Langsung ke konten utama

Cara Menyelaraskan Antara Hobi dan Kodrati

Antara bengkel dan salon, pilih mana?


Sebagai seorang biker tentu pilih bengkel. Tetapi sebagai seorang perempuan tentu memilih salon. Dan keduanya memerlukan waktu khusus. Agak bingung saat waktu luang yang ada hanya cukup untuk satu pilihan. 

Sebenarnya perawatan tubuh untuk seorang biker itu perlu enggak sih? Sebab aktivitas seorang biker itu kebanyakan out door alias di luar ruangan. Lebih mengandalkan tenaga bukan wajah.

Kalau menurut saya sih perlu. Sebagai bentuk penghargaan atas apa-apa yang sudah tubuh ini lakukan. Kepanasan, kehujanan, berdebu-debu dan terkena asap.

Sayangnya sebagai seorang perempuan yang memiliki hobi bersepeda. Atau bermotor ribuan kilo. Urusan perawatan tubuh kurang diprioritaskan. Daripada menghabiskan waktu di salon lebih enak nongkrong di bengkel. Itu yang terlintas dipikiran selama ini.

Namun begitu menyadari kodrat seorang perempuan yang perlu juga merawat tubuhnya. Akhirnya terpikir juga untuk melakukan perawatan tubuh alias nyalon. Maka begitu ada waktu luang saya sempatkan untuk pergi ke salon.

Dokpri

Begitu tiba di salon dan melihat daftar paket perawatan. Saya yang niat awalnya ingin melakukan perawatan wajah, lebih condong untuk melakukan perawatan kaki dan tubuh. Dengan pertimbangan, sepasang kaki ini sudah bekerja berat membawa saya melangkah dan melaju kemana hati ini suka. 

Dokpri

Sedangkan tubuh ini sudah diajak berlelah-lelah. Oleh karenanya harus diberi perawatan juga. Akhirnya pedicure spa dan body message menjadi pilihan saya. 

Bagi saya keduanya perawatan kaki dan perawatan tubuh lebih utama dibandingkan wajah. Maksudnya perawatan wajah bisa dilakukan di rumah. Jadi tak harus ke salon.

Dokpri

Tetep ya? Ke salon pun menyelaraskan kebutuhan. Jadi tidak asal perawatan atau melakukan perawatan seperti pada umumnya. Karena begitulah naluri seorang biker... hehehehe. Intinya tetap harus ada perawatan untuk keseimbangan. (EP)


#Day29
#ODOP
#Gayahidup
#EstrilookCommunity


Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Kok kita bisa sama sih mbak? Saya juga hobi naik motor berkilo-kilo dan naik sepeda liat pemandangan hehehee... Tapi bedanya, saya nggak suka ke bengkel kwkwkwk. Perawatan ke salon pun jarang banget, lebih suka di rumah. Kecuali pas wajah sudah bener-bener keliatan kusam, kering dan kuyu, baru deh insyaf me time ngurusin wajah atau panggil mbak tukang pijat tuna netra langganan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Mba! Tossss dulu yuk. Asyiiik ada teman sejiwa. Iya nih suka malas perawatan wajah. Padahal penting juga. Kalau sudah ke bengkel suka lupa waktu.. hehehehe

      Hapus
  3. Naluriah perempuan meski perkasa ttp pengen tampil cantik... Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mba. Tinggal kuat-kuatan tekad. Mau ke salon atau ke bengkel...hihihi

      Hapus
  4. Hahhahaq,kalo aku udah di salon bisa berjam2 dari atas sampe bawah,biar gak bolak balik.jadi sekalian aja,hehe. Untung paksu gak peotes.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asyiknya. Saya juga inginnya begitu. Cuma kok suka kepikiran, belum ke bengkel.. hehehehe

      Hapus
  5. Setuju banget tuh Mbak, kaki dan tubuh juga perlu dirawat sebagai bentuk penghargaan diri, selama ini udah kooperatif dalam melaksanakan hobi :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mba. Umumnya kan wajah ya yang paling sering mendapatkan perawatan. Tiba-tiba teringat. Kali ini juga butuh perawatan.

