Langsung ke konten utama

Nokia 2310 dan Persahabatan Kita

Sahabat. Kita sering mendengar bahkan mengucapkan kata sahabat. Tetapi apakah kita semua paham, apa itu arti sahabat sesungguhnya?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sahabat adalah teman, kawan. Persahabatan artinya hubungan antara teman dengan teman yang berlangsung dalam waktu lama.

Apakah lamanya sebuah hubungan menjadi jaminan terjalinnya persahabatan yang indah? Tidak selalu. Tergantung masing-masing individu.

Saya pribadi memaknai sahabat bukan dari lamanya kita berteman. Tetapi bagaimana orang itu mau menerima diri kita apa adanya tanpa dibuat-buat dan tulus. Begitu juga sebaliknya.

Rasanya ingin selalu berbagi dan bisa bersama-sama setiap saat. Layaknya kekasih. Hanya saja yang namanya sahabat tak diselimuti kabut cinta.

Oleh karenanya tidak mudah mendapatkan seorang sahabat sejati. Semua berproses dan mengalir begitu saja tanpa bisa direkayasa.

Mengalir begitu saja. Hal itulah yang terjadi ketika akhirnya saya memiliki seseorang bernama sahabat.

Berawal dari surat menyurat. Lalu berlanjut untuk bertemu langsung. Bergantian saling kunjung ke rumah masing-masing. Akhirnya kami pun menjadi akrab. Sampai sekarang. Sudah hampir 30 tahun.

Padahal dulu waktu masih satu sekolah jarang berinteraksi. Begitu lulus sekolah dia pindah rumah dan juga sekolah. Suatu hari datang sepucuk kartu ucapan selamat hari raya. Selanjutnya menyusul kartu ucapan lain dan surat-surat berisi cerita sehari-hari.

Kemudian semua mengalir begitu saja. Dengan bumbu pertengkaran dan salah paham juga tentunya. Namun tak membuat hubungan ini selesai. Ketika era surat menyurat mulai tergantikan oleh telepon seluler. Hubungan kami pun beralih ke telepon. SMS dan telepon membuat kita terasa dekat.



Suatu ketika ponsel saya rusak. Sehingga tidak bisa digunakan untuk menelpon. Hanya bisa mengirimkan SMS. Tiba-tiba saya mendapatkan hadiah sebuah ponsel NOKIA 2310.

"Nih buat Elo. Biar gampang dihubungi. Kelamaan kalo sms-an."

Saya sungguh tak percaya. Sebab saat itu ponsel masih barang langka. Kok dengan entengnya dia menghadiahi saya ponsel. Dengan warna kesukaan saya lagi. Biru langit. Bohong kalau tidak senang.

Jadi itu ponsel kedua yang saya miliki. Dan ponsel NOKIA pertama yang saya miliki. Hadiah dari seorang sahabat.

Apakah dengan hadiah sebuah ponsel lantas saya akan selalu mengangkat telepon dari sahabat saya itu? Tidak juga. Biasa saja. Selama saya sedang senggang dan tidak banyak pekerjaan, maka dengan senang hati saya angkat telepon darinya. Jika tidak ya tetap saja saya abaikan.

Karena inilah saya. Tidak ingin melakukan sesuatu dengan terpaksa. Meski si sahabat ini sudah baik sekali. Bukan berarti kita jadi merasa tak enak hati yang kemudian melakukan sesuatu karena terpaksa.

Sejatinya sahabat memang seperti ini. Tetap menjadi diri sendiri. Tak ada keterpaksaan. Saling melengkapi dan tahu sama tahu. Dan yang terpenting mau menerima apa adanya diri si sahabat. (EP)


#Day15
#ODOP
#Teknologi
#EstrilookCommunity 


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misteri Pohon Besar di Kalibata City Apartement

Saat saya sedang berjalan-jalan di Kalibata City Apartment, Jakarta Selatan. Pandangan saya tertarik pada sebuah pohon besar di samping belakang apartement. Ukuran pohonnya memang besar sekali. Pikir saya. ”Kenapa tidak ditebang? Bisa bahaya kalau roboh.”  Dokumen pribadi Saya pun iseng menanyakan hal tersebut kepada kawan yang sudah lama tinggal di sana. Jawabannya sungguh membuat merinding bulu kuduk.  “Gak ada yang bisa menebang pohon tersebut. Karena banyak penunggunya. Setiap malam ada saja yang melihat penampakan-penampakan dibawah pohon itu.”  Hiiii...Seram juga ya, pikir saya. “Makanya ada semacam meja kecil diatas pohon itu. Untuk tempat sesajen. Biar penunggunya gak mengganggu orang-orang di sini,” papar kawan saya. Diam-diam ada rasa penasaran dalam hati saya. Seperti apa sih pohon itu jika dilihat dari dekat?  Maka saya pun mendekati pohon tersebut. Memang besar sekali. Terlihat dari batangnya yang besar dan tinggi. Nama pohonnya ternyata pohon mahoni. Usianya lebih

Alhamdulillah Bisa Kentut

Uuupppss!!! Ini bukan bicara jorok atau kotor. Tapi hanya untuk mengingatkan. Bahwa maaf, kentut itu termasuk anugerah terindah yang patut disyukuri. Loh! Kok? Eits, jangan bengong begitu ah. Coba saja rasakan ketika kita beberapa hari ternyata enggak bisa kentut. Rasanya ini perut kembung dan enggak enak. Tapi begitu bisa kentut. Rasanya legaaaa...sekali. Bisa terbayang toh bagaimana mereka yang tidak bisa kentut atau BAB (Buang air besar) akhirnya harus ke rumah sakit untuk diambil tindakan. Maka bersyukurlah kita yang bisa kentut setiap saat. Selama ini kita mengucapkan syukur itu jika berhubungan dengan rezeki dan sesuatu yang menyenangkan.  "Alhamdulillah dagangan hari ini ludes."  Atau  "Alhamdulillah si kakak juara kelas." Sangat jarang jika mengeluarkan kentut langsung mengucap Alhamdulillah. Padahal kentut salah satu nikmat yang luar biasa.  Jadi mulai sekarang biasakan mengucap syukurnya bukan saja ketika berhubungan dengan rezeki dan gengsi.

Gaya Rambut Muslimah yang Dianjurkan

Gaya rambut seseorang biasanya mengikuti karakter diri orang tersebut. Jika ia seorang yang aktif dan energik. Maka gaya rambut yang dipilih biasanya model Demi Moore. Itu loh si cantik di film Ghost. Gaya rambut ala Demi Moore Image foto by Lifestyle Okezone Gaya rambut ala Demi Moore sempat nge-hits di jamannya. Atau gaya rambut ala Putri Diana. Mendiang istri Pangeran Charles dari Inggris ini tetap cantik dan anggun meski berambut pendek. Gaya rambut ala Putri Diana Image foto by pinteres Bagi orang yang memiliki rambut panjang disebut sebagai orang yang sabar. Karena memiliki rambut panjang memang butuh kesabaran. Terutama dalam hal perawatan. Image foto by tagged.com Sementara orang yang menyukai gaya rambut pendek disebut sebagai orang yang tidak sabaran. Ingin serba cepat dalam bertindak. Tentu orang yang seperti ini tidak akan sabar kalau harus merawat rambut. Itu semua pendapat yang saya yakini ketika belum berhijab. Setelah berhijab dan mengetahui