Langsung ke konten utama

No Mudik No Crying

Mudik. Tradisi yang dinanti saat hari lebaran tiba. Terutama bagi mereka yang masih memiliki orangtua dan sanak keluarga di kampung. Mereka yang tinggalnya tidak satu daerah lagi dengan keluarga.

Mudik. Momen yang sangat dinanti. Momen tepat untuk melepas rindu dengan keluarga jauh sekaligus saling bermaaf-maafan dan menjalin silaturahim. 


Dengan segala cara, dengan persiapan yang sudah jauh-jauh hari direncanakan. Bisa mudik menjadi hari yang paling membahagiakan bagi kebanyakan orang. 

Namun untuk tahun 2020 ini ada larangan untuk melaksanakan mudik. Hal ini dikarenakan pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia dan Indonesia. Sehingga masyarakat diminta untuk mengurangi penyebaran virus tersebut dengan berbagai cara. Salah satunya dengan tidak mudik. 

Lalu bagaimana dengan mereka yang sudah lama menantikan momen mudik ini? Bagaimana perasaan mereka yang hanya bisa berjumpa di saat momen lebaran seperti ini? 

Pasti ambyar perasaannya. Terutama mereka yang menjalani hubungan jarak jauh alias LDR. Kebijakan pemerintah ini dianggap merampas hak azasi manusia yang sudah lama tak berjumpa. 

Ups! Betul juga sih. Saya bisa merasakan hal tersebut. Tapi sebagai warga negara yang baik kita harus tunduk dan patuh pada pemerintahan yang ada. Kebijakan ini pun ada karena ada sebab. Bukan asal memberi kebijakan. Pokoknya dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. 

Kita tak perlu protes, marah-marah apalagi sampai menghujat pemerintah. Bikin dosa aja. Apalagi ini sedang bulan Ramadan. Sayang kalau pahala puasa kita berkurang hanya karena marah-marahin pemerintah. Lebih baik kita terima dengan lapang hati dan segera mencari solusinya.

Ya, mencari solusi. Itu cara bijak yang bisa kita lakukan. Misalnya dengan merencanakan video call saat lebaran nanti. Membuat grup untuk video call bareng-bareng. Atau apa saja yang bisa mendukung komunikasi jarak jauh nanti bisa lancar.

Untuk tahun ini mudiknya mungkin tidak pas saat lebaran. Akan ada hari libur lain sebagai ganti mudik. Jadi bagi yang LDR-an nih. Sabar ya? Rindunya disimpan dulu menunggu corona berlalu. 

Juga bagi mereka yang sudah rindu bertemu dengan orangtua dan sanak saudara di kampung. Tenang. Kampungnya enggak bakal kemana-mana kok. Masih ada waktu untuk berkunjung ke sana. 

Jadi, tak perlu galau. Semua pasti berlalu. Jangan ambyar. Semua akan terbayarkan Kok. Pokoknya No Mudik no Crying ya? Oke? (EP)



#BPNRamadhan2020



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Misteri Pohon Besar di Kalibata City Apartement

Saat saya sedang berjalan-jalan di Kalibata City Apartment, Jakarta Selatan. Pandangan saya tertarik pada sebuah pohon besar di samping belakang apartement. Ukuran pohonnya memang besar sekali. Pikir saya. ”Kenapa tidak ditebang? Bisa bahaya kalau roboh.”  Dokumen pribadi Saya pun iseng menanyakan hal tersebut kepada kawan yang sudah lama tinggal di sana. Jawabannya sungguh membuat merinding bulu kuduk.  “Gak ada yang bisa menebang pohon tersebut. Karena banyak penunggunya. Setiap malam ada saja yang melihat penampakan-penampakan dibawah pohon itu.”  Hiiii...Seram juga ya, pikir saya. “Makanya ada semacam meja kecil diatas pohon itu. Untuk tempat sesajen. Biar penunggunya gak mengganggu orang-orang di sini,” papar kawan saya. Diam-diam ada rasa penasaran dalam hati saya. Seperti apa sih pohon itu jika dilihat dari dekat?  Maka saya pun mendekati pohon tersebut. Memang besar sekali. Terlihat dari batangnya yang besar dan tinggi. Nama pohonnya ternyata pohon mahoni. Usianya lebih

Alhamdulillah Bisa Kentut

Uuupppss!!! Ini bukan bicara jorok atau kotor. Tapi hanya untuk mengingatkan. Bahwa maaf, kentut itu termasuk anugerah terindah yang patut disyukuri. Loh! Kok? Eits, jangan bengong begitu ah. Coba saja rasakan ketika kita beberapa hari ternyata enggak bisa kentut. Rasanya ini perut kembung dan enggak enak. Tapi begitu bisa kentut. Rasanya legaaaa...sekali. Bisa terbayang toh bagaimana mereka yang tidak bisa kentut atau BAB (Buang air besar) akhirnya harus ke rumah sakit untuk diambil tindakan. Maka bersyukurlah kita yang bisa kentut setiap saat. Selama ini kita mengucapkan syukur itu jika berhubungan dengan rezeki dan sesuatu yang menyenangkan.  "Alhamdulillah dagangan hari ini ludes."  Atau  "Alhamdulillah si kakak juara kelas." Sangat jarang jika mengeluarkan kentut langsung mengucap Alhamdulillah. Padahal kentut salah satu nikmat yang luar biasa.  Jadi mulai sekarang biasakan mengucap syukurnya bukan saja ketika berhubungan dengan rezeki dan gengsi.

Gaya Rambut Muslimah yang Dianjurkan

Gaya rambut seseorang biasanya mengikuti karakter diri orang tersebut. Jika ia seorang yang aktif dan energik. Maka gaya rambut yang dipilih biasanya model Demi Moore. Itu loh si cantik di film Ghost. Gaya rambut ala Demi Moore Image foto by Lifestyle Okezone Gaya rambut ala Demi Moore sempat nge-hits di jamannya. Atau gaya rambut ala Putri Diana. Mendiang istri Pangeran Charles dari Inggris ini tetap cantik dan anggun meski berambut pendek. Gaya rambut ala Putri Diana Image foto by pinteres Bagi orang yang memiliki rambut panjang disebut sebagai orang yang sabar. Karena memiliki rambut panjang memang butuh kesabaran. Terutama dalam hal perawatan. Image foto by tagged.com Sementara orang yang menyukai gaya rambut pendek disebut sebagai orang yang tidak sabaran. Ingin serba cepat dalam bertindak. Tentu orang yang seperti ini tidak akan sabar kalau harus merawat rambut. Itu semua pendapat yang saya yakini ketika belum berhijab. Setelah berhijab dan mengetahui