Langsung ke konten utama

Pasar Lama The Magnet of Kota Tangerang

Kota Tangerang merupakan kota terbesar di Provinsi Banten. Kota ketiga terbesar di kawasan Jabodetabek. Menjadi kota satelit pendukung ibukota. Pada 28 Februari 2018 nanti usianya 25 tahun. Usia yang cukup matang dalam sebuah proses pertumbuhan.

Jika diibaratkan setangkai bunga, Kota Tangerang sekarang ini sedang mekar-mekarnya. Keindahannya terpancar dari tiap kelopak yang merekah. Menarik hati dan sungguh sedap dipandang mata.

Memasuki wilayah Kota Tangerang, kita akan disuguhi pemandangan yang menyejukkan mata. Mulai dari keberadaan taman kota yang bersih dan asri sampai landmark kota yang menunjukkan kekhasan kota ini.

Ada Taman Potret, Taman Gajah Tunggal, Flying Deck Cisadane, Cisadane walk, Jembatan UNIS, Bendung Paser Baru, Kampung Bekelir dan lain sebagainya. Tapi dari kesemuanya itu, Pasar Lama menjadi tujuan utama untuk disinggahi kala berada di Tangerang. Baik itu oleh warga Tangerang sendiri maupun warga di luar Kota Tangerang.


Jam Gede Jasa icon lain Kota Tangerang


Taman Potret yang bersebelahan dengan Mall Tangerang City


Flying Deck Cisadane pesona lain di Jalan Kalipasir


Cisadane Walk tempat gelaran tahunan Festival Cisadane


Jembatan UNIS, jembatan merahnya Kota Tangerang


Kampung Bekelir, kampung Warna-warninya Kota Tangerang


Kawasan Pasar Lama

Kawasan Pasar Lama yang berada di Jalan Kisamaun merupakan kawasan kuliner favorit warga. Bahkan oleh Pemerintah Kota Tangerang kawasan ini dijadikan tempat terselenggaranya Culinary Night. Sajian wisata kuliner dan pertunjukan seni yang diperuntukkan bagi warga Tangerang dan sekitarnya.

Di dalam kawasan pasar lama, agak menjorok ke dalam, dibelakang ruko-ruko. Kita bisa menjumpai sebuah pasar tradisional yang menjadi favorit warga. Pasar yang beroperasi hingga pukul 10.00 pagi ini menjual aneka barang dagangan dengan kualitas bagus dan harganya terjangkau. Tidak kalah dengan yang ada di pasar swalayan.

Selain itu ada beberapa jenis makanan yang termasuk langka, bisa didapatkan di sini. Seperti kecap benteng asli Tangerang yang sudah ada sejak tahun 1920. Jika berkunjung ke pasar lama, jangan lupa untuk membeli kecap benteng sebagai oleh-oleh.

Salah satu hal menarik lain yang bisa dijumpai di pasar lama adalah adanya museum di tengah pasar. Museum Benteng Heritage namanya. Museum yang sudah ada sejak abad ke-17.

Museum ini didirikan oleh Udaya Halim. Seorang Tionghoa peranakan yang sangat peduli dengan pendidikan dan kebudayaan. Ia dirikan museum ini sebagai upaya mengenalkan kebudayaan Tionghoa peranakan di Indonesia.

Kecap Benteng asli Tangerang yang sudah ada sejak tahun 1920

Tidak jauh dari lokasi museum, terdapat sebuah klenteng yang merupakan klenteng tertua di Tangerang. Klenteng Boen Tek Bio namanya. Klenteng ini dibangun pada tahun 1684.

Daya tarik klenteng ini selain dari usianya yang sudah tua, juga dari bentuk bangunannya yang masing-masing dibangun dalam rentang waktu berbeda. Dan yang utama, setiap 12 tahun sekali klenteng ini menggelar arak-arakan Toapekong. Arak-arakan yang dilakukan sebagai penghormatan terhadap dewa kepercayaan masyarakat Tionghoa. Arak-arakan ini terakhir digelar pada 6 Oktober 2012. Jadi baru pada tahun 2024 kita bisa menyaksikan lagi arak-arakan Toapekong.


