Pandemi covid-19 sudah memasuki tahun ketiga. Artinya tiga tahun pula kita menjalani ibadah bulan suci Ramadan dalam suasana pandemi.
Ketika awal-awal pandemi terasa sekali betapa tidak enaknya menjalankan ibadah bulan Ramadan. Sebab serba dibatasi.
Buka puasa bersama dilarang. Salat tarawih di masjid juga dilarang. Semua serba dilarang. Tentu saja rasanya tidak enak sekali.
Meski demikian tak menghalangi kegiatan ibadah bulan Ramadan. Karena memang sudah kewajiban umat muslim.
Saya sendiri awalnya merasa kesal.
“Apaan sih? Orang mau ibadah kok dilarang.”
Namun setelah menyadari bahwa pembatasan sosial yang diterapkan dalam masyarakat bertujuan baik. Maka perlahan saya mulai bisa menerima kondisi tersebut dengan lapang hati.
“Mau bagaimana lagi? Yang penting ibadah kita lancar.”
Setelah dijalani ternyata banyak enaknya. Artinya lebih banyak sisi positifnya. Yah, segala sesuatunya memang ada sisi baik dan buruk. Ads US dan minusnya.
Dari pengalaman sebelumnya, maka bisa saya katakan. Inilah plus minusnya puasa saat pandemi:
Plusnya:
- Terjaga dari penularan covid-19
- Tidak bingung mencari tempat untuk bukber
- Tidak ada godaan dari luar saat berpuasa
- Bisa kumpul keluarga saat berbuka
- Ibadah puasa dan lainnya bisa lebih khusu karena di rumah saja
Minusnya:
- Kehilangan momen salat tarawih di masjid
- Tidak bisa ngabuburit di luar rumah
- Tidak ada acara bukber
- Tidak bisa melakukan sahur on the road
- Tidak bisa berbagi takjil di jalan-jalan
Itulah plus minus yang saya rasakan ketika puasa saat pandemi. Namun saya sadari bahwa hal tersebut memang demi kebaikan semua. Maka harus dijalani semua dengan hati lapang. Apapun kondisinya. (EP)
#BPNRamadan2022
#Dayke-2
agak sedih sih ya kehilangan momen-momen yang hanya terjadi di bulan puasa kayak tarawih berjamaah di mesjid, tadarusan bareng-bareng gitu, tapi tak apa demi kebaikan bersama
BalasHapusBetul sekali Mba. Ini yang terbaik untuk kita semua. Terima kasih atas kunjungannya ya? Salam hangat dan salam kenal
Hapus