Langsung ke konten utama

Serba-serbi Reuni Perak SMEA 18 Jakarta

Masih terkait dengan acara reuni perak SMEA 18 Angkatan 1994 yang berlangsung di Desa Wisata, TMII, Jakarta Timur pada hari Minggu, 8 September 2019.

Foto kawan-kawan dari semua jurusan

Kita semua sebelum berkumpul dan bertemu di acara reuni tersebut pasti memiliki "drama" yang terkadang membuat hati bimbang. Jadi datang atau tidak ya ke acara reuni?

Seperti kisah saya pribadi. Sebelum mengiyakan untuk ikut serta, ada banyak "drama" yang terjadi. Mulai dari tanggal reuni yang takut bentrok dengan jadwal pentas. Sampai kantuk yang tak tertahankan saat acara berlangsung.

Belum lagi cobaan yang datang tepat dua hari sebelum acara reuni. Pertama, harus pulang dini hari karena mengurus adik yang kecelakaan. Kedua, juga pulang dini hari karena ada pementasan. 

Dua hari berturut-turut dengan jadwal tidur yang kurang. Kemudian harus bangun pagi-pagi untuk menghadiri acara reuni. Alhasil tubuh rasanya melayang.

Sempat terbersit untuk batal hadir. Namun teringat janji dengan kawan untuk hadir, maka saya pun segera bersiap-siap. Hasilnya, di  tempat acara sempat mengantuk berat. Itu "drama" yang saya alami menjelang reuni.

Kawan-kawan pun pasti memiliki "drama"sendiri menjelang acara reuni. Pada saat acara berlangsung dari panitia bercerita bahwa ada "drama" juga yang terjadi dijajaran panitia.

Panitia sempat senewen

Bahkan sampai ada yang sakit maag karena pusing memikirkan hal tersebut. Ternyata hanya "prank" yang dilakukan oleh salah satu panitia itu sendiri. Oalaaah...

Saat acara reuni berlangsung pun ada saja kejadian yang membuat kita tersenyum. Bahkan mungkin membuat panitia seneb. 
Salah satu peserta ada yang "rajin" sekali tampil di panggung. Mulai dari urusan menyanyi sampai door prize. Memang tidak apa-apa. Cuma kok ya jadinya 4L. Lo lagi Lo lagi. 

Selain itu ada keseruan lain yang terjadi dalam acara reuni ini. Saat salah satu peserta reuni tampil menyanyi di panggung. Si anak terlihat happy sekali sambil berjoget-joget mengikuti irama lagu yang dibawakan oleh sang ayah. Wah, mantap nih. Ayah dan anak saling mendukung.

Keriangan si anak saat ayahnya tampil

Tetapi ada juga yang sibuk mengawasi anaknya yang berlarian ke sana-sini. Sampai-sampai mau duduk lima menit saja tak bisa. Salut dengan semangatnya untuk hadir dalam acara reuni ini. Padahal tahu kalau anaknya tidak bisa diam.

Salut juga kepada para keluarga peserta reuni yang ikut  mendampingi pasangannya. Itu artinya mereka mensupport kegiatan yang dilakukan oleh pasangannya. Biar pun di tempat acara mereka hanya duduk-duduk saja menunggu acara usai.

Mereka yang setia menanti pasangannya

Bagi yang membawa anak mungkin lebih asyik karena ada yang diawasi. Tidak bingung dan bengong sendiri.

Eh, ada hal-hal tak terduga yang saya temui saat acara reuni ini. Pertama, ada kawan dari jurusan perdagangan yang adalah orang tua dari murid saya. Alhasil kami pun jadi ngobrolin anak-anak.

Hal lain yang saya alami. Ternyata ada dua kawan yang dulunya satu SMP. Kami pun berhahahihi melepas kangen. Sebab meski tergabung dalam WAG SMP, tetap saja jarang bertemu.

Kawan SMEA dan SMP juga

Hal tak terduga lain yang saya alami adalah saat berbincang-bincang dengan pasangan salah satu kawan. Ternyata pasangan dari sepupunya tinggalnya dekat rumah. Oalah, dunia itu sempit ya? 

Ternyata pasangan ini kerap main di sekitar rumah

Dari semua ini ada satu hal yang baru saya sadari saat sudah berada di rumah. Pada saat melihat-lihat foto keseruan acara reuni ini. Ternyata tidak ada foto saya berdua dengan kawan seperjalanan. Padahal sejak berangkat sampai pulang kami bersama-sama. 

Untungnya ada foto kami yang sedang duduk bersama-sama dengan kawan lain. Setidaknya ada kenangan-kenangannya.

Menyempatkan foto dulu sebelum mengawasi anak-anak

Saat pengundian door prize. Ada sedikit "drama" yang saya alami. Saya yang jarang sekali beruntung dalam urusan door prize, hari itu nomor saya keluar. Wuih, tidak menyangka. Bohong kalau tidak senang. Sekecil apapun yang namanya hadiah pasti berkesan dan membuat hati senang.

