Langsung ke konten utama

Radio Jadul dan Perjalanan Hijrahku

Pada masa kejayaannya radio menjadi barang rebutan oleh mereka yang senang akan berita dan hiburan.

Radio kenangan

Meskipun sudah ada televisi tetapi mendengar berita lewat radio rasanya lebih mantap. Jadilah satu radio yang ada di rumah menjadi rebutan.

Terutama jika ada berita olahraga yang mana pembawa beritanya bisa menghidupkan suasana. Dimana-mana ramai orang berkerumun untuk mendengarkan acara sepak bola di radio. Tak terkecuali di rumah saya.

Bapak orang yang paling banyak menguasai radio ini. Mulai dari berita politik, siaran olahraga dan juga langgam Jawa didengarkan semua. Saya dan anggota keluarga yang lain hanya mengikuti apa yang bapak putar.

Tetapi ada momen dimana saya memiliki kebebasan penuh memilih siaran radio yang ingin diputar. Yakni menjelang azan magrib. Suasana seperti ini saya ganti siaran radionya dengan ceramah agama. Dan bapak tidak bisa protes.

Hampir setiap sore kami mendengarkan ceramah agama. Bagi saya pribadi hal ini menjadi siraman rohani. Apalagi sejak pagi sampai sore saya selalu sibuk dengan urusan dunia.

Mengaji tidak pernah masuk agenda kegiatan saya saat itu. Meskipun salat dan puasa serta sodaqoh tidak pernah ditinggalkan.

Suatu hari saya tersentak saat mendengarkan ceramah di radio pada satu sore. Ceramah agama saat itu mengenai perempuan. Salah satunya menyinggung soal jilbab.

"Mengenakan jilbab itu wajib hukumnya bagi tiap-tiap perempuan yang sudah baliq. Namanya wajib, jika ditinggalkan berdosa, dikerjakan mendapatkan pahala. Meskipun seorang perempuan salatnya tertib, puasanya bagus dan sodaqohnya lancar. Selama ia tidak mengenakan jilbab padahal sudah baliq maka pahalanya nol."

Saya kaget. Sebab saya merasa tidak neko-neko sebagai seorang perempuan. Urusan ibadah insyaallah lancar. Maka saya simak dengan seksama ceramah agama itu.

"Kok bisa nol pahala? Karena pahala yang ia dapatkan selama ini digunakan untuk membayar kesalahannya yang tak berjilbab. Jika sudah begitu, apa yang mau dibawa dan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah? Apa tidak takut? Apalagi urusan umur rahasia ilahi. Bisa saja usai mendengarkan ceramah ini Allah memanggil kita pulang."

Huaaaah... mendengar penjelasan itu hati saya langsung shock.  Detik itu juga saya memutuskan untuk mengenakan jilbab. Tak peduli dengan urusan pekerjaan. Atau orang tua yang akan menentang. Pokoknya saya harus mengenakan jilbab saat itu juga.

Saya bongkar lemari baju mencari kerudung dan baju-baju lengan panjang. Saya ajak adik-adik dan juga ibu. Tetapi hanya satu adik yang mau ikut mengenakan jilbab. Adik satunya dan ibu menyusul beberapa tahun kemudian.

Itulah proses saya beroleh hidayah dan memutuskan untuk hijrah. Dari yang berkepala plontos lalu menutup kepala dan seluruh aurat. Teknologi jika dimanfaatkan untuk hal-hal baik maka hasilnya pun akan baik. Semoga saya bisa menjaga semua ini sampai ajal menjemput. Aamiiin. (EP)


#Day17
#ODOP
#Teknologi
#EstrilookCommunity

        

Komentar

  1. "Teknologi jika digunakan untuk hal yang baik maka hasilnya pun akan baik." Kesimpulan yang padat dan ngena Mbaaa, semoga selalu istiqamah dalam kebaikan, Mba. Terima kasih atas tulisannya. Semangat terus Mba!

