Buku harian atau diary. Pasti dong kenal dengan buku kecil satu ini? Bisa jadi sangat akrab dengan yang namanya diary. Karena pada zamannya diary merupakan sahabat sejati yang menampung segala cerita kita. Dijamin terjaga kerahasiaannya. Enggak bakal disebarluaskan deh.
Ya, iyalah terjaga. Karena dia kan enggak ada mulut untuk bercerita lagi. Lha, wong benda mati...hihihi. Kecuali diary-nya diambil orang ya? Itu lain cerita. Orang sejagad bisa mengetahui cerita kita.
Duh, jangan sampai deh kejadian seperti itu. Malunya enggak ketulungan. Sejauh ini sih tidak pernah panik karena buku diary-nya dibaca orang. Saya termasuk arsipis terbaik. Paling pinter urusan simpan menyimpan. Apalagi menyimpan rahasia. Kecuali menyimpan uang ya? Dijamin enggak sukses.
Eh, kalau pun diary saya sampai ketahuan pada saat itu ya enggak apa-apa juga. Karena isinya cuma cerita perjalanan dan rencana perjalanan selanjutnya. Serta cerita lain yang enggak ada romantisnya deh hehehe.
Eh, bicara diary. Saya termasuk orang yang rajin menulis diary. Satu tahun bisa memiliki beberapa buku diary saking seringnya menulis. Dari tulisan yang ada di diary kerap muncul ide untuk membuat puisi dan cerpen yang kemudian saya kirim ke media cetak.
Nah, karena proses menunggu tulisan kita muncul di koran atau majalah tuh lama. Teman yang kerap saya mintai saran merasa gemas. Akhirnya dia menyarankan untuk membuat blog saja. Jadi langsung nulis di sana apa-apa yang jadi unek-unek di hati.
“Semacam diary digital gitu, Den,” ujar si teman.
“Oke,” kata saya.
Jadi itulah awal mula mengenal blog dan tujuan saya ngeblog:
- Awalnya sebagai pengganti buku harian. Blog menjadi semacam diary digital
Tapi begitu menyadari bahwa tulisan yang publish di blog bisa langsung terbaca oleh mereka yang goegling. Fungsi blog langsung berubah.
- Blog sebagai sarana untuk berbagi cerita dan pengalaman
Sebab tak ada tulisan yang termehek-mehek di dalam blog saya. Malu. Bisa saja sih disimpan sendiri. Tapi sayang kalau tulisan kita disimpan begitu saja. Barangkali bermanfaat bagi orang lain. Oleh karenanya tidak asal curhat di blog.-Sepanjang perjalanan hidup yang dilalui ada banyak orang-orang hebat yang saya temui. Dari obrolan dengan mereka bisa dibagikan lagi tentang perjalanan yang diraih untuk menjadi seperti sekarang.
- Blog tempat menyalurkan ide dan pendapat
Ide dan pendapat yang ada di kepala bisa saya salurkan lewat blog. Terutama ketika mengikuti kompetisi blog. Biasanyakan sudah ditentukan tuh temanya. Nah, di situlah penyalurannya.
- Blog tempat menghasilkan cuan
Setelah memiliki blog dan banyak yang tahu saya senang menulis di blog. Mulailah ada tawaran menulis dengan imbalan fee. Sejauh tulisan yang diminta tidak neko-neko, tentu saya terima. Dari situlah blog menjadi tempat menghasilkan cuan. Tidak boleh ditolak toh?
Itulah sekelumit kisah saya di dunia blogging. Tujuan awal hingga menghasilkan cuan. Semua mengalir begitu saja. Meski bukan blogger cetar dan profesional, saya tetap bangga menyebut diri sebagai seorang blogger. Sebab dari blog saya mendapatkan banyak hal. Pertemanan,cuan, ilmu dan kamu...uhuyy. (EP)
#BPNRamadan2022
#Day14
Komentar
Posting Komentar