Langsung ke konten utama

Masker, Antara Kebutuhan dan Gaya Hidup

"Ngapain sih pakai masker?"
"Ya, biar enggak kena debu. Biar enggak langsung menghirup asap kendaraan. Polusi tauk," kata saya.
"Halah, cuma ke situ doang sih deket. Gue enggak usah pakai maskerlah."

Perdebatan saya dengan seorang kawan beberapa tahun yang lalu. Ketika ia melihat saya kerap mengenakan masker saat keluar rumah.


Awalnya hanya saat mengendarai motor saja saya mengenakan masker. Namun setelah polusi udara di Jakarta semakin meningkat dan mencemaskan. Setiap kali keluar rumah saya usahakan selalu mengenakan masker. Dengan atau tanpa mengendarai motor.

Sempat dilihat dengan pandangan aneh sih. Bahkan ada yang meledek, "Kayak mau naik motor aja pakai masker."

Ya, dulu orang pakai masker itu identik dengan kendaraan bermotor. Sebab masker merupakan salah satu atribut yang harus digunakan saat mengendarai motor. Tak jauh beda dengan sarung tangan, jaket, kaca mata dan helm. Memiliki fungsi masing-masing.

Bagi saya selain untuk menghindari polusi udara yang kotor, juga untuk berjaga-jaga dari kuman yang dikeluarkan oleh orang yang tiba-tiba bersin di dekat kita. Atau orang yang sedang batuk pilek.

Meski orang lain terkadang merasa ribet dan risih melihatnya. Tapi demi keamanan dan kenyamanan diri maka saya cuek saja.

Kini semua orang dipaksa mengenakan masker. Setelah adanya wabah corona yang yang melanda dunia hingga ke Indonesia. Masker menjadi benda wajib yang harus dipakai terutama saat keluar rumah. 

Ribet? Bikin engap. Susah bernapas. Memang benar. Terutama bagi yang belum terbiasa. Tapi karena tuntutan maka suka tidak suka harus mengenakan masker. Saya sungguh beruntung karena sudah terbiasa mengenakan masker. Sehingga dalam situasi seperti ini ya woles saja.

Jadi apa sih masker itu? Apa dan bagaimana penggunaannya?

Masker sama dengan penutup. Fungsinya melindungi si pemakai dari debu, kotoran, kuman dan sejenisnya yang ada di udara. Yang bisa dengan mudah masuk lewat pernapasan. 

Biasanya hanya orang-orang tertentu dan dalam situasi tertentu yang menggunakan masker. Namun seiring perkembangan zaman serta kondisi lingkungan yang semakin mencemaskan. Seperti sekarang ini. Maka masker menjadi benda yang wajib dikenakan.

Sayangnya ada saja oknum yang memanfaatkan situasi seperti ini demi keuntungan pribadi. Masker yang semula harganya sangat terjangkau, bisa menjadi barang langka yang harganya sangat mencekik.

Syukurnya Tuhan menciptakan manusia dengan akal pikiran. Sehingga tak kehabisan akal dalam menghadapi permasalahan masker yang langka di pasaran. 

Kehadiran masker dari kain menjadi alternatif orang dalam memproteksi dirinya. Ada orang yang membuat masker untuk diri sendiri. Ada yang memproduksi secara besar-besaran untuk dijual kembali. 

Bahkan aneka jenis dan bentuk masker bermunculan di pasaran. Ada yang berbahan batik. Ada yang dibuat senada dengan warna tasnya. Ada juga yang berbahan kaos dengan aneka warna.

Orang pun tak segan lagi bergaya dengan mengenakan masker. Tidak seperti beberapa tahun yang lalu. Jangankan bergaya, mengenakan masker bukan pada tempatnya saja dianggap aneh.

