Langsung ke konten utama

Agar Betah Di Rumah, Ini Tipsnya

Di rumah saja. Kalimat yang bila diucapkan dengan nada tinggi terutama terhadap anak kecil, bisa diartikan sebagai hukuman.


Artinya tidak boleh keluar dan bermain seperti biasa. Untuk anak kecil yang dunianya memang bermain, di rumah saja sama artinya seperti di penjara. Sangat tersiksa.

Tak hanya anak-anak, para remaja yang suka dengan kebebasan, pada saat mendapat hukuman untuk di rumah saja di akhir pekan. Juga merasakan hal yang sama. Tersiksa. Bete.

Lalu bagaimana dengan kondisi seperti sekarang ini, yang mana mengharuskan kita semua tanpa terkecuali untuk di rumah saja tanpa batas waktu. Bukankah rasanya sama saja? Tersiksa?

Benar. Rasanya bete sekali. Bingung mau ngapain. Terutama mereka yang aktivitasnya lebih banyak di luar. Rumah hanya sebagai persinggahan untuk berganti pakaian dan tidur saja.

Hal itu yang setiap hari saya dengar dari mulut keponakan di rumah.

"Aku bete nih di rumah terus. Kapan sih boleh main dan keluar dengan bebas kayak dulu lagi?"

Tenang sebentar. Tak berapa lama terdengar keluhannya lagi.

"Boleh main sebentar aja gak sih? Jenuh banget begini terus. Aku pingin menghirup udara dengan bebas."

Saya senyum-senyum saja melihat  tingkah keponakan satu ini. Setelah emosinya rendah, barulah saya dekati. Memberinya nasihat panjang. Syukurnya dia mulai mengerti. Dan mulai enjoy berada di rumah. Rahasianya?

1 . Nasihat yang tepat

Beri pengertian kenapa kita harus di rumah saja untuk saat ini. Nasihati pelan-pelan disertai kemungkinan buruk yang menimpa serta akibatnya. Dengan menasihati orang, secara tak langsung menasihati diri sendiri juga. Jadi kita sama-sama berusaha memahami situasi yang sedang terjadi.

2 . Cari tahu apa yang disukai

Usai memberi nasihat, selanjutnya tanyakan apa yang disukai. Dan tentu saja saja difasilitasi agar ada kesibukan dengan sesuatu yang disukainya tersebut. Hal ini berlaku juga untuk diri kita sendiri. Mulai menggali potensi diri.

3 . Siapkan makanan dan cemilan yang cukup

Ada pepatah yang mengatakan bahwa mulut itu bisa diam saat tidur dan saat sedang mengunyah. Nah, supaya tidak mengeluh terus si keponakan tadi. Maka sediakan makanan dan cemilan kesukaannya. Dijamin akan anteng.

4 . Libatkan dalam kegiatan kita

Misalnya kita ingin memasak, libatkan dalam kegiatan memasak tersebut. Dengan cara halus tentunya. Misalnya minta tolong untuk mengangkat panci atau menuang air dan lain-lain.

Atau kita ingin membersihkan rumah atau bercocok tanam. Pokoknya libatkan orang-orang di rumah. Sehingga sama-sama bergerak dan ada kegiatan.

5 . Tanyakan makanan yang diinginkan lalu buat bersama-sama

Memasak atau membuat cemilan yang disukai oleh orang rumah, lalu membuatnya bersama-sama merupakan kegiatan yang cukup mengasikkan. Tak terasa menyita waktu dan kebersamaan keluarga loh. Sehingga sama-sama happy.

6 . Memutar film kesukaan secara bergantian 

Tak bisa menonton di bioskop, ya kita menonton film di rumah saja. Seru juga bisa nonton bareng-bareng.

7 . Karaokean bareng

Hal ini pun bisa menjadi keseruan bersama. Karaokean dan menyanyi bareng-bareng layaknya di sebuah konser musik.

