Langsung ke konten utama

Memetik Hikmah Dibalik Musibah

Musibah. Satu kata yang terangkum dalam doa-doa panjang untuk dihindarkan. Ya, kita semua tentu tak ada yang mau terkena yang namanya musibah. Musibah apapun itu.

Usaha masker (dokpri)

Namun yang namanya musibah tentu tak bisa dihindarkan ketika sudah menghampiri. Tinggal bagaimana kita menyikapinya. Seperti yang terjadi saat ini. Wabah virus covid 19 yang melanda Indonesia dan dunia.

Dampaknya begitu luas menimpa masyarakat yang terpapar langsung maupun tidak. Penghentian aktifitas untuk sementara waktu menjadi salah satu kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah. Dalam dua pekan sejak ditetapkan pengumuman resmi terkait hal tersebut. Para pelajar dan pekerja untuk sementara tinggal di rumah.

Kebijakan yang menuai tanggapan positif dan negatif. Ada yang suka dan ada yang tidak. Bagi yang tidak suka berdiam lama di rumah tentu hal ini membuat bete dan mati gaya. Bingung mau ngapain?

Bagi mereka yang mencari nafkahnya dari berjualan keliling tentu merasakan juga imbasnya. Dagangannya sepi karena tidak ada yang membeli. Orang-orang takut untuk keluar rumah. Apalagi jajan sembarangan.

Belum lagi harga-harga yang melonjak akibat stok barang yang menipis tapi permintaan meningkat. Masker dan hand sanitizer yang langka dipasaran. Kalau pun ada, harganya gila-gilaan.

Peristiwa seperti ini jika tidak disikapi dengan bijak bisa mengubah perilaku seseorang menjadi kanibal. Terutama mereka yang tak mau menekan rasa egois.

Kita yang waras jangan terbawa emosi dengan sikap mereka yang tak waras. Lebih baik mengisi waktu dua Minggu yang diberikan dengan sesuatu yang bermanfaat. Karena ada hikmah dibalik musibah jika kita mau jeli melihat sekeliling.

Berikut ini beberapa hikmah dibalik keputusan pemerintah merumahkan para pelajar dan sebagian pekerja dalam dua pekan ke depan:

1 . Me time untuk diri sendiri lebih banyak.

2 . Waktu bersama keluarga juga lebih banyak.

3 . Saatnya mendekatkan diri dengan keluarga.

4 .  Waktu ibadah lebih santai dan lebih konsentrasi. Tidak dikejar-kejar waktu.

5 . Membuka peluang usaha baru berupa masker dan hand sanitizer yang terjangkau harganya

Itulah sebagian hikmah yang bisa kita ambil. Jika ada yang ingin menambahkan, silakan. Jadi bisa untuk pembelajaran bagi yang lain. (EP)


#odopday16
#tentanghikmah
#onedayonepost
#estrilookcommunity


Komentar

  1. Wah.....baru tahu kalau mbak Denik ini guru TK, sama dengan Mantan pacar saya di rumah hehe...

    Selamat sukses ya, ditunggu karya berikutnya. Salam....

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misteri Pohon Besar di Kalibata City Apartement

Saat saya sedang berjalan-jalan di Kalibata City Apartment, Jakarta Selatan. Pandangan saya tertarik pada sebuah pohon besar di samping belakang apartement. Ukuran pohonnya memang besar sekali. Pikir saya. ”Kenapa tidak ditebang? Bisa bahaya kalau roboh.”  Dokumen pribadi Saya pun iseng menanyakan hal tersebut kepada kawan yang sudah lama tinggal di sana. Jawabannya sungguh membuat merinding bulu kuduk.  “Gak ada yang bisa menebang pohon tersebut. Karena banyak penunggunya. Setiap malam ada saja yang melihat penampakan-penampakan dibawah pohon itu.”  Hiiii...Seram juga ya, pikir saya. “Makanya ada semacam meja kecil diatas pohon itu. Untuk tempat sesajen. Biar penunggunya gak mengganggu orang-orang di sini,” papar kawan saya. Diam-diam ada rasa penasaran dalam hati saya. Seperti apa sih pohon itu jika dilihat dari dekat?  Maka saya pun mendekati pohon tersebut. Memang besar sekali. Terlihat dari batangnya yang besar dan tinggi. Nama pohonnya ternyata pohon mahoni. Usianya lebih

Alhamdulillah Bisa Kentut

Uuupppss!!! Ini bukan bicara jorok atau kotor. Tapi hanya untuk mengingatkan. Bahwa maaf, kentut itu termasuk anugerah terindah yang patut disyukuri. Loh! Kok? Eits, jangan bengong begitu ah. Coba saja rasakan ketika kita beberapa hari ternyata enggak bisa kentut. Rasanya ini perut kembung dan enggak enak. Tapi begitu bisa kentut. Rasanya legaaaa...sekali. Bisa terbayang toh bagaimana mereka yang tidak bisa kentut atau BAB (Buang air besar) akhirnya harus ke rumah sakit untuk diambil tindakan. Maka bersyukurlah kita yang bisa kentut setiap saat. Selama ini kita mengucapkan syukur itu jika berhubungan dengan rezeki dan sesuatu yang menyenangkan.  "Alhamdulillah dagangan hari ini ludes."  Atau  "Alhamdulillah si kakak juara kelas." Sangat jarang jika mengeluarkan kentut langsung mengucap Alhamdulillah. Padahal kentut salah satu nikmat yang luar biasa.  Jadi mulai sekarang biasakan mengucap syukurnya bukan saja ketika berhubungan dengan rezeki dan gengsi.

Gaya Rambut Muslimah yang Dianjurkan

Gaya rambut seseorang biasanya mengikuti karakter diri orang tersebut. Jika ia seorang yang aktif dan energik. Maka gaya rambut yang dipilih biasanya model Demi Moore. Itu loh si cantik di film Ghost. Gaya rambut ala Demi Moore Image foto by Lifestyle Okezone Gaya rambut ala Demi Moore sempat nge-hits di jamannya. Atau gaya rambut ala Putri Diana. Mendiang istri Pangeran Charles dari Inggris ini tetap cantik dan anggun meski berambut pendek. Gaya rambut ala Putri Diana Image foto by pinteres Bagi orang yang memiliki rambut panjang disebut sebagai orang yang sabar. Karena memiliki rambut panjang memang butuh kesabaran. Terutama dalam hal perawatan. Image foto by tagged.com Sementara orang yang menyukai gaya rambut pendek disebut sebagai orang yang tidak sabaran. Ingin serba cepat dalam bertindak. Tentu orang yang seperti ini tidak akan sabar kalau harus merawat rambut. Itu semua pendapat yang saya yakini ketika belum berhijab. Setelah berhijab dan mengetahui