Langsung ke konten utama

Diary Bimtek Penulis Sejarah Kemendikbud 2017 (Jelajah Glodok-Museum Sejarah Jakarta)

Setelah dua hari mendapat materi mengenai penulisan sejarah. Hari ini Rabu, 2 Maret 2017 kami akan diajak berkeliling menyusuri Glodok-Museum Sejarah Jakarta untuk orientasi lapangan. Peserta dibagi menjadi 5 kelompok. Masing-masing kelompok mendapatkan tugas untuk mengadakan penelitian lapangan sesuai tugas yang diberikan.

Dokumen pribadi

Pagi itu kami berangkat dengan satu bus besar. Suasana begitu ceria seperti keriangan anak-anak SMA yang akan study tour. Dalam kebersamaan seperti ini usia sudah terlupakan. Hanya keceriaan dan keriangan yang tercipta antara kami. Ditengah perjalanan salah satu peserta ada yang tidak enak badan. Kebetulan kawan sekamar saya. Semua pun saling bantu dan memberikan semangat. Akhirnya kawan yang tak enak badan itu bisa mengikuti perjalanan sampai akhir.

Penyusuran dimulai dari Petak Sembilan, Pancoran, Glodok. Geliat para pedagang di sana yang menjajakan aneka dagangan sempat menggelitik hati untuk berbelanja. Untungnya iman ini masih kuat sehingga tidak tergoda. Meskipun ada juga yang saya beli.

Dari sana penyusuran dilanjutkan menuju Klenteng, Gereja, Museum Bank Indonesia dan berakhir di Museum Sejarah Jakarta. Banyak hal yang dilihat, didengar dan dirasakan. Menyelaraskan antara yang didengar dengan kenyataan yang ada. Semua itu menambah wawasan baru. Meskipun bukan baru pertama ke sana. 

Dokumen pribadi

Usai orientasi lapangan kami pun segera kembali ke hotel. Malam itu akan diadakan presentasi dan evaluasi mengenai apa-apa yang sudah kami pelajari. Tapi kawan yang tadi sakit ternyata berlanjut sakitnya begitu tiba di kamar. Saya pun sebagai kawan berusaha membantu sepol kemampuan.

Setelah membantu kawan yang sakit. Tak lama giliran saya yang merasakan pening dikepala. Saya pun merebahkan diri sejenak untuk menghilangkan pening. Tanpa sadar rupanya saya tertidur. Baru beberapa jam kemudian terbangun. Itu pun setelah kawan saya sayup-sayup dalam keadaan melayang mendengar suara pintu diketuk. Dan benar. Salah satu peserta datang memberitahu ini dan itu. Kami pun keluar dan turun dalam keadaan melayang setengah pusing.

Saya sambil mengingat-ingat ada kejadian apa yang membuat tubuh kami drop. Dan baru ingat bahwa malam sebelum orientasi lapangan, kami memang baru bisa tidur pukul 03.30 WIB. Ada satu hal yang kami lakukan sampai larut malam. Ditambah menuntaskan tugas yang diberikan. Wajar jika kami akhirnya ngedrop. Ada perasaan tak enak dengan kawan satu grup sebenarnya. Juga tidak bisa mendengarkan hasil evaluasi hari itu. Tetapi inilah hidup. Kita berencana Tuhan penentunya.

Begitu menyelesaikan administrasi dan juga foto bersama untuk terakhir kali. Kami para peserta dan juga panitia saling berjabat tangan sebagai tanda perpisahan. Terbersit perasaan sedih dihati. Esok kami sudah tidak bertemu seperti biasa lagi. Masing-masing akan sibuk dengan urusan packing dan lain-lain.

Foto bersama hari terakhir (dokpri)

Kebersamaan kami yang singkat memberi makna yang dalam dihati saya. Meski kami berbeda, saling berdebat dalam forum dan tidak saling mengenal sebelumnya. Tetapi karena dipertemukan dengan niat yang sama. Maka segala perbedaan itu menjadi kebersamaan yang indah dalam jalinan pertemanan.

Apapun bentuknya. Dengan siapa pun itu. Namanya pertemuan akan berujung pada perpisahan. Dan sekecil apapun, perpisahan itu memberikan jejak tak enak dihati bernama kesedihan. Tetapi lagi-lagi inilah hidup. Semua harus dihadapi dan dijalani dengan lapang hati. Dengan satu kesyukuran pada yang di atas. Sebab kita terpilih untuk merasakan indahnya kebersamaan ini.

