Langsung ke konten utama

Mari Ciptakan Kebahagiaanmu, Jangan Iri Dengan Kebahagiaan Orang Lain

"Dia mah enak ya? Jalan-jalan ke luar negeri terus. Bahagia bener hidupnya," celoteh seorang perempuan.


"Iya. Kita mah boro-boro ke luar negeri. Piknik ke kebun binatang aja setahun sekali pas lebaran. Itu pun bareng ibu-ibu RT," sahut yang lain.

"Masih mending bisa jalan-jalan. Coba kayak saya. Suami kalo diajakin jalan-jalan males bener. Yang capeklah, macetlah. Giliran kita mau pergi sama ibu-ibu lain dia ngomel. Katanya suami libur malah ditinggal pergi," keluh yang lain. 

Percakapan di atas sering kali kita dengan dari beberapa perempuan atau ibu-ibu yang sedang berkumpul. Baik di tempat makan, di sekolah, di lingkungan RT atau di posyandu. Ngumpi kata lainnya. 

Namanya ngerumpi, obrolan yang dicetuskan beraneka ragam. Mulai dari urusan pribadi, keluarga, anak sampai urusan orang lain. Nah, ketika ngomongin orang lain itu kesan yang muncul adalah hidup kita tak sebahagia orang tersebut. Karena saling membandingkan. Sawang sinawang orang Jawa menyebutnya.

Ya, rumput tetangga biasanya memang lebih hijau dari rumput kita. Pagar tetangga lebih bagus dari pagar kita. Hal tersebutlah yang membuat hidup kita rasanya gitu-gitu saja.

Bahagia ngeteh bareng teman (dokpri)

Ups. Jangan begitu. Tiap orang kadar bahagianya berbeda-beda. Ada yang bahagia bisa jalan-jalan ke luar negeri. Karena kemampuan untuk itu ada. Coba kalau kita paksakan diri untuk bisa seperti itu juga padahal kemampuan tak ada. Yang ada senep bukan senang.

Lalu bagaimana? Ya sudah kita ciptakan sendiri kebahagiaan itu. Caranya?

1 . Syukuri apa yang sudah Allah berikan

Diberi kesehatan, itu kan anugerah yang luar biasa. Syukuri. Diberi pasangan, juga anugerah. Memiliki anak berarti dipercaya untuk menjaga amanah yang diberikan. Masih sendiri, bersyukur. Karena masih bisa bebas dalam mencapai tujuan. Tak memiliki anak, artinya disuruh bulan madu terus dengan pasangan. Asik kan jika semua disikapi dengan santai?

2 . Lakukan kegiatan yang disukai

Punya hobi bercocok tanam, ya sudah mulai lakukan. Jangan katakan tak ada waktu. Sebab waktu yang dimiliki setiap orang sama. Yakni 24 jam. Tinggal bagaimana kita menyikapinya.

3 . Manfaatkan waktu luang untuk hal positif

Ada waktu luang jangan digunakan untuk ngerumpi terus. Untuk stalking status orang. Lakukan hal-hal positif seperti membaca, menulis atau menjahit. Apa saja yang ada manfaatnya.

4 . Sempatkan me time ketika ada waktu longgar

Ketika semua urusan sudah selesai. Sempatkan me time. Ke salonkah? Nge-gymkah? Atau sekadar ngeteh syantik di cafe. Sebagai penghargaan terhadap diri atas apa yang sudah dikerjakan.

5 . Tidur yang cukup

Terkadang tubuh dan mata sudah letih, tapi pikiran masih ingin melakukan ini dan itu. Jangan. Lepaskan dulu semua beban apapun. Istirahatkan tubuh dengan tidur yang cukup. Sebab kurang tidur bisa berdampak pada stress juga. Kalau sudah stress bagaimana bisa bahagia? Semua serba salah.