      Hapus
  6. Duh udah lama bgt ga perawatan, krn punya balita 2, hhe.. tapi memang perempuan butuh bgt yg namanya perawatan terutama wajah soalnya investasi jangka panjang hhe.. krn ga punya waktu ke salon akhirnya beli seperangkat skincare lengkap biar bisa nyalon di rumah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asyiknya gitu ya Mba. Kalau perawatan wajah bisa di rumah asal lengkap bahan-bahannya.. hehehehe

      Hapus
  7. Setuju Mbak, sebagai ibu, kita tidak hanya memikirkan keluarga, tetapi juga harus menjaga kondisi tubuh supaya bisa terus terawat. Kalau saya sih, perawatan saat weekend, tetapi di rumah. hihihi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mba. Di rumah atau pun di salon yang penting perawatan ya... hehe

      Hapus
  8. Kalau saya, Bun. Masukin dulu sepeda ke bengkel buat doi dapet perawatan juga. Terus sambil nunggu kita melipir ke salon deh. Sama-sama dapet perawatan. Hihi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, benar juga sih. Cuma pengeluarannya jadi double saat itu juga dong... hehe

      Hapus
  9. Hohoho.. Jadi biker yang cantik adalah pilihan sesuai passion dan kodrat jadinya ya

    BalasHapus
  10. Wah dapat masikan nih saya dari tulisan ini. Saya juga suka jelajah kemana-mana. Rasa pegal di badan biasanya terasa saat pulang dari liburan. Dan biasanya saya cenderung mikirin wajah. Karena selama perjalanan kurang melakukan perawatan. Thanks mbak. Jadi reminder buat saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama Mba. Begitulah perempuan. Wajah tetep yang utama.

      Hapus
  11. Nah, pas jaman SMA dan kuliah aku tombol dan lebih menyukai menyusuri alam, ikut beladiri dan kotoran tapi ketika mulai bekerja, tiba-tiba muncul keinginan melakukan perawatan juga, seperti maskeran atau facial treatment gitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau sudah bekerja biasanya tuntutan naluri Mba. Selain itu karena sudah beruang juga jadi khilaf.. hahahaha

      Hapus
  12. Pengen deh jadi biker, tp nunggu anak2 dh gede aj.. Hhh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anak-anak diajak aja Mba. Aku juga gitu pernah bawa bocah riding.

      Hapus
  13. Hebat.. Saya selalu kagum dg teman2 perempuan yang suka aktivitas outdoor. Karena saya orgnya mager..
    apapun aktivitasnya tubuh memang perlu dapat haknya untuk dirawat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mba. Ayo jangan mager. Bareng yuk... hehehehe

      Hapus
  14. Inimah hobi ya g asik dan bikin sehat, salut, aku belum bisa bikin ini untuk jadi hobi mbak kapan yaa

    BalasHapus
  15. Wah mbak hobinya keren ya , kuat banget bersepedaan atau naik motor sampai ribuan kilo gitu tapi tetap nggak lupa juga dengan perawatan tubuh.

    BalasHapus
  16. Iya, ya tetap ada prioritas falam perawatani

    BalasHapus
  17. Wah, mbak denim punya keduanya... lembut dan gagah dalam performa. Paket komplit ini namanya hehe. Tapi klop juga loh... setelah lelah dan kotor kena debu jalanan...dapat pelayanan memanjakan diri itu seperti mengembalikan semua energi. Lalu siap putar roda lagi, asiim

    BalasHapus
  18. Merawat tubuh yang dibuat sangat sempurna oleh Nya, adalah salah satu bentuk rasa syukur, merawat dan menjada tubuh tidak hanya untuk perempuan saja tapi untuk laki laki juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mba. Bukan untuk gaya-gayaan. Tapi bentuk kesyukuran kita atas apa-apa yang sudah diberikan oleh-NYA

      Hapus
  19. Saya juga suka bersepeda mbak. Tapi kaau disuruh pilih antara bersepeda dengan perawatan ya saya pilih perawatan. Wkwkwk...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi....tetep ya naluri perempuannya lebih dominan.

