PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19, tak pelak berdampak pada perekonomian masyarakat.
Terutama bagi mereka yang pekerjaannya tidak tetap. Mau tidak mau, suka tidak suka. Mereka harus bekerja seperti biasa agar dapur tetap ngebul.
Ikut prihatin melihatnya. Apalagi mendengar sendiri dari tetangga yang terdampak. Dari mengamati lingkungan sekitar, maka tercetuslah ide untuk berbagi kepada mereka.
Meski bukan dari kalangan berduit, tapi senang saja bisa berbagi dengan orang-orang disekitar. Setelah berdiskusi dengan keluarga besar. Akhirnya tercetuslah ide berbagi telur. Bukan masker atau sembako.
Kok telur sih? Iya, ini hasil musyawarah keluarga. Dengan pertimbangan bahwa telur menjadi salah satu kebutuhan yang wajib ada selain beras. Tentu saja sebagai lauk yang paling praktis dan disukai semua orang.
Lagi pula di kampung kami belum ada yang berbagi seperti ini. Kebanyakan berbagi masker, beras dan Indomie. Setelah menghitung jumlah orang yang perlu dibantu. Lalu disesuaikan dengan dana yang terkumpul. Akhirnya Setio kepala keluarga kami beri sekian kilogram telur.
Alhamdulillah kegiatan ini berjalan lancar. Dan yang terpenting mereka para penerima bantuan sangat senang dengan pemberian tersebut. Itu hal yang utama.
Jadi tak perlu berkoar-koar ingin menggalang dana untuk membantu orang-orang terdampak di daerah sana atau di daerah sini. Lihat saja sekitar kita dulu. Jika mau jeli, tetangga kita sendiri loh mungkin ada yang menjerit akibat wabah ini.
Bukan karena keluarganya terkena virus tersebut. Tapi keluarganya tak bisa makan teratur, imbas dari peraturan yang berlaku. Semoga kita semua terhindar dari hal tersebut. Aamiiin. (EP)
Picture by halodok.com
Kok telur sih? Iya, ini hasil musyawarah keluarga. Dengan pertimbangan bahwa telur menjadi salah satu kebutuhan yang wajib ada selain beras. Tentu saja sebagai lauk yang paling praktis dan disukai semua orang.
Lagi pula di kampung kami belum ada yang berbagi seperti ini. Kebanyakan berbagi masker, beras dan Indomie. Setelah menghitung jumlah orang yang perlu dibantu. Lalu disesuaikan dengan dana yang terkumpul. Akhirnya Setio kepala keluarga kami beri sekian kilogram telur.
Alhamdulillah kegiatan ini berjalan lancar. Dan yang terpenting mereka para penerima bantuan sangat senang dengan pemberian tersebut. Itu hal yang utama.
Jadi tak perlu berkoar-koar ingin menggalang dana untuk membantu orang-orang terdampak di daerah sana atau di daerah sini. Lihat saja sekitar kita dulu. Jika mau jeli, tetangga kita sendiri loh mungkin ada yang menjerit akibat wabah ini.
Bukan karena keluarganya terkena virus tersebut. Tapi keluarganya tak bisa makan teratur, imbas dari peraturan yang berlaku. Semoga kita semua terhindar dari hal tersebut. Aamiiin. (EP)
Komentar
Posting Komentar