Langsung ke konten utama

Serunya Membuat Ketupat Lebaran

Lebaran tiba, lebaran tiba. Alhamdulillah akhirnya kita masih bisa merayakan lebaran. Meski di tengah kondisi pandemi.

Pasti dong teman-teman memiliki keseruan dalam menyambut hari lebaran. Kalau aku nih keseruan yang paling kuingat dan masih dilakukan sampai sekarang adalah membuat kulit ketupat sendiri.


Dokpri

"Iiih, ngapain repot-repot bikin kulit ketupat? Beli kan banyak."

Betul. Memang banyak. Tapi aku lebih senang membuat sendiri. Seru saja. Sekalian mengasah kembali ketrampilan membuat ketupat.

Jadi sejak kecil aku sudah diajari membuat kulit ketupat oleh ibu. Karena ibu memang membuat sendiri kulit ketupatnya. 

Kata ibu anak perempuan itu mesti bisa membuat kulit ketupat. Biar menjadi perempuan sejati. Aku sih nurut saja. Padahal apa pengaruhnya dengan kesejatiannya seorang perempuan? 

Mungkin itu cara ibu mendidik anak perempuan agar serba bisa. Walau dulu kerap ngomel karena ternyata susah membuat kulit ketupat itu. Setelah dewasa ada hikmah dan manfaatnya juga. 

Pertama harga janur lebih murah dibandingkan dengan kulit ketupat yang sudah jadi. Kedua lidi bekas janurnya bisa kita buat sapu lidi. 


Dokpri

Aku  baru sadar bahwa apa yang ibu ajarkan itu sebuah bentuk didikan untuk belajar hemat. Memang betul sih. Sekarang baru bisa tersenyum bahkan tertawa.

Keseruan membuat kulit ketupat ternyata tak lekang oleh waktu. Dari dulu sampai sekarang. Bagaimana dengan teman-teman semua? (EP)


Komentar

  1. Mbak Denn.. aku nyerah kalau bikin kulitnya... sudah nyoba berapa kali, ngga berbentuk jadinya, hehhee. jadi lebaran kemarin aku beli kulit ( selongsong ) ketupat di pasar, 10 biji harga 15.000, dan itu pertama kalinya aku membuat / mengisi ketupat sendiri. Alhamdulillah, berhasil.. ketupatnya pas isiannya, ngga terlalu keras atau terlalu lembek.. memang berkesan ya, kalau membuat sendiri, meskipun hanya "ngisinya" aja, hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, Alhamdulillah pas ya isiannya Mba. Aku justru gagal di sini. Kalo gak kelembekkan eh kekerasan... hehehe

      Hapus
  2. Bener banget mbak, di tempat ibuku malah janurnya gratis karena byk pohon kelapa. Tp sayangnya aku ga telaten dan ga bisa bikin ketupat janur🤣

    BalasHapus
  3. Masya Allah tabarakallah ❤️ rajin banget kayak mama ku hehhehe aku belum bisa bikin ketupat, minta sama mama atau mertua biar sekalian heheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe... Alhamdulillah bikin kulitnya bisa. Tapi ngisinya yang justru belum pernah pas Mba.

      Hapus
  4. selalu salut dengan orang yang bisa sabar dan telaten buat ketupat gini, Mbak.
    pasti rasanya juga jadi lebih berbeda ya, karena semua murni buatan sendiri dong ya (kecuali bahannya tentu saja) lebih nikmat dan endus pasti nih rasa ketupatnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mba Asik aja. Biasanya ada lebih kulit ketupatnya. Jadi bisa dibikin lagi kalo merasa kurang. Kalo beli jadi kan ya udah sesuai yg kita beli jumlah ketupatnya.

      Hapus
  5. Ak belom pernah belajar tuh Mba. Kayaknya ribet yaa, hehe. Tapi enak ngeliat cara bikinnya aja trus ak yang bagian isi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mba. Agak ribet. Aku juga awalnya salah arah terus. Lama-lama baru deh bener.. hehehe

      Hapus
  6. Mbak...daku sejak kecil udah latihan dan selalu gagal, jadinya nggak bisa deh. Aku selalu kagum sama orang yang bisa buat ketupat, amat susah soale.

    BalasHapus
  7. Keren mbak, aku aja ga sabaran mba buat ketupat. Duh pengen emosi aja, hehehe. Tapi memang belajar buat kulit ketupat jadi melatih kesabaran ya mbak

    BalasHapus
  8. Sama kaya aku mba, kalau mau lebaran ketupat bikin sendiri. Selain sudah menjadi tradisi, senang saja melakukan aktivitas setahun sekali ini. Alhamdulillah, walau jarang dilakukan tapi selalu ingat step-step membuat cangkang ketupat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, asik dan seru ya Mba kalo bikin sendiri. Lebih puas. Aku juga bikinnya pas lebaran aja kok.