Klenteng Boen Tek Bio

Masih di kawasan pasar lama. Tepatnya di Jalan Kalipasir, kita bisa melihat masjid tertua di Kota Tangerang. Yakni masjid Jami Kalipasir. Masjid yang berada di tengah pemukiman warga ini dibangun pada tahun 1700 M. Merupakan masjid peninggalan kerajaan Pajajaran yang sampai sekarang masih terawat dengan baik. Dan masih dipergunakan sebagai tempat ibadah warga sekitar dikeseharian.


Masjid Jami Kalipasir, Kota Tangerang


Agak maju kearah Jalan Daan Mogot dan tidak jauh dari stasiun Tangerang. Kita bisa menjumpai sebuah masjid lagi yang cukup unik. Masjid Agung Al-Ittihad namanya. Masjid ini menjadi simbol dan cerminan betapa terjaganya toleransi di daerah itu. Hal ini terlihat dari bentuk kubah masjid yang menyerupai klenteng.

Kawasan pasar lama merupakan cikal bakal terbentuknya Kota Tangerang. Di sini pula orang-orang Tionghoa peranakan bermukim ketika pertama kali masuk ke wilayah Tangerang. Tak heran jika nuansa Tionghoa sangat kental terlihat di kawasan ini.



Masjid Agung Al-Ittihad yang unik


Sejak dulu sampai sekarang nuansa itu tidak pudar. Kerukunan antara warga keturunan dengan warga asli tetap terjaga dengan baik. Banyak tempat bersejarah yang bisa dijumpai di kawasan pasar lama. Tidak hanya wisata kulinernya. Pantaslah jika Pasar Lama disebut sebagai magnetnya Kota Tangerang. Tak afdol berkunjung ke Tangerang jika tidak berkunjung ke pasar lama. Kawasan wisata kuliner, wisata sejarah dan juga wisata religi. Pasar Lama, The Magnet of Kota Tangerang.



Tulisan ini diikutsertakan dalam Gramedia Blogger Competition #GramediaHolidaySeason




Komentar

  1. Pengen jalan jalan jadinya, huhu mupeng:(

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. Bangeeettt...enggak jauh beda sama penulisnya lah...hihihi

      Hapus
  3. Sering lewat sini tapi belum pernah mampir ..Harus singgah ini lain kali:)

    BalasHapus
  4. Salam kenal dari yang pernah lahir di Tangerang, Mba hehe.

    Wah sekitar Cisadane makin asik aja viewnya.

    Suka wara wiri ke pasar lama sm Almh. Nenek, duh jadi kangen beliau 😔

    Itu kecap SH kesukaan keluargaku bangeet, sayang di Lampung gak ada.

    Tangerang makin berjaya deh pokoknya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, Mba'e lahir di Tangerang ya? Tanah kelahiran dong..hihihi...iya, nih Tangerang semakin maju dan bersinar. Bangga jadi orang Tangerang.

      Hapus
  5. Wah sepedanya asyik nih nampang di foto terus. Foto-fotonya juga keren. Mudahan suatu saat kesampaian jalan-jalan ke Tangerang. Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiiin...hayuk Mba jelajah Kota Tangerang... Hehehe

      Hapus
  6. Ajak aku jalan-jalan ke Tangerang, Bu... ajak akuuuu...

    *edisi kurang piknik ��

    Kerenlah Bu Denik mah, eksplor wisata lokal biar yg lain pada tau kalau kita ga kalah keren sama LN ya, Bu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mba. Kenali kota sendiri dulu sebelum menjelajah yang jauh-jauh.

      Hapus
  7. Kayaknya seru ya menjelajahi Tangerang, semoga kapan2 bisa. Makasih Mba infonya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Iya, Mba. Semoga bisa jelajah Tangerang. Saya doakan.

      Hapus
  8. wah seru juga ya. Saya pernah di Tangerang tapi belum pernah ke Pasar Lama.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kapan-kapan singgah di sini Mba. Seru... Hehehe

      Hapus
  9. Wah, belum pernah ke Tangerang tapi setelah baca postingan ini jadi tahu tahu dengan Kota yang ada museumnya di tengah pasar. Semoga suatu hari saya bisa injak Tangerang😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, semoga Mba. Tangerang sangat menarik untuk dijelajahi.

