Lebaran di tengah pandemi. Hal ini yang akan kami rasakan nanti. Ketika hari kemenangan itu tiba.
Ya, lebaran atau hari raya Idul Fitri merupakan hari kemenangan bagi umat muslim, setelah satu bulan berpuasa menahan lapar dan hawa napsu.
Hari kemenangan biasanya disambut dengan penuh suka cita. Dirayakan bersama dengan rasa haru dan gembira. Anak-anak mengenakan baju baru. Orang dewasa pun demikian. Ada yang seragam dan ada juga yang senada.
Rumah-rumah dirapikan dan ditata dengan apik. Aneka hidangan tersaji dengan indah di atas meja makan. Aneka kue menghias meja tamu. Pokoknya lebaran itu suasananya meriah.
Lalu bagaimana dengan perayaan lebaran tahun ini? Apakah akan tetap sama seperti itu? Atau sana sunyi seperti suasana saat puasa?
Lalu bagaimana dengan baju baru yang identik dengan lebaran? Akankah tetap menjadi hadiah menarik bagi anak-anak? Entahlah. Sebab pasar dan toko-toko yang menjadi magnet saat bulan puasa seperti ini juga kena imbas pandemi. Tutup tanpa batas.
Kalau pun ada yang tetap ingin berbelanja baju baru, mungkin lewat online. Atau menjahitkannya ke penjahit agar lebih personal.
Tapi apakah baju baru itu penting untuk lebaran? Terutama dalam kondisi seperti ini?
Bagi saya sih tidak penting. Tapi tak masalah untuk anak-anak. Anggap saja sebagai hadiah atas prestasi mereka ikut berpuasa.
Sejak dulu, mulai dari remaja. Saya tidak terlalu memikirkan baju baru untuk lebaran. Itu sudah tidak penting lagi. Sebab baju lama yang layak pakai masih banyak. Bahkan ada yang baru satu kali dipakai. Jadi kenakan baju itu saja.
Pada dasarnya saya tak terlalu memikirkan urusan baju. Apalagi dalam kondisi pandemi seperti ini. Yang suasana lebarannya tak seperti biasa. Jadi percuma juga seandainya mengenakan baju baru. Untuk apa? Mau kemana?
Jadi lebaran tahun ini no baju. Karena no kemana-mana juga. Hari kemenangan tetap disambut dengan perasaan bahagia. Hanya saja dalam bentuk berbeda. (EP)
#BPNRamadan2020
Setuju mba... yang penting kita lewati dengan bahagia dan penuh rasa syukur ya...
BalasHapusAhai, iyes Mba. Itu yang utama. Bahagia dan bersyukur. Terima kasih ya atas kunjungannya. Salam.
Hapus