      Hapus
  9. Aku pernah diajarin ayah bikin ketupat, entah kenapa malah jadi njelimet gitu Mba. Haha, ya ampun. Saya tim makannya aja kalau gitu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaha....iya sih memang njlimet. Tapi seru kalo sudah berhasil.

      Hapus
  10. Mau donk Mbak diajarin. Saya sudah lama ingin banget buat sendiri, karena seru bikinnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh, boleh. Iya, seru Mba. Apalagi kalo salah masukin arahnya. Makin seru dan bikin kesel... hehehe

      Hapus
  11. Aku nyerah deh kalau disuruh bikin ketupat. Pernah belajar tapi gak rapi. Alhasil smpi sekarang gak bisa bikin. Malah klu lebaran beli yg siap dimakan...wkwk ...Hebat mba bisa bikin sendiri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mba. Iya, gampang-gampang susah. Adikku juga pada gak bisa. Pusing lah kata dia. Mending beli ketupat jadi.

      Hapus
  12. hai mbak Denik, aku pengen bisa buat ketupat lebaran. gak bisa bisa. udah ikuti tutorial tetap belum bisa. hiks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi...aku juga lama baru bisa. Ayo Mba semangaaatt.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Dari Dekat Para Pengisi Suara Animasi "Doraemon"

DORAEMON. Salah satu film animasi yang cukup populer di Indonesia. Merupakan judul sebuah manga dari Jepang karya Fujiko F. Fujio. Terbit pertama kali pada Desember 1969. Doraemon adalah sebuah robot musang yang datang dari abad ke-22. Doraemon dikirim untuk menolong Nobita. Seorang anak kelas 5 Sekolah Dasar yang sangat pemalas. Tujuannya agar keturunan Nobita dapat menikmati kesuksesan di masa depan, tidak menderita akibat sifat pemalas Nobita. Dalam cerita ini Nobita suka lalai dan tidak mau mendengarkan apa kata Doraemon. Sehingga benda-benda dari Doraemon yang gunanya untuk membantu dan mewujudkan keinginan Nobita, kerap jatuh ke tangan teman-temannya yang usil. Kekacauan pun terjadi karena ulah teman-temannya. Gian, Shizuka, dan Suneo adalah tokoh-tokoh sentral dalam cerita ini. Anime Doraemon dan kawan-kawan        Di Indonesia anime Doraemon dikenal sejak 13 November 1988 sampai sekarang. Disiarkan oleh stasiun tel...

Layar Tancap Dalam Kenangan

Pada suatu hari ketika saya melewati sebuah perkampungan yang sedang menggelar hajatan, ada sebuah pemandangan yang tiba-tiba menggelitik hati. Yaitu layar tancap (layar tancep). Sesuatu yang sudah jarang sekali ditemukan. Apalagi di zaman sekarang.  Dokumen pribadi Padahal beberapa tahun yang lalu layar tancap pernah menjadi primadona masyarakat. Terutama masyarakat kalangan menengah ke bawah. Dahulu dalam setiap acara hajatan terutama jika masyarakat Betawi yang menggelarnya, layar tancap menjadi sebuah hiburan yang ditunggu-tunggu. Semacam tren mark yang tak boleh dilewatkan. Bahkan bisa menaikkan gengsi si pemilik hajat, bila dilihat dari jenis layar tancap yang disewa. Mabak. Itu salah satu jenis layar tancap yang dianggap paling bagus. Dari tampilan di layar, kejernihan suara dan kualitas gambar yang baik, mabak memang berbeda. Oleh karena itu harga sewanya konon mahal. Tak heran bila si empunya hajatan lantas disebut sebagai orang yang mampu. Sekitar tahun 1990-an ke...

Misteri Pohon Besar di Kalibata City Apartement

Saat saya sedang berjalan-jalan di Kalibata City Apartment, Jakarta Selatan. Pandangan saya tertarik pada sebuah pohon besar di samping belakang apartement. Ukuran pohonnya memang besar sekali. Pikir saya. ”Kenapa tidak ditebang? Bisa bahaya kalau roboh.”  Dokumen pribadi Saya pun iseng menanyakan hal tersebut kepada kawan yang sudah lama tinggal di sana. Jawabannya sungguh membuat merinding bulu kuduk.  “Gak ada yang bisa menebang pohon tersebut. Karena banyak penunggunya. Setiap malam ada saja yang melihat penampakan-penampakan dibawah pohon itu.”  Hiiii...Seram juga ya, pikir saya. “Makanya ada semacam meja kecil diatas pohon itu. Untuk tempat sesajen. Biar penunggunya gak mengganggu orang-orang di sini,” papar kawan saya. Diam-diam ada rasa penasaran dalam hati saya. Seperti apa sih pohon itu jika dilihat dari dekat?  Maka saya pun mendekati pohon tersebut. Memang besar sekali. Terlihat dari batangnya yang besar dan tinggi. Nama pohonnya ternyata pohon mah...