Sejak pandemi Covid-19 melanda dunia hingga masuk ke Indonesia pada Maret 2020, banyak perubahan yang terjadi dalam kehidupan kita. Salah satunya dalam urusan ibadah.
Pemeluk agama yang biasa beribadah ke tempat ibadah masing-masing seperti masjid, gereja dan wihara terpaksa melakukan peribadatan di rumah saja. Sebab aturan yang ditetapkan pemerintah demikian. Semua kegiatan dilakukan dari rumah.
Awal-awal menjalani kondisi semacam ini tentu terasa tidak enak. Rasanya aneh dan ada yang hilang. Itulah yang saya rasakan. Apalagi saat pertama menjalani ibadah bulan Ramadan di masa pandemi. Duh, ada yang kurang.
Sebab tidak boleh salat tarawih di masjid. Dilarang ngabuburit. Tidak boleh ada ramai-ramai membangunkan orang sahur. Suasana bulan Ramadan terasa sunyi dan sepi di awal-awal pandemi.
Seiring berjalannya waktu, kita semua susah terbiasa dengan kondisi semacam ini. Maka tahun kedua pandemi saya pribadi tidak merasa aneh lagi dalam menjalankan ibadah bulan Ramadan. Toh, semua bisa dilakukan dari rumah.
Salat tarawih, mendengarkan tausiah agama, bahkan bersedekah. Semua dilakukan dari rumah. Urusan buka puasa bersama tidak terlalu dipusingkan. Karena pada dasarnya malas ke luar rumah kalau sedang puasa.
Kini tahun ketiga kita menjalani ibadah bulan Ramadan dalam suasana pandemi. Meski sudah lebih longgar dari sebelumnya. Namun tetap saja ada pembatasan di sana-sini.
Saya pribadi setelah ditempa pandemi selama dua tahu kemarin. Maka sudah terbiasa dengan kondisi seperti ini. Bahkan banyak hikmah yang didapat dari puasa di rumah saja. Antara lain:
1 . Lebih banyak waktu luang untuk melaksanakan ibadah selama di rumah saja.
2 . Tidak pusing memikirkan undangan bukber yang biasanya berbarengan.
3 . Kebersamaan dengan keluarga lebih terjaga.
4 . Bisa bukber bareng keluarga setiap hari
5 . Tidak berpanas-panasan saat puasa.
6 . Bisa salat berjamaah dengan keluarga.
Intinya banyak kebaikan yang didapat ketika puasa di rumah saja. Bagaimana dengan Anda? (EP)
#BPNRamadan2022
#Day5
Komentar
Posting Komentar