    BalasHapus
  2. Wah, jalan hijrah memang tidak bisa kita tebak ya, dan radio pun bisa menjadi wasilah terbitnya kesadaran untuk 'taat' pada Allah. Dan boleh jadi tulisan inipun menjadi jalan hijrah bagi orang-orang yang membacanya. Semoga kisah inspiratifnya menjadinpahala untuk Mbak. Aamiin. Semoga selalu dijaga dalam keistiqomahan ya mbak... 🥰


    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misteri Pohon Besar di Kalibata City Apartement

Saat saya sedang berjalan-jalan di Kalibata City Apartment, Jakarta Selatan. Pandangan saya tertarik pada sebuah pohon besar di samping belakang apartement. Ukuran pohonnya memang besar sekali. Pikir saya. ”Kenapa tidak ditebang? Bisa bahaya kalau roboh.”  Dokumen pribadi Saya pun iseng menanyakan hal tersebut kepada kawan yang sudah lama tinggal di sana. Jawabannya sungguh membuat merinding bulu kuduk.  “Gak ada yang bisa menebang pohon tersebut. Karena banyak penunggunya. Setiap malam ada saja yang melihat penampakan-penampakan dibawah pohon itu.”  Hiiii...Seram juga ya, pikir saya. “Makanya ada semacam meja kecil diatas pohon itu. Untuk tempat sesajen. Biar penunggunya gak mengganggu orang-orang di sini,” papar kawan saya. Diam-diam ada rasa penasaran dalam hati saya. Seperti apa sih pohon itu jika dilihat dari dekat?  Maka saya pun mendekati pohon tersebut. Memang besar sekali. Terlihat dari batangnya yang besar dan tinggi. Nama pohonnya ternyata pohon mahoni. Usianya lebih

Alhamdulillah Bisa Kentut

Uuupppss!!! Ini bukan bicara jorok atau kotor. Tapi hanya untuk mengingatkan. Bahwa maaf, kentut itu termasuk anugerah terindah yang patut disyukuri. Loh! Kok? Eits, jangan bengong begitu ah. Coba saja rasakan ketika kita beberapa hari ternyata enggak bisa kentut. Rasanya ini perut kembung dan enggak enak. Tapi begitu bisa kentut. Rasanya legaaaa...sekali. Bisa terbayang toh bagaimana mereka yang tidak bisa kentut atau BAB (Buang air besar) akhirnya harus ke rumah sakit untuk diambil tindakan. Maka bersyukurlah kita yang bisa kentut setiap saat. Selama ini kita mengucapkan syukur itu jika berhubungan dengan rezeki dan sesuatu yang menyenangkan.  "Alhamdulillah dagangan hari ini ludes."  Atau  "Alhamdulillah si kakak juara kelas." Sangat jarang jika mengeluarkan kentut langsung mengucap Alhamdulillah. Padahal kentut salah satu nikmat yang luar biasa.  Jadi mulai sekarang biasakan mengucap syukurnya bukan saja ketika berhubungan dengan rezeki dan gengsi.

Gaya Rambut Muslimah yang Dianjurkan

Gaya rambut seseorang biasanya mengikuti karakter diri orang tersebut. Jika ia seorang yang aktif dan energik. Maka gaya rambut yang dipilih biasanya model Demi Moore. Itu loh si cantik di film Ghost. Gaya rambut ala Demi Moore Image foto by Lifestyle Okezone Gaya rambut ala Demi Moore sempat nge-hits di jamannya. Atau gaya rambut ala Putri Diana. Mendiang istri Pangeran Charles dari Inggris ini tetap cantik dan anggun meski berambut pendek. Gaya rambut ala Putri Diana Image foto by pinteres Bagi orang yang memiliki rambut panjang disebut sebagai orang yang sabar. Karena memiliki rambut panjang memang butuh kesabaran. Terutama dalam hal perawatan. Image foto by tagged.com Sementara orang yang menyukai gaya rambut pendek disebut sebagai orang yang tidak sabaran. Ingin serba cepat dalam bertindak. Tentu orang yang seperti ini tidak akan sabar kalau harus merawat rambut. Itu semua pendapat yang saya yakini ketika belum berhijab. Setelah berhijab dan mengetahui