Dunia ini hanyalah persinggahan. Tujuan akhir kita semua adalah akhirat. Dunia ini akan kita tinggalkan. Untuk melanjutkan kehidupan yang abadi di akhirat sana.
Di surgakah? Ataukah di neraka. Karena hanya dua tempat itu yang ada di sana. Bagi kalian orang-orang yang percaya. Untuk mendapatkan surga, sudah diberitahukan syarat-syaratnya. Tinggal kita, mau apa tidak. Berat atau tidak melaksanakannya.
Semua itu terangkum dalam kata yang disebut amal ibadah. Ya, bagaimana amal ibadah kita di dunia. Itu yang akan menentukan langkah kita di sana. Akan ke surga atau neraka.
Amal ibadah yang bisa dilakukan selain yang wajib adalah ibadah sunah. Serta amalan-amalan rutin lainnya. Salah satunya adalah membaca Al-Quran.
Al-Quran yang merupakan kitab suci dan pedoman hidup umat muslim ini jika diagungkan, dirutinkan membacanya, bisa menjadi penolong kita di akhirat nanti. Sayangnya untuk bisa menertibkan membaca Qur’an setiap hari. Paling sedikit tiga ayat saja. Sulitnya minta ampun.
Hari ini bisa membaca dengan lancar & tenang. Eh, liburnya satu Minggu. Baru dibaca lagi setelah ada waktu. Padahal untuk urusan dunia waktu yang 24 jam terasa kurang. Begitulah syetan. Memenjarakan kita dengan urusan dunia yang seolah tak ada habisnya.
Sehingga meninabobokan kita dalam urusan akhirat yang sesungguhnya sangat penting. Dunia kelak akan kita tinggalkan. Oleh karena itu mumpung masih ada kesempatan. Mulai luangkan waktu khusus untuk urusan akhirat. Dengan menyempatkan-nyempatkan membaca Qur’an setiap hari.
Berat! Memang. Di awal-awal akan terasa seperti itu. Namun jika sudah terbiasa maka akan ada yang hilang jika tidak membacanya. Caranya? Begitu selesai sholat Subuh lalu berzikir dan sebagainya. Langsung ambil Al-Quran. Bacalah!
Berapa pun sanggupnya. Abaikan godaan syetan yang menghiasi pikiran-pikiran kita dengan urusan dunia. Mesti buru-burulah takut telat. Belum menyiapkan perbekalanlah. Belum ini dan itu serta masih banyak lagi. Jika dituruti akan menyita waktu kita. Sampai malam tiba. Ada saja urusan yang mesti diselesaikan.
Jika malam sudah menjelang. Tubuh dan pikiran terkadang sudah tak sejalan. Inginnya mengerjakan ini dan itu lagi. Tetapi kondisi tubuh sudah letih. Jangankan mau membaca Al-Quran, melaksanakan sholat lima waktu terkadang berat. Sudah capai. Akhirnya melakukan sholat pun dengan terpaksa.
Jika kondisi seperti ini dibiarkan terus. Maka menjadi rugilah hidup kita. Sibuk dengan urusan dunia terus. Sementara kematian datangnya sewaktu-waktu tanpa permisi. Maka mulai sekarang mari benahi waktu kita. Agar urusan mncari bekal akhirat tetap bisa rutin beriringan dengan masalah dunia. Tak ada kata terlambat selama nafas masih berhembus.
#onedayonepost
#maret2017
#harike-7
#renungandiri
#maret2017
#harike-7
#renungandiri
Nice
BalasHapusNice
BalasHapusterima kasih mbak, infonya dan nasihatnya
BalasHapus