      Hapus
  10. Wah, kecap sejak 1920? Kereeen...masih awet sampe sekarang berarti rasanya maknyus! Boleh dicoba nih kalo mampir kesana...😍

    BalasHapus
  11. Seruuuu. Aku belum pernah explore Tangerang, lho. Boleh nih jadi referensi. Thank you

    BalasHapus
  12. Ini namanya kota cantik minim promosi, sayang banget ya? Alhamdulillah rupanya kesadaran untuk memiliki kota yang rapi, bersih dan tertata sudah menyebar ke Seluruh Indonesia. Semoga kita semua bisa menjaganya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Dari Dekat Para Pengisi Suara Animasi "Doraemon"

DORAEMON. Salah satu film animasi yang cukup populer di Indonesia. Merupakan judul sebuah manga dari Jepang karya Fujiko F. Fujio. Terbit pertama kali pada Desember 1969. Doraemon adalah sebuah robot musang yang datang dari abad ke-22. Doraemon dikirim untuk menolong Nobita. Seorang anak kelas 5 Sekolah Dasar yang sangat pemalas. Tujuannya agar keturunan Nobita dapat menikmati kesuksesan di masa depan, tidak menderita akibat sifat pemalas Nobita. Dalam cerita ini Nobita suka lalai dan tidak mau mendengarkan apa kata Doraemon. Sehingga benda-benda dari Doraemon yang gunanya untuk membantu dan mewujudkan keinginan Nobita, kerap jatuh ke tangan teman-temannya yang usil. Kekacauan pun terjadi karena ulah teman-temannya. Gian, Shizuka, dan Suneo adalah tokoh-tokoh sentral dalam cerita ini. Anime Doraemon dan kawan-kawan        Di Indonesia anime Doraemon dikenal sejak 13 November 1988 sampai sekarang. Disiarkan oleh stasiun tel...

Layar Tancap Dalam Kenangan

Pada suatu hari ketika saya melewati sebuah perkampungan yang sedang menggelar hajatan, ada sebuah pemandangan yang tiba-tiba menggelitik hati. Yaitu layar tancap (layar tancep). Sesuatu yang sudah jarang sekali ditemukan. Apalagi di zaman sekarang.  Dokumen pribadi Padahal beberapa tahun yang lalu layar tancap pernah menjadi primadona masyarakat. Terutama masyarakat kalangan menengah ke bawah. Dahulu dalam setiap acara hajatan terutama jika masyarakat Betawi yang menggelarnya, layar tancap menjadi sebuah hiburan yang ditunggu-tunggu. Semacam tren mark yang tak boleh dilewatkan. Bahkan bisa menaikkan gengsi si pemilik hajat, bila dilihat dari jenis layar tancap yang disewa. Mabak. Itu salah satu jenis layar tancap yang dianggap paling bagus. Dari tampilan di layar, kejernihan suara dan kualitas gambar yang baik, mabak memang berbeda. Oleh karena itu harga sewanya konon mahal. Tak heran bila si empunya hajatan lantas disebut sebagai orang yang mampu. Sekitar tahun 1990-an ke...

Misteri Pohon Besar di Kalibata City Apartement

Saat saya sedang berjalan-jalan di Kalibata City Apartment, Jakarta Selatan. Pandangan saya tertarik pada sebuah pohon besar di samping belakang apartement. Ukuran pohonnya memang besar sekali. Pikir saya. ”Kenapa tidak ditebang? Bisa bahaya kalau roboh.”  Dokumen pribadi Saya pun iseng menanyakan hal tersebut kepada kawan yang sudah lama tinggal di sana. Jawabannya sungguh membuat merinding bulu kuduk.  “Gak ada yang bisa menebang pohon tersebut. Karena banyak penunggunya. Setiap malam ada saja yang melihat penampakan-penampakan dibawah pohon itu.”  Hiiii...Seram juga ya, pikir saya. “Makanya ada semacam meja kecil diatas pohon itu. Untuk tempat sesajen. Biar penunggunya gak mengganggu orang-orang di sini,” papar kawan saya. Diam-diam ada rasa penasaran dalam hati saya. Seperti apa sih pohon itu jika dilihat dari dekat?  Maka saya pun mendekati pohon tersebut. Memang besar sekali. Terlihat dari batangnya yang besar dan tinggi. Nama pohonnya ternyata pohon mah...