Ramadan ceria. Harapan Ramadan tahun depan. Ya, setelah tahun ini menjalani suasana puasa dalam sunyi. Maka untuk tahun depan berharapnya bisa ceria.
Artinya suasana puasa bisa seperti biasanya. Masjid-masjid penuh oleh jamaah yang berbondong-bondong salat tarawih. Jalanan riuh rendah oleh suara anak-anak yang bergembira menuju masjid.
Dini hari terdengar suara anak-anak membangunkan sahur keliling komplek. Sore hari bisa ngabuburit mencari takjil untuk berbuka puasa.
Pasar-pasar ramai kembali oleh pedagang dan pembeli. Saat idul Fitri ramai orang berkumpul saling maaf memaafkan. Keluarga di kampung menyambut dengan suka cita kedatangan para pemudik.
Ya, sederhana saja harapan untuk Ramadan tahun depan. Tentu saja dengan diri ini tetap bisa menjumpai suasana tersebut. Suasana Ramadan yang ceria. Suasana Idul Fitri yang penuh suka cita.
Baju warna-warni. Kue aneka rupa. Gelak tawa riang mewarnai suasana lebaran. Sebagai hari kemenangan setelah berpuasa selama satu bulan penuh.
Ya, semoga harapan itu bisa terwujud. Sebab tak seharusnya Ramadan dijalani dengan sunyi senyap seperti ini. Sebab Ramadan merupakan bulan penuh Rahmat.
Bulan yang penuh ampunan. Bulan yang di dalamnya terdapat malam Lailatul Qadar. Yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Sehingga harus disambut dengan suka cita dan hati ceria. (EP)
#BPNRamadan2020
Komentar
Posting Komentar