Bagiku Ramadan tak hanya menyimpan banyak keberkahan. Namun juga menyimpan banyak kerinduan. Yang selalu dan akan senantiasa dirindukan saat ia berlalu.
Ada banyak kebaikan yang bisa dilakukan selama bulan Ramadan. Ada kekhasan yang tidak dijumpai pada bulan lain. Ada keharusan yang dikejar demi pahala yang berlipat.
Mulai dari buka puasa bersama, kebingungan menentukan menu untuk sahur, ngabuburit dan masih banyak lagi. Namun ada 3 hal yang paling aku rindukan saat bulan Ramadan.
1 . Mengejar Khatam Al-Quran
Mengingat betapa besarnya pahala yang dilakukan selama bulan Ramadan. Maka aku dan keluarga biasanya berlomba-lomba untuk bisa khatam Al-Qur'an selama Ramadan. Dengan kegiatan yang seabrek terbayang dong bagaimana kami mengatur waktu? Atas kesadaran sendiri masing-masing dari kami jika sudah selesai dengan segala urusan langsung duduk manis membaca Al-qur'an. Sehingga yang terdengar di rumah suara bacaan Al-Qur'an setiap saat. Bergantian atau berbarengan. Suasana yang tak akan dijumpai pada hari-hari biasa.
2 . Suara Anak-anak Keliling Kampung
Jika Ramadan berlalu. Aku pasti merindukan suasana ini. Suara riuh anak-anak keliling kampung membangunkan sahur. Tradisi Ramadan yang masih ada di kampungku. Rutinitas menjelang sahur yang menjadi penanda waktu. Tanpa perlu melihat jam. Jika terdengar suara anak-anak keliling, berarti sudah pukul 03.00 pagi.
3 . Salat Tarawih
Meski jumlah rakaat salat tarawih itu banyak. Antara 11 dan 23 rakaat. Namun aku upayakan untuk tak pernah melewatkan salat tarawih. Karena salat tarawih hanya ada dan dilakukan dalam bulan Ramadan. Di luar bulan Ramadan bukan salat tarawih namanya. Melainkan salat sunah biasa.
Itulah 3 hal yang paling aku rindukan saat Ramadan. Sebenarnya banyak sih. Ngabuburit mencari takjil menjelang berbuka juga kerap aku lakukan saat Ramadan.
Bersepeda sore keliling kampung sambil menunggu bedug juga kerap aku lakukan. Buka puasa bersama dengan keluarga selalu menjadi rutinitas kami. Kalau bukan acara buka puasa bersama. Pasti ada saja yang tidak hadir. Jadi di sinilah ajang kumpul keluarga.
Bertukar menu berbuka dengan adik. Biasanya setelah selesai memasak untuk buka puasa, aku dan adik-adik saling berkabar.
"Eh, masak apa hari ini? Eh, mau dong kolaknya?
Pokoknya yang kita tidak buat atau sedang kepengin maka bertukar menu saja. Kebetulan tempat tinggal kami berdekatan. Jadi bisa cepat saling antar.
Hari biasa? Jarang bertukar menu. Kecuali melihat status dan isinya tentang makanan yang dibuat.
"Mau dong kuenya?"
Semacam itulah. Keseruan bulan Ramadan yang akan senantiasa aku rindukan. (EP)
#BPNRamadan2021
Komentar
Posting Komentar