Jadi sebenarnya mudahkan menjadi bahagia itu. Tinggal bagaimana kita mengatur dan menciptakan peluang untuk membentuk kebahagiaan diri. (EP)



#odopday7
#motivasihidup
#onedayonepost
#estrilookcommunity

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misteri Pohon Besar di Kalibata City Apartement

Saat saya sedang berjalan-jalan di Kalibata City Apartment, Jakarta Selatan. Pandangan saya tertarik pada sebuah pohon besar di samping belakang apartement. Ukuran pohonnya memang besar sekali. Pikir saya. ”Kenapa tidak ditebang? Bisa bahaya kalau roboh.”  Dokumen pribadi Saya pun iseng menanyakan hal tersebut kepada kawan yang sudah lama tinggal di sana. Jawabannya sungguh membuat merinding bulu kuduk.  “Gak ada yang bisa menebang pohon tersebut. Karena banyak penunggunya. Setiap malam ada saja yang melihat penampakan-penampakan dibawah pohon itu.”  Hiiii...Seram juga ya, pikir saya. “Makanya ada semacam meja kecil diatas pohon itu. Untuk tempat sesajen. Biar penunggunya gak mengganggu orang-orang di sini,” papar kawan saya. Diam-diam ada rasa penasaran dalam hati saya. Seperti apa sih pohon itu jika dilihat dari dekat?  Maka saya pun mendekati pohon tersebut. Memang besar sekali. Terlihat dari batangnya yang besar dan tinggi. Nama pohonnya ternyata pohon mahoni. Usianya lebih

Alhamdulillah Bisa Kentut

Uuupppss!!! Ini bukan bicara jorok atau kotor. Tapi hanya untuk mengingatkan. Bahwa maaf, kentut itu termasuk anugerah terindah yang patut disyukuri. Loh! Kok? Eits, jangan bengong begitu ah. Coba saja rasakan ketika kita beberapa hari ternyata enggak bisa kentut. Rasanya ini perut kembung dan enggak enak. Tapi begitu bisa kentut. Rasanya legaaaa...sekali. Bisa terbayang toh bagaimana mereka yang tidak bisa kentut atau BAB (Buang air besar) akhirnya harus ke rumah sakit untuk diambil tindakan. Maka bersyukurlah kita yang bisa kentut setiap saat. Selama ini kita mengucapkan syukur itu jika berhubungan dengan rezeki dan sesuatu yang menyenangkan.  "Alhamdulillah dagangan hari ini ludes."  Atau  "Alhamdulillah si kakak juara kelas." Sangat jarang jika mengeluarkan kentut langsung mengucap Alhamdulillah. Padahal kentut salah satu nikmat yang luar biasa.  Jadi mulai sekarang biasakan mengucap syukurnya bukan saja ketika berhubungan dengan rezeki dan gengsi.

Gaya Rambut Muslimah yang Dianjurkan

Gaya rambut seseorang biasanya mengikuti karakter diri orang tersebut. Jika ia seorang yang aktif dan energik. Maka gaya rambut yang dipilih biasanya model Demi Moore. Itu loh si cantik di film Ghost. Gaya rambut ala Demi Moore Image foto by Lifestyle Okezone Gaya rambut ala Demi Moore sempat nge-hits di jamannya. Atau gaya rambut ala Putri Diana. Mendiang istri Pangeran Charles dari Inggris ini tetap cantik dan anggun meski berambut pendek. Gaya rambut ala Putri Diana Image foto by pinteres Bagi orang yang memiliki rambut panjang disebut sebagai orang yang sabar. Karena memiliki rambut panjang memang butuh kesabaran. Terutama dalam hal perawatan. Image foto by tagged.com Sementara orang yang menyukai gaya rambut pendek disebut sebagai orang yang tidak sabaran. Ingin serba cepat dalam bertindak. Tentu orang yang seperti ini tidak akan sabar kalau harus merawat rambut. Itu semua pendapat yang saya yakini ketika belum berhijab. Setelah berhijab dan mengetahui