Langsung ke konten utama

Hampers, Pengganti Kehadiran Diri Saat Pandemi

Lebaran sebentar lagi. Ini merupakan lebaran kedua di masa pandemi. Tidak jauh berbeda dengan masa sebelumnya. Lebaran kali ini kita pun masih dilarang mudik. Bahkan lebih ketat. Karena dilarang mudik antar kota. 


Dokumen pribadi

Sedih sih. Namun bagaimana lagi? Ini sudah menjadi peraturan pemerintah demi keselamatan masyarakat. Sebagai warga yang baik kita harus mentaati peraturan pemerintah tersebut. 

Jadi lebaran kali ini sepertinya memang tidak akan kemana-mana. Di rumah saja. Lalu bagaimana agar silaturrahim tetap terjaga? Tetap bisa lebaran dengan kerabat?

Pada masa keemasannya surat-menyurat, kita bisa mewakilkan diri melalui kartu ucapan lebaran. Jadi ketika kita tidak bisa bersilaturrahim secara langsung, kita bisa mengirim kartu ucapan yang sesuai.

Kemudian bisa disambung dengan bertelepon ria. Seiring berjalannya waktu kondisi zaman mulai berubah. Surat-menyurat sudah ditinggalkan. Berganti dengan era digital yang mana komunikasi dilakukan melalui media sosial.

Melalui video call kita bisa berkomunikasi dengan sanak saudara di mana pun berada. Semua menjadi terasa dekat meski jauh di mata. Untuk membuat semua terasa dekat biasanya dibarengi dengan memberikan bingkisan. Bisa berupa parcel atau hampers.

Ternyata di masa pandemi pemberian hampers sangat tepat sekali dilakukan dan menjadi semacam trend. Trend baik tentu saja.

Di saat kita tidak bisa kemana-mana maka mengirimkan hampers bisa dijadikan pilihan. Sebagai perwakilan diri atau keluarga. Sebab situasi dan kondisinya memang tidak memungkinkan untuk kita bersilaturrahim secara langsung.

Tentu saja disesuaikan dengan kondisi keuangan masing-masing. Jadi bukan keharusan juga. Namun jika mampu, kenapa tidak? Pemberian hampers semacam ini bisa mempererat silaturahim. Bukan begitu? (EP)




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Dari Dekat Para Pengisi Suara Animasi "Doraemon"

DORAEMON. Salah satu film animasi yang cukup populer di Indonesia. Merupakan judul sebuah manga dari Jepang karya Fujiko F. Fujio. Terbit pertama kali pada Desember 1969. Doraemon adalah sebuah robot musang yang datang dari abad ke-22. Doraemon dikirim untuk menolong Nobita. Seorang anak kelas 5 Sekolah Dasar yang sangat pemalas. Tujuannya agar keturunan Nobita dapat menikmati kesuksesan di masa depan, tidak menderita akibat sifat pemalas Nobita. Dalam cerita ini Nobita suka lalai dan tidak mau mendengarkan apa kata Doraemon. Sehingga benda-benda dari Doraemon yang gunanya untuk membantu dan mewujudkan keinginan Nobita, kerap jatuh ke tangan teman-temannya yang usil. Kekacauan pun terjadi karena ulah teman-temannya. Gian, Shizuka, dan Suneo adalah tokoh-tokoh sentral dalam cerita ini. Anime Doraemon dan kawan-kawan        Di Indonesia anime Doraemon dikenal sejak 13 November 1988 sampai sekarang. Disiarkan oleh stasiun tel...

Layar Tancap Dalam Kenangan

Pada suatu hari ketika saya melewati sebuah perkampungan yang sedang menggelar hajatan, ada sebuah pemandangan yang tiba-tiba menggelitik hati. Yaitu layar tancap (layar tancep). Sesuatu yang sudah jarang sekali ditemukan. Apalagi di zaman sekarang.  Dokumen pribadi Padahal beberapa tahun yang lalu layar tancap pernah menjadi primadona masyarakat. Terutama masyarakat kalangan menengah ke bawah. Dahulu dalam setiap acara hajatan terutama jika masyarakat Betawi yang menggelarnya, layar tancap menjadi sebuah hiburan yang ditunggu-tunggu. Semacam tren mark yang tak boleh dilewatkan. Bahkan bisa menaikkan gengsi si pemilik hajat, bila dilihat dari jenis layar tancap yang disewa. Mabak. Itu salah satu jenis layar tancap yang dianggap paling bagus. Dari tampilan di layar, kejernihan suara dan kualitas gambar yang baik, mabak memang berbeda. Oleh karena itu harga sewanya konon mahal. Tak heran bila si empunya hajatan lantas disebut sebagai orang yang mampu. Sekitar tahun 1990-an ke...

Misteri Pohon Besar di Kalibata City Apartement

Saat saya sedang berjalan-jalan di Kalibata City Apartment, Jakarta Selatan. Pandangan saya tertarik pada sebuah pohon besar di samping belakang apartement. Ukuran pohonnya memang besar sekali. Pikir saya. ”Kenapa tidak ditebang? Bisa bahaya kalau roboh.”  Dokumen pribadi Saya pun iseng menanyakan hal tersebut kepada kawan yang sudah lama tinggal di sana. Jawabannya sungguh membuat merinding bulu kuduk.  “Gak ada yang bisa menebang pohon tersebut. Karena banyak penunggunya. Setiap malam ada saja yang melihat penampakan-penampakan dibawah pohon itu.”  Hiiii...Seram juga ya, pikir saya. “Makanya ada semacam meja kecil diatas pohon itu. Untuk tempat sesajen. Biar penunggunya gak mengganggu orang-orang di sini,” papar kawan saya. Diam-diam ada rasa penasaran dalam hati saya. Seperti apa sih pohon itu jika dilihat dari dekat?  Maka saya pun mendekati pohon tersebut. Memang besar sekali. Terlihat dari batangnya yang besar dan tinggi. Nama pohonnya ternyata pohon mah...