      Hapus
  20. Wah saya juga pengen punya salon khusus makeup biar nggak hanya MUA freelance

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Dari Dekat Para Pengisi Suara Animasi "Doraemon"

DORAEMON. Salah satu film animasi yang cukup populer di Indonesia. Merupakan judul sebuah manga dari Jepang karya Fujiko F. Fujio. Terbit pertama kali pada Desember 1969. Doraemon adalah sebuah robot musang yang datang dari abad ke-22. Doraemon dikirim untuk menolong Nobita. Seorang anak kelas 5 Sekolah Dasar yang sangat pemalas. Tujuannya agar keturunan Nobita dapat menikmati kesuksesan di masa depan, tidak menderita akibat sifat pemalas Nobita. Dalam cerita ini Nobita suka lalai dan tidak mau mendengarkan apa kata Doraemon. Sehingga benda-benda dari Doraemon yang gunanya untuk membantu dan mewujudkan keinginan Nobita, kerap jatuh ke tangan teman-temannya yang usil. Kekacauan pun terjadi karena ulah teman-temannya. Gian, Shizuka, dan Suneo adalah tokoh-tokoh sentral dalam cerita ini. Anime Doraemon dan kawan-kawan        Di Indonesia anime Doraemon dikenal sejak 13 November 1988 sampai sekarang. Disiarkan oleh stasiun tel...

Layar Tancap Dalam Kenangan

Pada suatu hari ketika saya melewati sebuah perkampungan yang sedang menggelar hajatan, ada sebuah pemandangan yang tiba-tiba menggelitik hati. Yaitu layar tancap (layar tancep). Sesuatu yang sudah jarang sekali ditemukan. Apalagi di zaman sekarang.  Dokumen pribadi Padahal beberapa tahun yang lalu layar tancap pernah menjadi primadona masyarakat. Terutama masyarakat kalangan menengah ke bawah. Dahulu dalam setiap acara hajatan terutama jika masyarakat Betawi yang menggelarnya, layar tancap menjadi sebuah hiburan yang ditunggu-tunggu. Semacam tren mark yang tak boleh dilewatkan. Bahkan bisa menaikkan gengsi si pemilik hajat, bila dilihat dari jenis layar tancap yang disewa. Mabak. Itu salah satu jenis layar tancap yang dianggap paling bagus. Dari tampilan di layar, kejernihan suara dan kualitas gambar yang baik, mabak memang berbeda. Oleh karena itu harga sewanya konon mahal. Tak heran bila si empunya hajatan lantas disebut sebagai orang yang mampu. Sekitar tahun 1990-an ke...

Misteri Pohon Besar di Kalibata City Apartement

Saat saya sedang berjalan-jalan di Kalibata City Apartment, Jakarta Selatan. Pandangan saya tertarik pada sebuah pohon besar di samping belakang apartement. Ukuran pohonnya memang besar sekali. Pikir saya. ”Kenapa tidak ditebang? Bisa bahaya kalau roboh.”  Dokumen pribadi Saya pun iseng menanyakan hal tersebut kepada kawan yang sudah lama tinggal di sana. Jawabannya sungguh membuat merinding bulu kuduk.  “Gak ada yang bisa menebang pohon tersebut. Karena banyak penunggunya. Setiap malam ada saja yang melihat penampakan-penampakan dibawah pohon itu.”  Hiiii...Seram juga ya, pikir saya. “Makanya ada semacam meja kecil diatas pohon itu. Untuk tempat sesajen. Biar penunggunya gak mengganggu orang-orang di sini,” papar kawan saya. Diam-diam ada rasa penasaran dalam hati saya. Seperti apa sih pohon itu jika dilihat dari dekat?  Maka saya pun mendekati pohon tersebut. Memang besar sekali. Terlihat dari batangnya yang besar dan tinggi. Nama pohonnya ternyata pohon mah...