Namun saat akan diberi hadiah door prizenya. Saya coba menawarnya terlebih dulu. Awalnya saya akan mendapatkan produk kecantikan. Berhubung saya jarang makeup, tentu hadiah tersebut akan mubazir jika saya terima. Makanya saya tawar terlebih dulu. 

Setelah setuju dan disepakati bersama akhirnya door prize untuk saya berupa termos air panas. Nah, kalau ini jelas bermanfaat. Sebagai tempat minum saat traveling. 

Hadiah door prize

Wah, terima kasih panitia atas pengertiannya. Mohon maaf untuk kawan yang mensponsori produk kecantikan ini. Bukannya tidak menghargai. Tetapi saya jarang berdandan. Sayang-sayang kalau diterima tapi tidak dipakai. Produknya bagus soalnya.

Ini "drama-drama" yang saya alami dan sebagian kawan-kawan juga alami. Tidak untuk dijadikan beban. Disenyumi saja. Juga sebagai pembelajaran diri. Bahwa ketika sudah memiliki niat baik, yakinlah akan diwujudkan oleh Allah SWT. Meski jalan dan caranya bermacam-macam. Saya sebut ini sebagai "drama." Ya, drama kehidupan. (EP)


#Day10
#ODOP
#Artikel
#EstrilookCommunity
















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misteri Pohon Besar di Kalibata City Apartement

Saat saya sedang berjalan-jalan di Kalibata City Apartment, Jakarta Selatan. Pandangan saya tertarik pada sebuah pohon besar di samping belakang apartement. Ukuran pohonnya memang besar sekali. Pikir saya. ”Kenapa tidak ditebang? Bisa bahaya kalau roboh.”  Dokumen pribadi Saya pun iseng menanyakan hal tersebut kepada kawan yang sudah lama tinggal di sana. Jawabannya sungguh membuat merinding bulu kuduk.  “Gak ada yang bisa menebang pohon tersebut. Karena banyak penunggunya. Setiap malam ada saja yang melihat penampakan-penampakan dibawah pohon itu.”  Hiiii...Seram juga ya, pikir saya. “Makanya ada semacam meja kecil diatas pohon itu. Untuk tempat sesajen. Biar penunggunya gak mengganggu orang-orang di sini,” papar kawan saya. Diam-diam ada rasa penasaran dalam hati saya. Seperti apa sih pohon itu jika dilihat dari dekat?  Maka saya pun mendekati pohon tersebut. Memang besar sekali. Terlihat dari batangnya yang besar dan tinggi. Nama pohonnya ternyata pohon mahoni. Usianya lebih

Alhamdulillah Bisa Kentut

Uuupppss!!! Ini bukan bicara jorok atau kotor. Tapi hanya untuk mengingatkan. Bahwa maaf, kentut itu termasuk anugerah terindah yang patut disyukuri. Loh! Kok? Eits, jangan bengong begitu ah. Coba saja rasakan ketika kita beberapa hari ternyata enggak bisa kentut. Rasanya ini perut kembung dan enggak enak. Tapi begitu bisa kentut. Rasanya legaaaa...sekali. Bisa terbayang toh bagaimana mereka yang tidak bisa kentut atau BAB (Buang air besar) akhirnya harus ke rumah sakit untuk diambil tindakan. Maka bersyukurlah kita yang bisa kentut setiap saat. Selama ini kita mengucapkan syukur itu jika berhubungan dengan rezeki dan sesuatu yang menyenangkan.  "Alhamdulillah dagangan hari ini ludes."  Atau  "Alhamdulillah si kakak juara kelas." Sangat jarang jika mengeluarkan kentut langsung mengucap Alhamdulillah. Padahal kentut salah satu nikmat yang luar biasa.  Jadi mulai sekarang biasakan mengucap syukurnya bukan saja ketika berhubungan dengan rezeki dan gengsi.

Gaya Rambut Muslimah yang Dianjurkan

Gaya rambut seseorang biasanya mengikuti karakter diri orang tersebut. Jika ia seorang yang aktif dan energik. Maka gaya rambut yang dipilih biasanya model Demi Moore. Itu loh si cantik di film Ghost. Gaya rambut ala Demi Moore Image foto by Lifestyle Okezone Gaya rambut ala Demi Moore sempat nge-hits di jamannya. Atau gaya rambut ala Putri Diana. Mendiang istri Pangeran Charles dari Inggris ini tetap cantik dan anggun meski berambut pendek. Gaya rambut ala Putri Diana Image foto by pinteres Bagi orang yang memiliki rambut panjang disebut sebagai orang yang sabar. Karena memiliki rambut panjang memang butuh kesabaran. Terutama dalam hal perawatan. Image foto by tagged.com Sementara orang yang menyukai gaya rambut pendek disebut sebagai orang yang tidak sabaran. Ingin serba cepat dalam bertindak. Tentu orang yang seperti ini tidak akan sabar kalau harus merawat rambut. Itu semua pendapat yang saya yakini ketika belum berhijab. Setelah berhijab dan mengetahui