Langsung ke konten utama

Manfaat Mengenalkan Buku Pada Balita

"Bayi diajarin baca. Ngerti apa dia?" ujar seorang ibu.

"Iya. Anak  kecil kok dikasih buku. Yang ada disobek-sobek. Daripada buat beli buku. Mending duitnya buat beli beras."

Celotehan dengan nada nyinyir seperti itu sudah biasa terdengar, jika kita sedang memberikan edukasi tentang literasi kepada calon ibu dan para ibu di lingkungan sekitar.

Dokpri

Karena memang tidak salah yang mereka ungkapkan. Mereka yang belum memahami sepenuhnya tentang literasi dan artinya bagi masa depan anak-anak serta bangsa ini.

Sabar. Itu yang bisa dilakukan dalam mengedukasi orang yang belum paham. Bahwa betapa pentingnya mengenalkan buku pada anak sejak dini.

Berdasarkan penelitian para ahli di University of London pada 6.000 anak tahun 2013, anak yang sejak kecil sudah dikenalkan dengan buku maka akan lebih baik dalam menguasai pelajaran di sekolah. Daya imajinasi dan kecerdasannya pun mengagumkan.

Apakah hanya itu saja manfaatnya? Tentu tidak. Ada banyak manfaat yang didapatkan. Antara lain:

1 . Meningkatkan kemampuan bahasa dan komunikasi anak
2 . Menambah kosa kata baru
3 . Memancing daya imajinasi anak
4 . Membuat anak menjadi aktif dan cepat tanggap
5 . Lebih mahir dalam menguasai bahasa baru
6 . Kemampuan mengingatnya lebih baik
7 . Kecerdasannya mengagumkan
8 . Anak tidak mudah stress

Wow, ternyata banyak sekali manfaatnya ya? Lalu kapan waktu yang tepat untuk memperkenalkan buku bacaan pada anak?

Sejak dalam kandungan. Ya, sebaiknya memang sejak dalam kandungan. Karena ikatan ibu dan anak sudah ada sejak masih dalam kandungan.

Meski belum bisa berinteraksi secara langsung, namun bayi dalam kandungan sudah bisa mendengar dan merasakan apa-apa yang si ibu lakukan. Oleh karenanya ketika seorang ibu sedang mengandung, ia tidak boleh stress. Banyak pikiran atau terlalu lelah. Karena bisa berdampak pada si bayi dalam kandungan.

Dokpri

Saran yang dianjurkan adalah dengan memperdengarkan musik yang lembut. Atau bagi yang beragama Islam dengan memperdengarkan ayat-ayat suci Al-Qur'an.

Hal ini membuktikan bahwa bayi dalam kandungan sudah bisa mendengar suara-suara dari luar. Termasuk mendengar si ibu bercerita tentang buku yang ia baca.

Lalu bagaimana jika si ibu baru mengetahui hal ini setelah melahirkan. Dan si bayi sudah berusia 2-3 tahun? Tak masalah. Karena usia 2-3 tahun masih dalam usia keemasan.

Dokpri

Belum terlambat untuk mengajarkan kebaikan pada anak. Termasuk mengenalkan buku pada anak balita.

"Jiaaaah, yang ada bukunya disobek-sobek."

Tentu saja diawasi anaknya. Bukan dilepas begitu saja setelah kita berikan buku. Anak balita tahu apa? Benar kata si ibu. Yang ada bukunya di sobek-sobek.

Caranya, ajak si kecil melihat-lihat buku bersama. Ceritakan dengan lantang bagian yang menarik hatinya. Hal ini menjadi daya tarik si kecil sejak dini dan semoga selamanya. (EP)

Sumber: fimela.com


#odopday20
#tentangparenting
#onedayonepost
#estrilookcommunity






Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misteri Pohon Besar di Kalibata City Apartement

Saat saya sedang berjalan-jalan di Kalibata City Apartment, Jakarta Selatan. Pandangan saya tertarik pada sebuah pohon besar di samping belakang apartement. Ukuran pohonnya memang besar sekali. Pikir saya. ”Kenapa tidak ditebang? Bisa bahaya kalau roboh.”  Dokumen pribadi Saya pun iseng menanyakan hal tersebut kepada kawan yang sudah lama tinggal di sana. Jawabannya sungguh membuat merinding bulu kuduk.  “Gak ada yang bisa menebang pohon tersebut. Karena banyak penunggunya. Setiap malam ada saja yang melihat penampakan-penampakan dibawah pohon itu.”  Hiiii...Seram juga ya, pikir saya. “Makanya ada semacam meja kecil diatas pohon itu. Untuk tempat sesajen. Biar penunggunya gak mengganggu orang-orang di sini,” papar kawan saya. Diam-diam ada rasa penasaran dalam hati saya. Seperti apa sih pohon itu jika dilihat dari dekat?  Maka saya pun mendekati pohon tersebut. Memang besar sekali. Terlihat dari batangnya yang besar dan tinggi. Nama pohonnya ternyata pohon mahoni. Usianya lebih

Alhamdulillah Bisa Kentut

Uuupppss!!! Ini bukan bicara jorok atau kotor. Tapi hanya untuk mengingatkan. Bahwa maaf, kentut itu termasuk anugerah terindah yang patut disyukuri. Loh! Kok? Eits, jangan bengong begitu ah. Coba saja rasakan ketika kita beberapa hari ternyata enggak bisa kentut. Rasanya ini perut kembung dan enggak enak. Tapi begitu bisa kentut. Rasanya legaaaa...sekali. Bisa terbayang toh bagaimana mereka yang tidak bisa kentut atau BAB (Buang air besar) akhirnya harus ke rumah sakit untuk diambil tindakan. Maka bersyukurlah kita yang bisa kentut setiap saat. Selama ini kita mengucapkan syukur itu jika berhubungan dengan rezeki dan sesuatu yang menyenangkan.  "Alhamdulillah dagangan hari ini ludes."  Atau  "Alhamdulillah si kakak juara kelas." Sangat jarang jika mengeluarkan kentut langsung mengucap Alhamdulillah. Padahal kentut salah satu nikmat yang luar biasa.  Jadi mulai sekarang biasakan mengucap syukurnya bukan saja ketika berhubungan dengan rezeki dan gengsi.

Gaya Rambut Muslimah yang Dianjurkan

Gaya rambut seseorang biasanya mengikuti karakter diri orang tersebut. Jika ia seorang yang aktif dan energik. Maka gaya rambut yang dipilih biasanya model Demi Moore. Itu loh si cantik di film Ghost. Gaya rambut ala Demi Moore Image foto by Lifestyle Okezone Gaya rambut ala Demi Moore sempat nge-hits di jamannya. Atau gaya rambut ala Putri Diana. Mendiang istri Pangeran Charles dari Inggris ini tetap cantik dan anggun meski berambut pendek. Gaya rambut ala Putri Diana Image foto by pinteres Bagi orang yang memiliki rambut panjang disebut sebagai orang yang sabar. Karena memiliki rambut panjang memang butuh kesabaran. Terutama dalam hal perawatan. Image foto by tagged.com Sementara orang yang menyukai gaya rambut pendek disebut sebagai orang yang tidak sabaran. Ingin serba cepat dalam bertindak. Tentu orang yang seperti ini tidak akan sabar kalau harus merawat rambut. Itu semua pendapat yang saya yakini ketika belum berhijab. Setelah berhijab dan mengetahui