8 . Makan bersama

9 . Ibadah bersama

10.Istirahat pun bersama-sama

Intinya semua dilakukan secara bersama-sama. Maka meski di rumah tapi tak merasa kesepian. Karena pada dasarnya ketika kita keluar rumah, selain menjalankan kewajiban sebagai pekerja atau pelajar, juga untuk mencari hiburan toh? Maka ketika semua hiburan yang kita inginkan ada di rumah. Tak ada alasan untuk tidak betah di rumah. Malah justru enak di rumah saja itu. (EP)



#BPNRamadan2020










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Dari Dekat Para Pengisi Suara Animasi "Doraemon"

DORAEMON. Salah satu film animasi yang cukup populer di Indonesia. Merupakan judul sebuah manga dari Jepang karya Fujiko F. Fujio. Terbit pertama kali pada Desember 1969. Doraemon adalah sebuah robot musang yang datang dari abad ke-22. Doraemon dikirim untuk menolong Nobita. Seorang anak kelas 5 Sekolah Dasar yang sangat pemalas. Tujuannya agar keturunan Nobita dapat menikmati kesuksesan di masa depan, tidak menderita akibat sifat pemalas Nobita. Dalam cerita ini Nobita suka lalai dan tidak mau mendengarkan apa kata Doraemon. Sehingga benda-benda dari Doraemon yang gunanya untuk membantu dan mewujudkan keinginan Nobita, kerap jatuh ke tangan teman-temannya yang usil. Kekacauan pun terjadi karena ulah teman-temannya. Gian, Shizuka, dan Suneo adalah tokoh-tokoh sentral dalam cerita ini. Anime Doraemon dan kawan-kawan        Di Indonesia anime Doraemon dikenal sejak 13 November 1988 sampai sekarang. Disiarkan oleh stasiun tel...

Layar Tancap Dalam Kenangan

Pada suatu hari ketika saya melewati sebuah perkampungan yang sedang menggelar hajatan, ada sebuah pemandangan yang tiba-tiba menggelitik hati. Yaitu layar tancap (layar tancep). Sesuatu yang sudah jarang sekali ditemukan. Apalagi di zaman sekarang.  Dokumen pribadi Padahal beberapa tahun yang lalu layar tancap pernah menjadi primadona masyarakat. Terutama masyarakat kalangan menengah ke bawah. Dahulu dalam setiap acara hajatan terutama jika masyarakat Betawi yang menggelarnya, layar tancap menjadi sebuah hiburan yang ditunggu-tunggu. Semacam tren mark yang tak boleh dilewatkan. Bahkan bisa menaikkan gengsi si pemilik hajat, bila dilihat dari jenis layar tancap yang disewa. Mabak. Itu salah satu jenis layar tancap yang dianggap paling bagus. Dari tampilan di layar, kejernihan suara dan kualitas gambar yang baik, mabak memang berbeda. Oleh karena itu harga sewanya konon mahal. Tak heran bila si empunya hajatan lantas disebut sebagai orang yang mampu. Sekitar tahun 1990-an ke...

Misteri Pohon Besar di Kalibata City Apartement

Saat saya sedang berjalan-jalan di Kalibata City Apartment, Jakarta Selatan. Pandangan saya tertarik pada sebuah pohon besar di samping belakang apartement. Ukuran pohonnya memang besar sekali. Pikir saya. ”Kenapa tidak ditebang? Bisa bahaya kalau roboh.”  Dokumen pribadi Saya pun iseng menanyakan hal tersebut kepada kawan yang sudah lama tinggal di sana. Jawabannya sungguh membuat merinding bulu kuduk.  “Gak ada yang bisa menebang pohon tersebut. Karena banyak penunggunya. Setiap malam ada saja yang melihat penampakan-penampakan dibawah pohon itu.”  Hiiii...Seram juga ya, pikir saya. “Makanya ada semacam meja kecil diatas pohon itu. Untuk tempat sesajen. Biar penunggunya gak mengganggu orang-orang di sini,” papar kawan saya. Diam-diam ada rasa penasaran dalam hati saya. Seperti apa sih pohon itu jika dilihat dari dekat?  Maka saya pun mendekati pohon tersebut. Memang besar sekali. Terlihat dari batangnya yang besar dan tinggi. Nama pohonnya ternyata pohon mah...