Bulan Ramadhan atau biasa disebut juga dengan bulan puasa adalah bulan yang istimewa. Tak hanya berlimpahnya kebaikan di bulan tersebut. Tetapi juga berharganya setiap peristiwa yang terjadi didalamnya.
Secara umum seperti sudah diketahui, bahwa di bulan Ramadhan inilah Al-qur'an diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Juga hanya di bulan Ramadhan ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Yakni malam Lailatul Qadar.
Sedangkan secara khusus salah satu keistimewaan dari datangnya bulan Ramadhan adalah adanya momen buka puasa bersama. Hampir semua instansi pemerintah/swasta maupun perorangan mengadakan acara buka puasa bersama.
Dokpri
Dari momen buka puasa bersama, menurut saya yang paling berharga adalah momen buka puasa bersama keluarga. Apalagi di era milenial seperti sekarang ini. Di mana semua serba digital dan mobile. Jarak dan waktu sudah tanpa batas.
Tetapi kebersamaan dengan keluarga menjadi sedikit kalau tidak ingin dibilang jadi jauh. Semua asyik dengan gadgetnya masing-masing. Inilah kondisi yang banyak terjadi sekarang.
Nah, momen buka puasa bersama adalah sarana untuk merajut kebersamaan yang terurai tersebut. Sehingga harus diutamakan. Tradisi inilah yang kami lakukan setiap tahunnya.
Mengingat saya dan adik-adik memiliki jam kerja serta kegiatan yang berbeda-beda. Untuk bisa berkumpul secara lengkap itu sangat sulit. Pasti ada salah satu yang tidak bisa. Maka buka puasa bersama menjadi semacam keharusan. Karena kapan lagi bisa kumpul bareng-bareng?
Dulu sewaktu ibu masih ada, buka bersama keluarga menjadi salah satu momen untuk menyenangkan hati beliau. Saat seperti inilah ibu bisa melihat kami secara bersamaan. Kami pun bisa memanjakan ibu dengan membebaskan beliau dalam memilih tempat untuk berbuka puasa.
Jika diruntut dalam sebuah album, bisa dilihat bahwa tempat buka puasa kami dari tahun ke tahun pasti berbeda. Seiring berjalannya waktu dan takdir membawa ibu kembali keharibaan-Nya terlebih dulu. Kami sudah tak lagi buka bersama di luar rumah. Melainkan di rumah saja.
Pertama sudah malas, karena jadi teringat ibu. Kedua ribet, karena harus antri untuk salat dan ke toilet. Ketiga karena kehadiran anggota keluarga baru. Yakni keponakan yang masih balita. Jadi buka puasa bersama nya di rumah saja. Sederhana. Yang penting kebersamaannya.
Jika direnungkan, ada banyak hikmah dan momen berharga yang tercipta dari bukber dengan keluarga. Yang akan terkenang selamanya. Dan tak akan terulang. Seperti tahun sebelumnya kami masih bisa bercengkrama dengan ibu. Ternyata bukber tahun berikutnya tak bisa melihat sosoknya lagi. Inilah yang menjadikan bukber bersama keluarga itu wajib dihadiri. Sebab kita tak pernah tahu apa yang terjadi di tahun berikutnya. (EP)
Dokpri
Jika diruntut dalam sebuah album, bisa dilihat bahwa tempat buka puasa kami dari tahun ke tahun pasti berbeda. Seiring berjalannya waktu dan takdir membawa ibu kembali keharibaan-Nya terlebih dulu. Kami sudah tak lagi buka bersama di luar rumah. Melainkan di rumah saja.
Pertama sudah malas, karena jadi teringat ibu. Kedua ribet, karena harus antri untuk salat dan ke toilet. Ketiga karena kehadiran anggota keluarga baru. Yakni keponakan yang masih balita. Jadi buka puasa bersama nya di rumah saja. Sederhana. Yang penting kebersamaannya.
Dokpri
Jika direnungkan, ada banyak hikmah dan momen berharga yang tercipta dari bukber dengan keluarga. Yang akan terkenang selamanya. Dan tak akan terulang. Seperti tahun sebelumnya kami masih bisa bercengkrama dengan ibu. Ternyata bukber tahun berikutnya tak bisa melihat sosoknya lagi. Inilah yang menjadikan bukber bersama keluarga itu wajib dihadiri. Sebab kita tak pernah tahu apa yang terjadi di tahun berikutnya. (EP)
#BloggerPerempuan
#30harikebaikanBPN
#BPNramadhanchallenge
#BPNblogpostchallengeday23
Seru ... Apalagi pas buka puasa, makanannya dialasi daun pisang. Yummyyyyyy ^^
BalasHapusHihihi..iya Mba. Alasan sebenarnya karena malas cuci piring.
Hapus