mba pasti bisa dan mkin menginspirasi melalyi tulisan2 ny

    BalasHapus
  12. Barakallah, Mba. Makin luas jangkauannya

    BalasHapus
  13. ah memang bu, Hidup adalah tentang misteri.. byk kejutan. selamat ya bu Denik... Semangat trs pokonya hihi

    BalasHapus
  14. Keren deh Mbak Denik. Tahun ini diadakan lagi nggak ya?

    BalasHapus
  15. Pastinya seneng banget ya Mbak Menjadi peserta lolos

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Dari Dekat Para Pengisi Suara Animasi "Doraemon"

DORAEMON. Salah satu film animasi yang cukup populer di Indonesia. Merupakan judul sebuah manga dari Jepang karya Fujiko F. Fujio. Terbit pertama kali pada Desember 1969. Doraemon adalah sebuah robot musang yang datang dari abad ke-22. Doraemon dikirim untuk menolong Nobita. Seorang anak kelas 5 Sekolah Dasar yang sangat pemalas. Tujuannya agar keturunan Nobita dapat menikmati kesuksesan di masa depan, tidak menderita akibat sifat pemalas Nobita. Dalam cerita ini Nobita suka lalai dan tidak mau mendengarkan apa kata Doraemon. Sehingga benda-benda dari Doraemon yang gunanya untuk membantu dan mewujudkan keinginan Nobita, kerap jatuh ke tangan teman-temannya yang usil. Kekacauan pun terjadi karena ulah teman-temannya. Gian, Shizuka, dan Suneo adalah tokoh-tokoh sentral dalam cerita ini. Anime Doraemon dan kawan-kawan        Di Indonesia anime Doraemon dikenal sejak 13 November 1988 sampai sekarang. Disiarkan oleh stasiun tel...

Layar Tancap Dalam Kenangan

Pada suatu hari ketika saya melewati sebuah perkampungan yang sedang menggelar hajatan, ada sebuah pemandangan yang tiba-tiba menggelitik hati. Yaitu layar tancap (layar tancep). Sesuatu yang sudah jarang sekali ditemukan. Apalagi di zaman sekarang.  Dokumen pribadi Padahal beberapa tahun yang lalu layar tancap pernah menjadi primadona masyarakat. Terutama masyarakat kalangan menengah ke bawah. Dahulu dalam setiap acara hajatan terutama jika masyarakat Betawi yang menggelarnya, layar tancap menjadi sebuah hiburan yang ditunggu-tunggu. Semacam tren mark yang tak boleh dilewatkan. Bahkan bisa menaikkan gengsi si pemilik hajat, bila dilihat dari jenis layar tancap yang disewa. Mabak. Itu salah satu jenis layar tancap yang dianggap paling bagus. Dari tampilan di layar, kejernihan suara dan kualitas gambar yang baik, mabak memang berbeda. Oleh karena itu harga sewanya konon mahal. Tak heran bila si empunya hajatan lantas disebut sebagai orang yang mampu. Sekitar tahun 1990-an ke...

Misteri Pohon Besar di Kalibata City Apartement

Saat saya sedang berjalan-jalan di Kalibata City Apartment, Jakarta Selatan. Pandangan saya tertarik pada sebuah pohon besar di samping belakang apartement. Ukuran pohonnya memang besar sekali. Pikir saya. ”Kenapa tidak ditebang? Bisa bahaya kalau roboh.”  Dokumen pribadi Saya pun iseng menanyakan hal tersebut kepada kawan yang sudah lama tinggal di sana. Jawabannya sungguh membuat merinding bulu kuduk.  “Gak ada yang bisa menebang pohon tersebut. Karena banyak penunggunya. Setiap malam ada saja yang melihat penampakan-penampakan dibawah pohon itu.”  Hiiii...Seram juga ya, pikir saya. “Makanya ada semacam meja kecil diatas pohon itu. Untuk tempat sesajen. Biar penunggunya gak mengganggu orang-orang di sini,” papar kawan saya. Diam-diam ada rasa penasaran dalam hati saya. Seperti apa sih pohon itu jika dilihat dari dekat?  Maka saya pun mendekati pohon tersebut. Memang besar sekali. Terlihat dari batangnya yang besar dan tinggi. Nama pohonnya ternyata pohon mah...