Begitulah hidup. Maka jangan suka meledek atau menghina sesuatu yang tak kamu sukai. Bisa jadi suatu saat kamu menjadi bagian dari apa yang kamu anggap remeh tersebut. Ini salah pelajaran yang bisa dipetik dari sepotong kain bernama masker. (EP)


#BPNRamadan2020




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misteri Pohon Besar di Kalibata City Apartement

Saat saya sedang berjalan-jalan di Kalibata City Apartment, Jakarta Selatan. Pandangan saya tertarik pada sebuah pohon besar di samping belakang apartement. Ukuran pohonnya memang besar sekali. Pikir saya. ”Kenapa tidak ditebang? Bisa bahaya kalau roboh.”  Dokumen pribadi Saya pun iseng menanyakan hal tersebut kepada kawan yang sudah lama tinggal di sana. Jawabannya sungguh membuat merinding bulu kuduk.  “Gak ada yang bisa menebang pohon tersebut. Karena banyak penunggunya. Setiap malam ada saja yang melihat penampakan-penampakan dibawah pohon itu.”  Hiiii...Seram juga ya, pikir saya. “Makanya ada semacam meja kecil diatas pohon itu. Untuk tempat sesajen. Biar penunggunya gak mengganggu orang-orang di sini,” papar kawan saya. Diam-diam ada rasa penasaran dalam hati saya. Seperti apa sih pohon itu jika dilihat dari dekat?  Maka saya pun mendekati pohon tersebut. Memang besar sekali. Terlihat dari batangnya yang besar dan tinggi. Nama pohonnya ternyata pohon mahoni. Usianya lebih

Alhamdulillah Bisa Kentut

Uuupppss!!! Ini bukan bicara jorok atau kotor. Tapi hanya untuk mengingatkan. Bahwa maaf, kentut itu termasuk anugerah terindah yang patut disyukuri. Loh! Kok? Eits, jangan bengong begitu ah. Coba saja rasakan ketika kita beberapa hari ternyata enggak bisa kentut. Rasanya ini perut kembung dan enggak enak. Tapi begitu bisa kentut. Rasanya legaaaa...sekali. Bisa terbayang toh bagaimana mereka yang tidak bisa kentut atau BAB (Buang air besar) akhirnya harus ke rumah sakit untuk diambil tindakan. Maka bersyukurlah kita yang bisa kentut setiap saat. Selama ini kita mengucapkan syukur itu jika berhubungan dengan rezeki dan sesuatu yang menyenangkan.  "Alhamdulillah dagangan hari ini ludes."  Atau  "Alhamdulillah si kakak juara kelas." Sangat jarang jika mengeluarkan kentut langsung mengucap Alhamdulillah. Padahal kentut salah satu nikmat yang luar biasa.  Jadi mulai sekarang biasakan mengucap syukurnya bukan saja ketika berhubungan dengan rezeki dan gengsi.

Gaya Rambut Muslimah yang Dianjurkan

Gaya rambut seseorang biasanya mengikuti karakter diri orang tersebut. Jika ia seorang yang aktif dan energik. Maka gaya rambut yang dipilih biasanya model Demi Moore. Itu loh si cantik di film Ghost. Gaya rambut ala Demi Moore Image foto by Lifestyle Okezone Gaya rambut ala Demi Moore sempat nge-hits di jamannya. Atau gaya rambut ala Putri Diana. Mendiang istri Pangeran Charles dari Inggris ini tetap cantik dan anggun meski berambut pendek. Gaya rambut ala Putri Diana Image foto by pinteres Bagi orang yang memiliki rambut panjang disebut sebagai orang yang sabar. Karena memiliki rambut panjang memang butuh kesabaran. Terutama dalam hal perawatan. Image foto by tagged.com Sementara orang yang menyukai gaya rambut pendek disebut sebagai orang yang tidak sabaran. Ingin serba cepat dalam bertindak. Tentu orang yang seperti ini tidak akan sabar kalau harus merawat rambut. Itu semua pendapat yang saya yakini ketika belum berhijab. Setelah berhijab dan mengetahui