Langsung ke konten utama

Asah Ketrampilan Membuat Kriya Selama Di Rumah Saja

Selama Work From Home atau bekerja dari rumah, banyak hal yang bisa dilakukan selain mengerjakan tugas utama. Salah satunya mengasah kemampuan diri atau keterampilan yang dimiliki.

Keterampilan yang dimaksud tentu saja yang sesuai minat dan kesukaan kita. Kalau saya tertarik membuat kriya dari kain perca. Keterampilan yang sudah lama diminati. Namun kurang diseriusi akibat kesibukan sehari-hari.

Padahal keterampilan kriya ini jika digeluti lebih mendalam bisa untuk menambah penghasilan. Sayangnya jika sudah beraktivitas seharian di luar rumah kerap lelah begitu tiba di rumah.

Maka kesempatan di rumah saja seperti ini langsung saya manfaatkan untuk kembali mengasah keterampilan ini. Karena pada dasarnya sangat mudah. Hanya butuh kesabaran dan ketekunan.

Ya, harus sabar. Sebab keterampilan kriya ini memanfaatkan kain-kain perca yang sudah tak terpakai. Dipotong bulat-bulat sesuai kebutuhan. Setelah itu dijahit membentuk bunga-bunga.

Dokumen pribadi

Setelah semua kain perca telah berbentuk bunga, tinggal merapikan sesuai bentuk yang diinginkan. Bisa dibuat ikat rambut, bros atau alas panas dan alas vas bunga. Cukup dimodali karet atau bahan lain yang dibutuhkan. Mudah bukan?

Ternyata begitu sudah mulai digeluti lagi keterampilan ini, bisa menjadi pemasukan tambahan. Tentu saja setelah dipromosikan melalui media sosial.

Dokumen pribadi

Intinya apa pun yang  menjadi minat kita? Asah kembali mumpung ada kesempatan. Sebab kita tidak tahu kapan keterampilan itu bisa menjadi sumber penghasilan nantinya? Hasil berbanding lurus dengan usaha. (EP)


Tulisan senada ada di Kompasiana Jogja


#BPNRamadan2020



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Dari Dekat Para Pengisi Suara Animasi "Doraemon"

DORAEMON. Salah satu film animasi yang cukup populer di Indonesia. Merupakan judul sebuah manga dari Jepang karya Fujiko F. Fujio. Terbit pertama kali pada Desember 1969. Doraemon adalah sebuah robot musang yang datang dari abad ke-22. Doraemon dikirim untuk menolong Nobita. Seorang anak kelas 5 Sekolah Dasar yang sangat pemalas. Tujuannya agar keturunan Nobita dapat menikmati kesuksesan di masa depan, tidak menderita akibat sifat pemalas Nobita. Dalam cerita ini Nobita suka lalai dan tidak mau mendengarkan apa kata Doraemon. Sehingga benda-benda dari Doraemon yang gunanya untuk membantu dan mewujudkan keinginan Nobita, kerap jatuh ke tangan teman-temannya yang usil. Kekacauan pun terjadi karena ulah teman-temannya. Gian, Shizuka, dan Suneo adalah tokoh-tokoh sentral dalam cerita ini. Anime Doraemon dan kawan-kawan        Di Indonesia anime Doraemon dikenal sejak 13 November 1988 sampai sekarang. Disiarkan oleh stasiun tel...

Layar Tancap Dalam Kenangan

Pada suatu hari ketika saya melewati sebuah perkampungan yang sedang menggelar hajatan, ada sebuah pemandangan yang tiba-tiba menggelitik hati. Yaitu layar tancap (layar tancep). Sesuatu yang sudah jarang sekali ditemukan. Apalagi di zaman sekarang.  Dokumen pribadi Padahal beberapa tahun yang lalu layar tancap pernah menjadi primadona masyarakat. Terutama masyarakat kalangan menengah ke bawah. Dahulu dalam setiap acara hajatan terutama jika masyarakat Betawi yang menggelarnya, layar tancap menjadi sebuah hiburan yang ditunggu-tunggu. Semacam tren mark yang tak boleh dilewatkan. Bahkan bisa menaikkan gengsi si pemilik hajat, bila dilihat dari jenis layar tancap yang disewa. Mabak. Itu salah satu jenis layar tancap yang dianggap paling bagus. Dari tampilan di layar, kejernihan suara dan kualitas gambar yang baik, mabak memang berbeda. Oleh karena itu harga sewanya konon mahal. Tak heran bila si empunya hajatan lantas disebut sebagai orang yang mampu. Sekitar tahun 1990-an ke...

Misteri Pohon Besar di Kalibata City Apartement

Saat saya sedang berjalan-jalan di Kalibata City Apartment, Jakarta Selatan. Pandangan saya tertarik pada sebuah pohon besar di samping belakang apartement. Ukuran pohonnya memang besar sekali. Pikir saya. ”Kenapa tidak ditebang? Bisa bahaya kalau roboh.”  Dokumen pribadi Saya pun iseng menanyakan hal tersebut kepada kawan yang sudah lama tinggal di sana. Jawabannya sungguh membuat merinding bulu kuduk.  “Gak ada yang bisa menebang pohon tersebut. Karena banyak penunggunya. Setiap malam ada saja yang melihat penampakan-penampakan dibawah pohon itu.”  Hiiii...Seram juga ya, pikir saya. “Makanya ada semacam meja kecil diatas pohon itu. Untuk tempat sesajen. Biar penunggunya gak mengganggu orang-orang di sini,” papar kawan saya. Diam-diam ada rasa penasaran dalam hati saya. Seperti apa sih pohon itu jika dilihat dari dekat?  Maka saya pun mendekati pohon tersebut. Memang besar sekali. Terlihat dari batangnya yang besar dan tinggi. Nama pohonnya ternyata pohon mah...