#onedayonepost
#maret2017
#harike-3
#bimtek

















Komentar

  1. Balasan
    1. Iya, betul. Dan silaturrohim itu indah serta memperkuat persatuan.

      Hapus
  2. Mbak Denik.... Jadi dirimu sakit juga ya malam itu.. Pantesan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehehe...Begitulah. Cekot-cekot kepalaku Mba. Kurang tidur eh besoknya keliling.. Hehehe

      Hapus
  3. Bagi-bagi ilmunya dong mbk Denik 😊

    BalasHapus
  4. Perjalanan kemarin memang membuka mata banget bahwa ada jutaan hal sejarah yang dapat digali dari sebuah perjalanan jika saja kita mau membuka mata lebih lebar. Ilmu yang diberikan juga sudah jadi panduan yang matang banget menurut saya soal apa yang harus dilakukan. Sungguh tak rugi ada di antara Mbak dan teman-teman yang sangat hebat kemarin. Saya belajar sangat banyak. Terima kasih Mbak, hehe. Cepat pulih ya!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Dari Dekat Para Pengisi Suara Animasi "Doraemon"

DORAEMON. Salah satu film animasi yang cukup populer di Indonesia. Merupakan judul sebuah manga dari Jepang karya Fujiko F. Fujio. Terbit pertama kali pada Desember 1969. Doraemon adalah sebuah robot musang yang datang dari abad ke-22. Doraemon dikirim untuk menolong Nobita. Seorang anak kelas 5 Sekolah Dasar yang sangat pemalas. Tujuannya agar keturunan Nobita dapat menikmati kesuksesan di masa depan, tidak menderita akibat sifat pemalas Nobita. Dalam cerita ini Nobita suka lalai dan tidak mau mendengarkan apa kata Doraemon. Sehingga benda-benda dari Doraemon yang gunanya untuk membantu dan mewujudkan keinginan Nobita, kerap jatuh ke tangan teman-temannya yang usil. Kekacauan pun terjadi karena ulah teman-temannya. Gian, Shizuka, dan Suneo adalah tokoh-tokoh sentral dalam cerita ini. Anime Doraemon dan kawan-kawan        Di Indonesia anime Doraemon dikenal sejak 13 November 1988 sampai sekarang. Disiarkan oleh stasiun tel...

Layar Tancap Dalam Kenangan

Pada suatu hari ketika saya melewati sebuah perkampungan yang sedang menggelar hajatan, ada sebuah pemandangan yang tiba-tiba menggelitik hati. Yaitu layar tancap (layar tancep). Sesuatu yang sudah jarang sekali ditemukan. Apalagi di zaman sekarang.  Dokumen pribadi Padahal beberapa tahun yang lalu layar tancap pernah menjadi primadona masyarakat. Terutama masyarakat kalangan menengah ke bawah. Dahulu dalam setiap acara hajatan terutama jika masyarakat Betawi yang menggelarnya, layar tancap menjadi sebuah hiburan yang ditunggu-tunggu. Semacam tren mark yang tak boleh dilewatkan. Bahkan bisa menaikkan gengsi si pemilik hajat, bila dilihat dari jenis layar tancap yang disewa. Mabak. Itu salah satu jenis layar tancap yang dianggap paling bagus. Dari tampilan di layar, kejernihan suara dan kualitas gambar yang baik, mabak memang berbeda. Oleh karena itu harga sewanya konon mahal. Tak heran bila si empunya hajatan lantas disebut sebagai orang yang mampu. Sekitar tahun 1990-an ke...

Misteri Pohon Besar di Kalibata City Apartement

Saat saya sedang berjalan-jalan di Kalibata City Apartment, Jakarta Selatan. Pandangan saya tertarik pada sebuah pohon besar di samping belakang apartement. Ukuran pohonnya memang besar sekali. Pikir saya. ”Kenapa tidak ditebang? Bisa bahaya kalau roboh.”  Dokumen pribadi Saya pun iseng menanyakan hal tersebut kepada kawan yang sudah lama tinggal di sana. Jawabannya sungguh membuat merinding bulu kuduk.  “Gak ada yang bisa menebang pohon tersebut. Karena banyak penunggunya. Setiap malam ada saja yang melihat penampakan-penampakan dibawah pohon itu.”  Hiiii...Seram juga ya, pikir saya. “Makanya ada semacam meja kecil diatas pohon itu. Untuk tempat sesajen. Biar penunggunya gak mengganggu orang-orang di sini,” papar kawan saya. Diam-diam ada rasa penasaran dalam hati saya. Seperti apa sih pohon itu jika dilihat dari dekat?  Maka saya pun mendekati pohon tersebut. Memang besar sekali. Terlihat dari batangnya yang besar dan tinggi. Nama pohonnya ternyata pohon mah...